Refleksi : Bukan saja kesantaian malah keyakinan pun berubah, contohnya extrim, 
beberapa waktu  lalau salah seorang pandai ilmu surgawi gurun pasir yang cuckup 
terkenal menyatakan bahwa Candi Borbudur adalah peninggalan ciptaan Nabi 
Sulaiman. 

Bukankah hebat pernyataannya untuk kesantaian?

http://www.antaranews.com/berita/246781/indonesianis-kesantaian-beragama-mulai-pudar

Indonesianis: "Kesantaian" Beragama Mulai Pudar
Sabtu, 19 Februari 2011 18:58 WIB | 

orobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Indonesianis asal Jerman, Berthold 
Damshauser, mengemukakan, "kesantaian" masyarakat terutama Jawa dalam hidup 
beragama mulai pudar sehingga sering muncul keinginan sebagian orang untuk 
memaksakan suatu kebenaran kepada orang lain.

"Masa sekarang ada kerisauan dan keprihatinan karena kesantaian itu mulai 
pudar, padahal budaya Jawa memiliki sikap menyimpan nilai positif," katanya 
saat diskusi dan pembacaan puisi bersama "Syahwat Keabadian: Kumpulan Puisi 
Friedrich Nietzsche" di Borobudur, Sabtu.

Pada kegiatan yang berlangsung di Rumah Baca Dunia Tera kawasan Candi 
Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu, ia mengatakan, sekitar 30 tahun 
lalu dijumpai beragam pemeluk agama yang hidup dengan semangat kekeluargaan.

Mereka, katanya, secara santai membina hubungan antarkerabat. Berthold yang 
sejak 1986 mengajar di Universitas Bonn, Jerman itu, mengemukakan, perlunya 
suasana "kesantaian" dalam kehidupan beragama di masyarakat itu tetap 
dilestarikan.

"Lestarikan sikap `kesantaian` dalam beragama, cari kebenaran secara santai 
sehingga tidak mudah menyebut kafir terkait dengan suatu perbedaan," katanya.

Pada kesempatan itu ia menyebutkan salah satu pemikiran Nietzsche tentang suatu 
kebenaran.

"Tidak ada kepastian dan tidak ada kebenaran mutlak. Nietzsche mengajak manusia 
bertindak dan harapan meraih prestasi tertinggi khususnya di bidang budaya dan 
estetika. Manusia yang berkarya seni,"katanya.

Berthold yang menerjemahkan karya puisi Nietzsche dari bahasa Jerman ke 
Indonesia berjudul "Syahwat Keabadian: Kumpulan Puisi Friedrich Nietzsche" itu, 
mengemukakan, orang yang merasa memiliki kebenaran mutlak sering kali kurang 
toleran terhadap orang lain.

Ia menyebutkan persoalan terkait dengan dampak sikap orang yang merasa memiliki 
kebenaran mutlak seperti kasus Ahmadiyah dan perusakan tempat ibadah di 
Temanggung belum lama ini.

"Manusia yang terlalu amat yakin bahwa dia sendiri memiliki kebenaran, bisa 
menimbulkan banyak malapetaka," katanya.

Peristiwa serupa, katanya, terjadi pada masa lalu terkait dengan Perang Salib. 

Ia menyatakan pentingnya gagasan Nietzsche yang patut direnungkan bukan saja 
oleh orang Indoensia saat ini melainkan manusia di manapun yakni menyangkut 
tentang kesangsiannya terhadap kebenaran mutlak.

"Barangkali ini berharga dalam suatu zaman yang semakin diwarnai oleh 
kedangkalan ide tentang dikotomi-dikotomi dan pertentangan antarbudaya dan 
antaragama yang mengarah kepada kekerasan," katanya.

Pada kesempatan itu Bertold bersama penyair Magelang, Dorothe Rosa Herliany, 
dan penyair Solo, Sosiawan Leak membacakan sejumlah puisi karya Nietsche. 
(M029/S019/K004)

Editor: B Kunto Wibisono


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke