http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2011022000582514

      Minggu, 20 Februari 2011 
     
      BURAS 
     
     
     
Petani Panen Setiap Hari! 

       
      H. Bambang Eka Wijaya

      SATU keluarga, empat abang-beradik mendapat wasiat dari almarhum ayahnya, 
agar berusaha yang panen setiap hari dan hasilnya langsung bisa jadi duit! 
Dengan itu kehidupan keluarga mereka setiap hari terjamin! Lalu, setiap anak 
harus mengelola jenis usaha berbeda! Itu agar mereka tak bersaing saling 
mematikan usaha di antara keluarga!

      Memenuhi wasiat itu, anak pertama berternak ayam petelur, setiap hari 
panen telur. Anak kedua usaha membuat taoge, setiap hari panen taoge! Anak 
ketiga membuat tempe, setiap hari panen tempe. Anak keempat bingung mau usaha 
apa? Ternak bebek petelur, sejenis usaha ayam petelur. Mau buat oncom, sejenis 
usaha membuat tempe!

      "Bantu, dong!" entak si bungsu ke tiga abangnya. "Harus usaha apa gue 
yang panen setiap hari?"

      "Bertanam jamur!" ujar abangnya. "Panen setiap hari, diminati warga kelas 
atas, jadi harganya selalu bagus! Kau belajar dulu ke sentra jamur!"

      "Oke, gampang soal belajar itu!" sambut adik. "Cuma, aku tak habis pikir, 
kenapa ayah memberi wasiat untuk berusaha yang setiap hari panen, lantas setiap 
kita jenis usahanya harus berbeda?"

      "Berdasar pengalamannya sendiri, bertani dengan tanaman padi yang setahun 
panen satu kali, sekali gagal panen keluarga menderita dari tahun itu ke tahun 
berikutnya!" jelas abang. "Agar dengan jenis usaha berbeda, karena ayah bersama 
kakak dan adiknya semua bertanam padi, saat gagal panen semua mengalaminya, tak 
ada yang bisa menolong di antara keluarga! Itu pengalaman pahit yang harus tak 
terulang pada anaknya!"

      "Lebih gawat lagi jika tanpa wasiat itu keluarga kita berempat jadi 
sama-sama hanya bertanam padi di sawah warisan yang sama!" timpal abang kedua. 
"Sudahlah setiap keluarga kita bergantung hanya pada seperempat dari tanah 
warisan itu, yang pasti hasilnya tak sebanyak panenan ayah, sedang jika gagal 
panen keluarga kita berempat menderita bersamaan, tak bisa saling menolong!"

      "Tapi itulah gambaran realitas kehidupan generasi penerus petani kita!" 
tegas adik. "Dengan warisan tanah kian menyempit dan ancaman gagal panen yang 
kian banyak penyebabnya, cuaca ekstrem, berbagai jenis hama wereng, tikus dan 
lainnya, sampai manipulasi yang berakibat tanaman kekurangan pupuk subsidi!"

      "Intinya, kehidupan generasi penerus akan lebih buruk jika hanya mampu 
mengulangi penderitaan generasi pendahulunya!" tegas abang. "Tapi, nasib 
generasi penerus diharapkan lebih baik justru dengan persiapan lebih matang 
guna mengulangi penderitaan yang sama!" ***
     


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke