Telah dibuktikan oleh para pakar bahwa nabi anjing Muhamad seperti yang 
diriwayatkan hadits dan sirah nabi itu adalah figur fiktif..


--- In proletar@yahoogroups.com, "Tawangalun" <tawangalun@...> wrote:
>
> Ya Dr yang bilang Borobudur itu bikinan Sulaiman itu podo atau sejenis 
> kwalitasnya dg yg bilang Muhammad SAW adalah Fiktif,podo dg yg bilang bahwa 
> Islam sempalan Nasrani.Tapi karena orang berpendapat itu perlu dilindungi 
> yowis rapopo.
> 
> Shalom,
> Tawangalun.
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, "wawan" <selarasmilis@> wrote:
> >
> > 
> > ini artikel bagus,
> > tx pak sunny atas postingnya...
> > 
> > --- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <ambon@> wrote:
> > >
> > > Refleksi : Bukan saja kesantaian malah keyakinan pun berubah, contohnya 
> > > extrim, beberapa waktu  lalau salah seorang pandai ilmu surgawi gurun 
> > > pasir yang cuckup terkenal menyatakan bahwa Candi Borbudur adalah 
> > > peninggalan ciptaan Nabi Sulaiman. 
> > > 
> > > Bukankah hebat pernyataannya untuk kesantaian?
> > > 
> > > http://www.antaranews.com/berita/246781/indonesianis-kesantaian-beragama-mulai-pudar
> > > 
> > > Indonesianis: "Kesantaian" Beragama Mulai Pudar
> > > Sabtu, 19 Februari 2011 18:58 WIB | 
> > > 
> > > orobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Indonesianis asal Jerman, Berthold 
> > > Damshauser, mengemukakan, "kesantaian" masyarakat terutama Jawa dalam 
> > > hidup beragama mulai pudar sehingga sering muncul keinginan sebagian 
> > > orang untuk memaksakan suatu kebenaran kepada orang lain.
> > > 
> > > "Masa sekarang ada kerisauan dan keprihatinan karena kesantaian itu mulai 
> > > pudar, padahal budaya Jawa memiliki sikap menyimpan nilai positif," 
> > > katanya saat diskusi dan pembacaan puisi bersama "Syahwat Keabadian: 
> > > Kumpulan Puisi Friedrich Nietzsche" di Borobudur, Sabtu.
> > > 
> > > Pada kegiatan yang berlangsung di Rumah Baca Dunia Tera kawasan Candi 
> > > Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu, ia mengatakan, sekitar 30 
> > > tahun lalu dijumpai beragam pemeluk agama yang hidup dengan semangat 
> > > kekeluargaan.
> > > 
> > > Mereka, katanya, secara santai membina hubungan antarkerabat. Berthold 
> > > yang sejak 1986 mengajar di Universitas Bonn, Jerman itu, mengemukakan, 
> > > perlunya suasana "kesantaian" dalam kehidupan beragama di masyarakat itu 
> > > tetap dilestarikan.
> > > 
> > > "Lestarikan sikap `kesantaian` dalam beragama, cari kebenaran secara 
> > > santai sehingga tidak mudah menyebut kafir terkait dengan suatu 
> > > perbedaan," katanya.
> > > 
> > > Pada kesempatan itu ia menyebutkan salah satu pemikiran Nietzsche tentang 
> > > suatu kebenaran.
> > > 
> > > "Tidak ada kepastian dan tidak ada kebenaran mutlak. Nietzsche mengajak 
> > > manusia bertindak dan harapan meraih prestasi tertinggi khususnya di 
> > > bidang budaya dan estetika. Manusia yang berkarya seni,"katanya.
> > > 
> > > Berthold yang menerjemahkan karya puisi Nietzsche dari bahasa Jerman ke 
> > > Indonesia berjudul "Syahwat Keabadian: Kumpulan Puisi Friedrich 
> > > Nietzsche" itu, mengemukakan, orang yang merasa memiliki kebenaran mutlak 
> > > sering kali kurang toleran terhadap orang lain.
> > > 
> > > Ia menyebutkan persoalan terkait dengan dampak sikap orang yang merasa 
> > > memiliki kebenaran mutlak seperti kasus Ahmadiyah dan perusakan tempat 
> > > ibadah di Temanggung belum lama ini.
> > > 
> > > "Manusia yang terlalu amat yakin bahwa dia sendiri memiliki kebenaran, 
> > > bisa menimbulkan banyak malapetaka," katanya.
> > > 
> > > Peristiwa serupa, katanya, terjadi pada masa lalu terkait dengan Perang 
> > > Salib. 
> > > 
> > > Ia menyatakan pentingnya gagasan Nietzsche yang patut direnungkan bukan 
> > > saja oleh orang Indoensia saat ini melainkan manusia di manapun yakni 
> > > menyangkut tentang kesangsiannya terhadap kebenaran mutlak.
> > > 
> > > "Barangkali ini berharga dalam suatu zaman yang semakin diwarnai oleh 
> > > kedangkalan ide tentang dikotomi-dikotomi dan pertentangan antarbudaya 
> > > dan antaragama yang mengarah kepada kekerasan," katanya.
> > > 
> > > Pada kesempatan itu Bertold bersama penyair Magelang, Dorothe Rosa 
> > > Herliany, dan penyair Solo, Sosiawan Leak membacakan sejumlah puisi karya 
> > > Nietsche. (M029/S019/K004)
> > > 
> > > Editor: B Kunto Wibisono
> > > 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke