Puasa di Indonesia sekarang ini sudah menjadi alat menjajakan diri, alat utk 
ber-coquet thd masyarakat yg bisa ketipu. Ini terutama dilakukan oleh golongan 
yg diatas.
Seseorang yg termasuk begitu, dg berkoar2 keras keluar ttg keta'atannya , ttg 
kealiman nya etc,etc, dia berusaha menjual barang dagangannya, yaitu: nama 
(image)nya dimasyarakat.
Siang berpuasa, sore/malamnya dan juga subuh , dia berpesta pora makanan yg 
mewah berlebih2an. Alhasil : puasa = hanya pemindahan waktu makan saja, dari 
siang ke malam dan subuh, malah menu-nya sangat berlebih2an dari biasanya !
Yg pokok buat dia berlaku : bulan puasa atau bukan, uang negara/rakyat untuknya 
 bisa disisihkan !

Tapi di Indonesia justru,  hypokrit2 begini lah yg laku !

Ya ,Allah ampunilah ( atau tidak usah saja?)  mereka itu..
Bagaimana Indonesia tidak berantakan kalau yg "mimpin" hypokrit2 macam begini 
ini ??


mangucup88 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                               Puasa 
diserap dari dua kata Sansekerta, yaitu "upa" = dekat 
 dan "wasa" = berkuasa. Jadi "upawasa" biasa dilafalkan sebagai 
 puasa, merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. 
 Bahasa Arabnya shaum atau shiam. Dalam bahasa Inggris "Fasting" yang 
 diserap dari kata Jerman kuno "fastan" = menggengam. Puasa dalam 
 bahasa Ibrani tsum, tsom dan "inna nafsyo" yang berarti merendahkan 
 diri dengan berpuasa, sedangkan dalam bahasa Yunani = nesteuo, 
 nestis atau asitia/asitos.
 
 Orang melakukan puasa, bukan karena kewajiban atau karena ketentuan 
 agama saja, bisa juga untuk tujuan Politik, seperti yang dilakukan 
 oleh Mahatma Gandhi ataupun Martin Luther King Jr. Puasa mereka 
 lebih dikenal dengan sebutan Demo Mogok Makan. 
 
 Begitu juga kita sering diwajibkan puasa demi kesehatan misalnya 
 sebelum melakukan labor test atau pada saat melakukan detoksifikasi 
 ataupun para penderita diabetes.  Banyak teenager melakukan puasa 
 karena ingin jadi kurus. Orang berpuasa juga untuk menyatakan rasa 
 duka. Ada juga orang yang berpuasa sebagai persiapan diri menghadapi 
 suatu tugas khusus misalnya merasa terpanggil untuk melakukan 
 sesuatu.
 
 Ada dua bentuk puasa yang bisa dilakukan, yaitu puasa lahir yang 
 dilakukan secara periodik (dengan cara pantang makan-minum serta 
 pantang melakukan hal-hal yang disukai) dan puasa batin yang 
 dilakukan secara berkelanjutan (dengan cara pantang melakukan 
 kelaliman, ketidakadilan, kekerasan, ketamakan dsb.).
 
 Puasa dilakukan oleh berbagai macam bangsa maupun agama di dunia ini 
 mulai dari bangsa Tionghoa, Taoisme, Konfusianisme, Mesir, Tibet, 
 Yunani, bangsa Arab maupun bangsa Yahudi juga mengenal puasa. Hanya 
 motivasi, bentuk, macam, dan caranya masing-masing agama tentu 
 berbeda. 
 
 Jadi Puasa itu bukan monopoli umat Islam saja. Orang Jawa dari 
 tradisi Hindu-Buddha mengenal puasa antara lain lewat tapa mutih 
 (hanya makan nasi tanpa garam tujuh hari berturut-turut), tapa 
 ngrowot (hanya makan sayur tujuh hari tujuh malam), dan tapa pati 
 geni (pantang makan makanan yang dimasak dengan api sehari semalam). 
 Sedangkan Puasa Senin – Kamis berasal dari agama Yudaisme hal ini 
 dilakukan oleh orang-orang Farisi. 
 
 Banyak orang percaya bahwa dengan melakukan Puasa, Sang Pencipta 
 akan lebih mendengar doa kita, oleh sebab itulah banyak orang 
 melakukan Puasa untuk meraih atau mendapatkan sesuatu.
 
 Puasa mempunyai akar psikologis yang mendalam, yakni sebagai usaha 
 pemurnian dan sebagai prasyarat mempermudah pemusatan perhatian 
 waktu semedi dan berdoa.
 
 Puasa dapat disebut doa dengan tubuh, karena menyangkut seluruh 
 orang dan tingkah laku rohaninya. Puasa dapat memberikan kemantapan 
 dan intensitas pada doa, karena dapat mengungkapkan rasa lapar akan 
 Tuhan dan kehendak-Nya dan dapat bermakna mengorbankan kesenangan 
 dan keuntungan sesaat, dan dengan Puasa menolong orang untuk 
 menghindari keserakahan dan bisa merupakan tanda penyesalan, 
 pertobatan.
 
 Puasa adalah ibadah (atau sebentuk disiplin spritual) guna menguasai 
 nafsu kedagingan ("menyangkal diri"), sehingga kita bisa lebih dapat 
 peka dengan kehadiran Sang Pencipta, lebih dekat dengan Dia. Dan 
 yang terpenting dari segalanya puasa harus disertai dengan ketulusan 
 hati; sebagai bagian dari ibadah kita kepada Sang Pencipta. Karena 
 itu jangan berpuasa demi mendapat pujian dari orang lain.
 
 Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari puasa. Sekurang-kurangnya, 
 kita diingatkan kembali oleh Sang Pencipta arti penting hidup 
 bersama dengan manusia lainnya. Dengan kata lain, makhluk sosial ini 
 tidak akan bisa hidup tanpa ada hubungan baik dengan sesamanya. 
 
 Ketika puasa, kita dapat merasakan pahit getir menahan lapar dan 
 dahaga. Padahal penderitaan ini hanya sesaat, yaitu sejak terbit 
 fajar sampai tenggelam matahari. Buat fakir miskin kesengsaraan ini 
 dijalani sepanjang hayatnya. Melalui cara ini, mata batin kita akan 
 peka, naluri ingin menolong akan semakin sensitif dan kepedulian 
 kita kepada semua manusia akan semakin baik.
 
 Mang Ucup
 Email: [EMAIL PROTECTED]
 Homepage: www.mangucup.net
 
 
     
                               

       
---------------------------------
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to