Dimana Salahnya CIA Menggulingkan Diktaktor Sukarno ???
                                                
Sebagai bangsa Indonesia kita seharusnyalah yang berterima kasih dan
bersyukur kepada CIA yang membantu menggulingkan diktaktor Sukarno
yang telah sepanjang sejarah Indonesia hanya menambah beban
penderitaan bangsa, tetangganya dan dunia Internasional.

Pada mulanya memang Sukarno adalah presiden terpilih, namun sekali
terpilih, seumur hidup tidak mau turun.  Padahal negara ini bukan
negara teokrasi, juga bukan negara diktaktorial, juga bukan negara
imperium, juga bukan negara feodal, tetapi negara Demokratis yang
memberi kebebasan kepada rakyatnya untuk memilih pemimpin yang ikhlas
membelanya.  Namun yang namanya manusia semuanya sama dimanapun,
mulanya baik setelah berhasil dia serakah, dan demikianlah yang
menimpa pemimpin RI pertama ini.

Celakanya, fasilitas negara dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi
dengan memperbanyak isteri, kemudian isteri2nya ini dijamin dan
ditanggung negara hingga seumur hidupnya dengan standard kehidupan
tingkat atas seperti keluarga raja2.

Akibatnya rakyat sengsara, yang protest ditangkap dituduh kontra
revolusi, dipenjara tanpa diadili karena subversive.

Negara2 tetangga merasa terancam apalagi setelah Sukarno mencetuskan
ganyang Malaysia.  Akhirnya Inggris, Amerika dan dunia Internasional
turun tangan menghentikan ulah Sukarno ini.  Sukarno menuduh Amerika
otak atik urusan dalam negeri Indonesia, tetapi Sukarno sendiri
seenaknya ngotak ngatik mengganyang Malaysia tanpa alasan yang masuk
akal.  Sukarno mengirimkan ribuan pasukan KKO yang disusupkan sebagai
rakyat jelata berbaju preman, negara tetangga seperti Singapore,
Malaysia, Brunai, Serawak diterrornya dengan bomb2 sabotase sehingga
perdagangan di negara2 tetangga jadi kocar kacir.

Bukanlah karena Amerika ingin turut campur urusan dalam negeri di
Indonesia, tetapi memang Amerika diundang oleh sebagian besar rakyat
Indonesia yang sudah tidak tahan kelaparan lagi.  Juga diundang oleh
negara2 tetangga untuk menghentikan Sukarno ini.

Pada mulanya, Inggris menolak tindakan Amerika yang mendukung Sukarno
untuk membebaskan Irian karena ditakuti setelah Irian dicaplok, maka
giliran Malaysia juga akan dicaploknya.  Namun karena Amerika yakin
kepada Sukarno yang dianggapnya seorang gentleman, maka Amerika
membantu Indonesia menekan Belanda agar bisa diserahkan kepada RI. 
Amerika berhasil, dan Sukarno bersuka cita.

Namun apa yang dikuatirkan Inggris ternyata berlangsung, Sukarno
membuka front dengan pengganyangan Malaysia.  Kejadian ini memaksa
Inggris meminta pertanggungan jawab Amerika yang lalai untuk menekan
Sukarno untuk keserakahannya ini.

Karena Amerika merasa bersalah terhadap seluruh negara2 Asia Tenggara,
maka tidak bisa disalahkan kalo Amerika harus bertanggung jawab
menyingkirkan Sukarno dari kekuasaan diktaktorialnya, apalagi kaum
muslimin di Indonesia juga telah dibasmi habis2an oleh Sukarno.

Singkat kata, Sukarno akhirnya terlindas oleh revolusi yang
diciptakannya sendiri tak ada satupun negara2 didunia yang katanya
sahabat Indonesia yang menyesalkan kejatuhan Sukarno, malah semuanya
bersyukur terutama bangsa Indonesia sendiri dan juga bangsa2 diseluruh
Asia Tenggara.  Bahkan Cina sendiri yang masih waktu itu dibawah ketua
Mao sama sekali tidak mengutuk ataupun memprotest Amerika yang
menggulingkan Sukarno ini.

Suharto akhirnya naik, bukan dinaikkan oleh Amerika tetapi merupakan
jasa Amerika dalam memberikan kebebasan kepada rakyat Indonesia untuk
memilih pemimpin yang dipilihnya.  INGAT, SUHARTO BUKAN DIANGKAT
AMERIKA TETAPI DIPILIH OLEH RAKYAT INDONESIA SENDIRI.

Barulah setelah Suharto terpilih sebagai presiden, Amerika melakukan
pendekatan2 dimana Suharto memanfaatkan pendekatan2 itu untuk meminta
bantuan memperbaiki ekonomi RI yang hancur lebur dibawah Sukarno.

Suharto-pun akhirnya terjangkit keserakahan seperti Sukarno, namun dia
dengan berbagai akal2an merekayasa pemilu sehingga cuma calon tunggal
yang harus dipilih tidak ada alternativ-nya.  Kembali rakyat Indonesia
menderita seperti yang dilakukan Sukarno dulu.  Dan Amerika kembali
membuktikan dirinya, dan Suharto juga digusur dengan cara2 yang sama
seperti halnya menggusur Sukarno.  Bedanya adalah, kalo Sukarno
ber-tele2 tidak ikhlas menyerahkan kekuasaannya, maka Suharto langsung
meresponnya dengan langsung mengundurkan diri sebelum dieksekusi
seperti yang dialami Sukarno.  Suharto ternyata lebih cepat berpikir,
terlambat sedikit saja, nasibnya jadi seperti Sukarno atau Sadam Hussein.

Begitulah ringkasan sejarah yang sebenarnya yang tidak bisa kita
sesali atau malah menyalahkan Amerika untuk bantuan2nya itu.

Amerika hanya bertindak diatas kebenaran dan keadilan yang tujuannya
menegakkan HAM dan Demokrasi tidak ada lainnya daripada hal tsb.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





------------------------------------

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke