Saya tambahkan...

Ketua IGGI itu adalah Menteri Kerjasama untuk Pembangunan
(Ontwikelingssamenwerking) Belanda. Dan Jan Pronk memang pernah
menjadi Menteri Kerjasama untuk Pembangunan. Tapi, tentu saja, bukan
hanya dia, karena menteri itu suka ganti-ganti: pernah Bukman, de
Koning, Schoo...

Jan Pronk lebih terkenal karena dia berusaha mengaitkan bantuan ke
Indonesai dengan dihormatinya hak-hak azasi manusia dan dia lebih
ketat dalam memeriksa apakah bantuan itu memang sampai kepada yang
diberi bantuan. Makanya dia digelari (dengan nada marah) oleh beberapa
penguasa Orde Baru sebagai Inspektur Jendral.

Jan Pronk, berbeda dengan menteri Kerjasama Ekonomi untuk Pembangunan
yang lain bersedia mendengarkan masukan dari organisasi seperti Komite
Indonesiƫ yang didirikan Wertheim, Tapol (dari London), Indoc dan
Gerakan Demi Hak-Hak Azasi Manusia dan Demokrasi yang punya akses
langsung ke sekretaris pribadi Jan Pronk di Kementerian dengan memakai
fax.

Puncak kemarahan pemerintah Orde Baru adalah ketika terjadi
pembantaian di Santa Cruz (Dili). Gerakan Demi Hak-Hak Azasi Manusia
dan Demokrasi yang mendapat kabar dari INFIGT (Saleh Abdullah yang
kemudian aktif di PUDI) yang diberi kabar oleh jaringan orang Timor
Leste memberi kabar itu kepada Pronk dan anggota Par:emen Belanda. Dan
ini - ini luar biasa -  jam 10.00 pagi hari itu (sebelum orang di
Jakarta banyak yang tahu apa yang terjadi di Dilli, anggota Parlemen
Belanda sudah mengajukan pertanyaan kepada pemerintah Belanda...) yang
tentu saja tidak bisa diam....

Pers Belanda yang diberi tahu oleh Gerakan Demi Hak-Hak Azasi Manusia
juga ikut menyebarkan berita...   

Jan Pronk suka disebut orang di negeri Belanda sebagai 'Minister van
het Nationale Geweten'.

Dan dia diusir dari Sudan (oleh pemeringah yagn melakukan genocide di
Darfur) karena dia mengatakan sesuatu yagn tidak disukai oleh
pemerintah Sudah pelaku genocide itu... 



--- In proletar@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Petinggi Indonesia sendiri yang korupsi jangan salahkan orang lain.
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: ajegile 
>   To: proletar@yahoogroups.com 
>   Sent: Saturday, November 22, 2008 9:08 PM
>   Subject: Re: [proletar] Parlemen Belanda: Dubes Belanda harus
hadir di Rawagede 9 Desember 2008.
> 
> 
> 
>   Kalaupun betul begitu tetap nggak bisa Pronk dianggap berjasa.
Pengamputasian IGGI & Pronk terjadi setelah sekian lama dia nggak
peduli suara aktivis yang minta utang distop karena dikorupsi
pemerintahan Soeharto. Pronk tau dananya dikorupsi tapi dia belagak
pilon. 
> 
>   Jadi jelas Pronk & IGGI pegang andil besar soal wabah korupsi di
Indonesia. Terang juga tujuannya bukan untuk membantu rakyat Indonesia. 
> 
>   Seperti pernah saya bilang, Pronk itu sama bajingannya dengan
jusfiq. Manipulatif! 
> 
>   Ini kejahatan mutakhir Pronk yang sempat terdeteksi 
>   http://www.voanews.com/indonesian/archive/2006-10/2006-10-23-voa8.cfm 
> 
>   Tolong kirim ke sini kalau ada yang nemu kebrengsekan terbaru dari
Pronk. 
> 
>   --- Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>   > Kalau tak salah J Pronk waktu menjadi ketua IGGI beliau 
>   > mengungkap pelanggaran Hak Azasi Manusia di Indonesia kepada 
>   > Soehrto. Soeharto tersinggung dan pemerintah NKRI memutuskan 
>   > hubungan dengan IGGI yang sejak Soeharto berkuasa diberi hutang 
>   > setiap kepada Indonesia mulai dari US$ 370,-- juta menjadi US$ 4 
>   > milyar tiap tahun.
>   >
>   > Karena Indoensia membutuhkan duit untuk menutupi kekeurangan 
>   > anggaran belanja negera, maka sebagai penganti IGGI didirikan CGI.
>   > 
>   > ----- Original Message ----- 
>   > From: ajegile 
>   >
>   > > Bung Batara harus sering muncul di televisi (lagi) mengungkap 
>   > > fakta-fakta hubungan RI-Belanda supaya diketahui masyarakat 
>   > > luas. 
>   > > 
>   > > Maklum, masyarakat di Indonesia sangat kekurangan informasi 
>   > > faktual soal sejarah hubungan RI-Belanda. Terutama karena 
>   > > sepanjang Orde Baru masyarakat dipaksa hanya melihat kebaikan-
>   > > kebaikan Belanda (minimal Jan Pronk) sebagai juru selamat yang 
>   > > menggalang pengucuran utang lewat IGGI. 
>   > >
>   > > Bayangkan, kalau garagara sempit pengetahuan lantas ada yang 
>   > > berteriak keras-keras mengusulkan bikin "Jl. Van Mook" di 
>   > > Indonesia, lengkap dengan patungnya di tengah jalan... (jangan-
>   > > jangan nanti ada juga usul bikin Jl. J.Pronk, lengkap dengan 
>   > > patungnya di tengah jalan). 
>   > > 
>   > > Gelar pahlawan buat Soeharto saja bikin orang terpingkal-
>   > > pingkal, kok nekat bikin Jl. Van Mook - lengkap dengan 
>   > > patungnya di tengah jalan. 
>   > >
>   > > Masalahnya, jalanan sekarang sudah serba macet. Jangan lagi 
>   > > disesaki patung Van Mook di tengah-tengahnya... 
>   > >
>   > > ps. 
>   > > rencana Belanda atas RIS yang disampaikan Van Mook adalah 
>   > > pengakuan ke arah pembentukan negara persemakmuran, bukan 
>   > > negara merdeka berdaulat. 
> 
> 
> 
>    
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



------------------------------------

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke