Satu: Itu kan elu Sur, cina lepek yang udah gaul di prols taunan, bukan kresten cino-kresten-melu-kolonial yang masih berserakan di Indonesia.
Dua: Apa sih lebihnya kehidupan Yesus ketimbang lain-lain orang yang bisa diverifikasi dengan jelas kehidupannya? Apakah Yesus lebih brilian daripada Gandhi? Tiga: Andaipun Yesus itu memang faktual pernah hidup (keterangan baca nomor 6), apakah iya, berdasarkan akal sehat dan nalar yang wajar, Yesus itu sosok luar binasa yang bikin anggur dari jembut kuda, ngasih makan orang banyak pake peuyeum bandung, bangkitin orang ngigo, jalan di atas trotoar becek, dan lain-lain? Kan itu dongeng namanya? Lantas mengulangi nomor 2, apa sih istimewanya Yesus? Sekadar memberontak terhadap penindasan mah dari zaman Spartacus juga kita udah punya ceritanya. Tokoh yang mbalelo terhadap kekuasaan dan bahkan norma-norma yang berlaku juga ada Diogenes. Bahkan keberadaan Spartacus dan Diogenes masih lebih bisa diverifikasi dan dibuktikan. Empat: Ini yang terpenting, apakah iya, manusia mesti membutuhkan sosok contoh panutan hidup? Apakah iya, kebaikan manusia tergantung dari dongeng-dongeng tentang kebaikan? Apakah iya, manusia akan jadi jahat bukan kepalang tanpa dongeng Yesus Musa Muhammad Nuh Kwan Im dan kawan-kawannya? Kan ini perpanjangan dari insult to human dignity yang tempo hari. Ini penghinaan terhadap martabat manusia. Ini pelecehan. Ini penistaan. Ini perendahan. Dan sedihnya dilakukan oleh manusia sendiri. Lima: Kalau gejala kenabian pada dasarnya tidak ada bedanya dengan gejala-gejala penyakit Skizofrenia, bukankah secara logis artinya ada kemungkinan para nabi-nabi itu pada dasarnya memang Skizofren? Kalau Yesus dan Muhammad munculnya di zaman sekarang ini, bukankah nasibnya akan sama saja dengan Lia Eden dan Ahmad Moshaddeq dan Aulia Allah dan kawan-kawan? Lalu sebagai manusia yang berakal dan tidak mikir pake belahan pantat (melainkan belahan otak), kok ya mau menggumuli ketololan demi ketololan seorang Skizofren? Enam: Sebagai catatan, bukan berarti gua mengklaim atau mendukung teori bahwa Yesus itu fiktif. Managuatau dan managuapeduli kalo soal itu. Dan karena gua gak tau faktanya begimana, maka (seperti di nomor 3 tadi) gua tetep menyediakan kemungkinan bahwa Yesus itu memang tokoh faktual. Cuma, lagi, dongeng-dongeng seputar dirinya itu; apa lebih bagus dari dongeng Mesir kuno? Apa lebih bagus dari dongeng Prometheus? Lucifer (yang asli sebelum disembelih Kresten)? Bahkan mungkin dongeng Nyai Ontosoroh juga masih lebih bagus ketimbang dongeng (tentang) Muhammad atau Yesus beserta tuhan-tuhannya. camarmerah --- In proletar@yahoogroups.com, "gsuryana" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Yesus fiktif dan tidaknya sudah tidak menjadi masalah lagi, sama seperti > tidak menjadi masalahnya apakah Yesus mati di salib dan tidak nya, sama > dengan Yesus kawin dan tidaknya, > Sama dengan hari lahir dibulan Desember dan tidaknya, karena setelah sekian > lama yang diambil dari kisah Yesus hanyalah pola pikir dan cara nya didalam > mengarungi hidup ini. > Memang untuk Kristen jebolan Amerika ( saat ini Kristen Amerika sedang > melakukan kolonialisme gaya baru ), kisah Yesus adalah kisah nyata sesuai > dengan tertulis di Alkitab. > > sur. ------------------------------------ Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/