Refleksi : Bagaimana kalau kita nobatkan SBY menjadi sultan Yokja tanpa porftofolio? Jadi gelarnya bertambah menjadi harum baunya dan hatinya pun senang gembira ria. hehehehe
http://www.suarapembaruan.com/home/pemerintah-menjalankan-tugas-konstitusi/1635 Presiden SBY tentang RUU Keistimewaan Yogyakarta Pemerintah Menjalankan Tugas Konstitusi Kamis, 2 Desember 2010 | 17:38 Presiden SBY-SP/Ignatius Liliek [JAKARTA] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya memberikan keterangan soal RUU Keistimewaan Yogyakarta. Presiden menyayangkan diskursus keistimewaan Yogyakarta dibawa ke arah yang berbeda. Presiden mengatakan, selama ini dirinya mencermati perkembangan yang terjadi di masyarakat, baik yang pro dan kontra. Presiden juga mencermati, diskursus itu ada yang melenceng dari rel. "Ada yang menggeser ke sisi yang lain, seolah-olah ada konflik pribadi antara saya dengan Pak Sultan, Sri Sultan Hamengkubuwono X," kata Presiden, salam pengantar Sidang Kabinet, di Istana Negara, Kamis (2/12). Presiden menyatakan, berbicara tentang keistimewaan Yogyakarta, tidak boleh hanya direduksi pada persoalan seputar posisi Gubernur dan Wakil Gubernur saja. Lagipula, RUU itu masih dalam penggodogan dan pendalaman materi dan belum akhirnya dibahas DPR. "Saya belum berbicara apakah Gubernur DIY ditetapkan atau dipilih langsung," kata presiden. Presiden juga menyayangkan ada anggapan seolah-olah presiden menghalangi sultan jadi gubernur. "Posisi saya sebagai presiden, yang paling tepat menjadi Gubernur DIY periode mendatang adalah Sri Sultan," kata Presiden. Presiden meminta masyarakat memisahkan antara apa yang tengah dibahas dengan politik praktis. Presiden melanjutkan, RUU Keistimewaan Yogyakarta merupakan bentuk penghormatan bagi status istimewa Yogyakarta. "RUU itu bukan hanya untuk mengatur kepemimpinan Sri Sultan dan Sri Paduka Paku Alam saat ini, tapi juga kepemimpinan di kelak kemudian hari, karena UU itu harus berlaku ke depan dan tidak situasional," kata presiden. RUU itu pun, Presiden menegaskan, belum final, karena nantinya DPR yang akan membahas dan memutuskan. "Pemerintah hanya melaksanakan fungsi konstitusional yang diembannya, yaitu menyiapkan RUU itu untuk dibahas," ucap presiden. Presiden mengharapkan, apapun keputusan yang nantinya diambil, adalah baik dan tepat bagi warga DIY dan juga NKRI. Dalam proses pembahasan nanti, Sri Sultan dan Sri Paduka Paku Alam akan menjadi salah satu narasumber utama yang akan dimintai pendapat. Menurut presiden, dari aspek kesejarahan dalam penyusunan RUU, pemerintah memperhatikan dimensi kesejarahan dari masa ke masa. "Apalagi saya juga pernah menjadi bagian dari Muspida di Yogyakarta pada tahun 1995," ujarnya. Menurut presiden, RUU Keistimewaan Yogyakarta berisi tiga pilar utama yang harus ditegakkan, yaitu sistem nasional dan NKRI, keistimewaan Yogyakarta, dan implementasi dari nilai dan sistem demokrasi. Presiden juga meminta pihak yang pro penetapan gubernur/wakil gubernur melalui pemilu untuk melihat UUD 1945 pasal 18 b ayat 1 dan pihak yang pro penetapan gubernur/wakil gubernur seperti saat ini untuk mencermati UUD 1945 pasal 18 ayat 4. "Silakan kedua alternatif itu dicocokkan dengan UUD," ujar presiden. Presiden kembali menegaskan, Preseiden Susilo Bambang Yudoyono menegaskan, apa yang dijalankan pemerintah adalah melakukan tugas konsitusi , yaitu menyiapkan RUU untuk dibahas di DPR. "Semua dilakukan dengan niat yang baik dan pikiran yang jernih serta rasional," kata presiden. Presiden menyatakan, apapun model dan opsi yang dipilih dan diputuskan DPR, harus tetap memberi hak dan peluang yang besar bagi para pewaris Kesultanan-Pakualaman untuk terlibat dalam proses pemerintahan DIY. "Apapun yang menjadi keputusan DPR, pemerintah akan hormati, turuti, dan menjalankannya. Presiden mengimbau masyarakat terutama yang tinggal di Yogyakarta untuk kembali tenang dan berpikir serta bertindak jernih. "Mari menghormati proses pembuatan UU. Jika ada masukan, silakan sampaikan masukan itu melalui saluran yang semestinya. Sebagai kepala negara, saya sangat hormati keistimewaan Yogyakarta. RUU itu untuk menghormati semua warga Yogyakarta, dengan memberikan kepastian dan mewadahi keistimewaan Yogyakarta," kata Presiden. Dalam kesempatan itu, presiden juga menyampaikan salam hormat bagi seluruh warga DIY. [W-12] Berita Terkait a.. Politisi Harus Menahan Diri b.. Saya Bingung Kok Ada Pernyataan Soal Monarki [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/