http://www.sinarharapan.co.id/berita/content_96/read/anggaran-meningkat-kemiskinan-tetap-tinggi/
Jumat 18. of Pebruari 2011 15:52 Anggaran Meningkat, Kemiskinan Tetap Tinggi OLEH: INNO JEMABUT Jakarta - Pengurangan jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun di Indonesia tak sebanding dengan dana yang telah dikeluarkan untuk pengentasan kemiskinan. Hal ini disebabkan karena program penanggulangan kemiskinan berlaku umum di semua daerah tanpa memperhatikan karekteristik daerah masing-masing dan beberapa di antaranya bersifat jangka pendek. Hal itu dikemukakan Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto di Jakarta, Kamis (17/2). Pada tahun 2008 misalnya, penduduk miskin di Indonesia mencapai 35 juta jiwa dan dana yang digunakan untuk pengentasan kemiskinan mencapai Rp 63 triliun. Setahun kemudian dana pengentasan kemiskinan mencapai Rp 66, 2 triliun dengan jumlah penduduk miskin mencapai 32,5 juta jiwa. Pada 2010 lalu dana pengentasan kemiskinan mencapai Rp 80,1 triliun, namun jumlah penduduk miskin tetap tinggi yakni sebesar 31 juta jiwa. Artinya, dengan penambahan dana sebesar Rp 18 triliun selama dua tahun terakhir hanya bisa menurunkan angka kemiskinan sebesar 2,1 persen, dari 15,4 persen tahun 2008 menjadi 13,3 persen pada 2010. Kecuk Suhariyanto mengatakan, ada disparitas yang selama ini tidak diperhatikan pemerintah dalam penggunaan anggaran penanggulangan kemiskinan. Sebaran penduduk miskin di berbagai daerah berbeda-beda, Jakarta paling rendah dan Papua paling tinggi. Namun, program penanggulangan kemiskinan yang dicanangkan pemerintah berlaku sama untuk semua daerah. "Harusnya ada prioritas. Kita mulai dari mana dan bergerak ke mana," kata Kecuk. Sebagian besar penduduk miskin tinggal di desa dan bekerja sebagai petani (72 persen), tidak bekerja (7 persen), sektor industri (6 persen) dan lain-lain (15 persen). Penanggulangan kemiskinan, katanya, tidak semata-mata masalah ekonomi, tetapi juga harus mengandalkan kebijakan bidang sosial. Sementara fungsionaris PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan, adanya kesenjangan berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, demokrasi dan kesejahteraan. Tingkat kesenjangan adalah faktor penting dalam mewujudkan kesejahteraan, memiliki dampak yang sangat kuat terhadap demokrasi, tetapi memiliki dampak yang lemah terhadap pertumbuhan ekonomi. "Sebaliknya faktor demokrasi dan pertumbuhan ekonomi hanya memiliki pengaruh yang kecil terhadap kesenjangan dan kesejahteraan. Artinya, peranan tingkat kesenjangan terhadap kesejahteraan jauh lebih signifikan jika dibandingkan dengan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi," kata Budiman Sudjatmiko. Kecuk juga mengklarifikasi tuduhan tokoh-tokoh lintas agama menyangkut kebohongan pemerintah yang memanipulasi jumlah penduduk miskin 2010 sebanyak 31,02 juta jiwa. Padahal, jumlah penduduk yang menerima beras miskin 70 juta jiwa. n Kembali ke : Home [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/