Tulisan ini juga disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr/

yang sampai sekarang sudah dikunjungi  712  850  kali

======================================



Berbagai Keanehan di Libia

Di Bawah Pemerintahan Kadhafi



Pergolakan-pergolakan  besar yang menunjukkan kebangkitan rakyat di
negara-negara Arab untuk memperjuangkan kebebasan dan demokrasi masih terus
berlangsung dan bahkan makin berkembang. Perkembangan demikian ini
elihatan  -- dalam skala yang berbeda-beda - di Maroko, Aljazair, Tunisia,
Libia, Jordania, Siria, Bahrein, Yaman, bahkan juga di Irak dan Mauritania
akhir-akhir ini ! Dan juga, yang terbaru, di Oman, negara kecil  yang sudah
diperintah oleh seorang Sultan selama 40 tahun !!! Sederetan
pergolakan-pergolakan besar dan kecil, yang sambung-menyambung di begitu
banyak negara Arab sekaligus ini mengindikasikan bahwa di negara-negara itu
dibutuhkan sekali adanya perubahan besar-besaran.



Bahwa di Mauritania massa rakyat sudah mulai ikut-ikut bergerak menuntut
digantinya pemerintahan dan dijalankannya demokrasi menunjukkan bahwa
perjuangan rakyat yang dimulai di negara-negara Arab di Afrika Utara
sekarang sudah menjalar ke negara-negara sebelah Selatan Sahara, yang
mungkin nantinya akan meluas ke negara-negara Afrika hitam yang berpenduduk
Islam lainnya.

Perkembangan yang amat penting juga adalah mulai adanya
pergolakan-pergolakan di Iran yang non-Arab, walaupun masih belum besar.



Dari aksi-aksi yang dilakukan oleh massa rakyat di banyak negara-negara Arab
‘(dan non-Arab)  yang bisa dilihat dalam berbagai siaran televisi dunia,
kelihatan sekali bahwa  massa rakyat (yang dimana-mana dipelopori oleh
generasi muda !), menuntut digantinya sistem pemerintahan, sosial, ekonomi
dan kebudayaan, yang kebanyakan mengalami kemandegan, keterbelakangan,
bahkan kemunduran.



Kecuali sejumlah kecil negara-negara seperti Kuwait, Libanon,, dan
negara-negara yang tergabung dalam Emirat Arab (Dubai, Abu Dhabi,Qatar) maka
boleh dikatakan bahwa kebanyakan negara-negara Arab pada umumnya ada dalam
“keterbelakangan”. Bahkan, segi-segi keterbelakangan ini juga nampak di
negara Saudi Arabia, yang sangat kaya-raya berkat adanya sumber-sumber
minyak yang besar sekali.



Libia-nya Kadhafi adalah contoh paling jelek


Dari sekitar dua puluhan negara Arab di dunia, Libia di bawah kolonel
Muammar Kadhafi selama 42 tahun adalah contoh yang paling tipikal jeleknya,
dalam banyak hal, dan itu pun sejak lama. Dan dibandingkan dengan kasus
presiden Tunisia, Ben Ali, maupun kasus presiden Mesir Husni Mubarak, yang
dua-duanya sudah ditendang oleh rakyatnya masing-masing, maka kasus Kadhafi
adalah jauh lebih “luar biasa” buruknya bagi rakyat Libia.



Kalau presiden Ben Ali sekarang diketahui sebagai maling besar sekali (harap
ingat : tumpukan-tumpukan besar uang kertas Euro dan dollar  dalam brankas
di kantornya yang disiarkan oleh banyak televisi di dunia dan berton-ton mas
yang dibawa lari ke Jedah) dan kalau sekarang terbongkar bahwa presiden
Mubarak juga memiliki kekayaan besar di Inggris, Spanyol, Prancis, Dubai
dll, maka sekarang mulailah terbongkar segala kejahatan yang dilakukan
Kadhafi terhadap rakyat Libia.



Banyak politik atau tindakan buruk yang dilakukan oleh Kadhafi menunjukkan
bahwa ia merupakan tokoh yang paling membanggakan diri  atau mengangkat
dirinya sebagai “pemimpin” tertinggi Islam, namun   -- dalam prakteknya --
banyak tindakannya malah merugikan citra kepemimpinan Islam, dan bahkan
merusak nama Islam.



Apa yang terjadi akhir-akhir ini di Libia membuktikan lebih jelas lagi
bahwa Kadhafi adalah memang seorang yang tidak pantas – dan tidak boleh
!!! – meneruskan  kedudukannya sebagai kepala negara dan pemimpin ummat
Islam. Makin cepat ia terdepak dari kursi kepresidenannya, maka akan makin
baik bagi rakyat Libia sendiri, maupun bagi berbagai rakyat lainnnya. Dan,
syukurlah bahwa banyak indikasi di Libia sendiri maupun di bidang
internasional menunjukkan ke arah itu, yaitu berakhirnya kekuasaan Kadhafi.



Sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Kadhafi


Pada permulaan Maret ini kedudukan Kadhafi (beserta keluarganya, termasuk
anak-anaknya yang menduduki jabatan yang penting-penting di Libia) makin
terjepit di dalam negeri maupun di luar negeri. Dewan Keamanan PBB sudah
menjatuhkan sanksi kepada  Kadhafi beserta keluarganya, dengan keputusan
untuk melakukan embargo pengiriman semua macam senjata ke Libia, melarang
perjalanan untuknya dan semua keluarganya, pembekuan harta kekayaannya dan
harta sekitar 20 orang terdekatnya. Libia sudah dinyatakan tidak berhak lagi
duduk dalam Dewan HAM PBB, karena keanggotaannya dibekukan akibat
pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi akhir-akhir ini.



Amerika Serikat, Kanada, Inggris dan berbagai negara lainnya sudah
membekukan rekening Kadhafi beserta keluarganya. Presiden Obama sudah
terang-terangan menyatakan bahwa Kadhafi harus meninggalkan jabatannya
sebagai presiden, mulai sekarang juga. Ia mengatakan bahwa seorang presiden
yang ingin berkuasa terus tetapi dengan melakukan kekerasan terhadap
rakyatnya sendiri

berarti sudah kehilangan legitimasi untuk memerintah.



Sekarang sedang diusahakan oleh berbagai kalangan internasional untuk
mengajukan Kadhafi ke depan Mahkamah Pidana Internasional, untuk diperiksa
dalam pelanggarannya terhadap HAM dan pembunuhan besar-besaran terhadap
rakyat Libia.



Dengan perlakuan dunia internasional yang demikian terhadapnya,  maka
Kadhafi,  yang selama 42 tahun pernah menampilkan diri sebagai pemimpin
Muslim terkemuka (termasuk di dunia !), sekarang menjadi sasaran hujatan di
dunia internasional..



Perlawanan hebat dari dalam negeri Libia sendiri



Walaupun kehancuran kekuasaan Kadhafi adalah karena faktor-faktor dalam
negeri dan luar negeri yang saling berhubungan, namun faktor dalam negerilah
yang merupakan sebab-sebab yang terutama. Meskipun dalam masa selama 42
tahun pemerintahan Kadhafi sudah merealisasikan banyak projek pembangunan
dan memajukan infrastruktur (antara lain pembuatan sungai di bawah tanah
Sahara, yang merupakan projek besar di dunia) dan mengundang berbagai
maskapai besar internasional untuk pemboran minyak dan gas, namun di
berbagai bidang lainnya (antara lain : pemerintahan, politik,
ekonomi,sosial, kebudayaan) merupakan hambatan untuk kemajuan rakyat dan
menjadi alat Kadhafi untuk penindasan.



Begitu buruknya sistem Kadhafi ini di banyak bidang, terutama sejak
terjadinya pergolakan rakyat sebagai dampak peristiwa Tunisia dan Mesir,
sehingga  duta besar Libia untuk PBB ketika mengumumkan pengunduran dirinya
sebagai wakil Libia di PBB ia mengatakan bahwa Kadhafi adalah seorang fasis,
dan karenanya ia menyerukan kepada tentara Libia dan rakyat bangkit
melawannya. Menteri dalam negeri Libia dan menteri kehakiman juga mengatakan
tidak mendukung pemerintahan Kadhafi lagi, seperti banyak sekali
dutabesar-dutabesar Libia di banyak negara, dan menyatakan bergabung dengan
gerakan rakyat. Dutabesar Libia di Belgia yang juga meletakkan jabatannya
mengatakan bahwa Kadhafi adalah seorang tiran dan fasis.



Perkembangan perjuangan rakyat Libia sudah demikian luasnya dan besarnya,
sehingga sebagian besar daerah sudah dibebaskan dari kekuasaan Kadhafi dan
mendirikan administrasi sementara dan bahkan mengibarkan kembali bendera
Libia yang dipakai sebelum Kadhafi memerintah. Dari segi ini kelihatan bahwa
perjuangan rakyat Libia melawan Kadhafi berlangsung lebih menjangkau jauh,
lebih besar dan lebih luas dibandingkan dengan apa yang terjadi di Tunisia
dan di Mesir.



Perjuangan rakyat Libia lebih berat dari pada yang lain-lain


Perjuangan rakyat Libia melawan Kadhafi juga lebih berat dan mungkin juga
lebih rumit, dari pada perjuangan di Tunisia dan Mesir, disebabkan banyaknya
dan luasnya hal-hal yang buruk, usang, dan reaksioner, yang sudah lebih dari
40 tahun dijalankan oleh Kadhafi dengan tangan besi. Karena itu, terdapat
berbagai hal-hal yang “aneh-aneh” (bizarreries, dalam bahasa Prancisnya) di
Libia, yang menjadikan Libia sebagai negara yang berbeda  dari pada
negara-negara Arab lainnya. Sebagian kecil di antara hal-hal  yang
“aneh-aneh” itu adalah yang sebagai berikut :



--  Selama 42 tahun sejak didirikannya “Jamhairiyah Arab Libia Rakyat dan
Sosialis” negara ini tidak mempunyai konstitusi atau undang-undang dasar.



--  Negara Libia tidak mempunyai bendera seperti yang dipunyai negara-negara
lain di dunia, melainkan hanya sehelai kain yang berwarna hijau (sejak tahun
1977), yang dianggap sebagai lambang Islam



--  Kadhafi sering menyatakan bahwa dirinya bukanlah presiden negara,
melainkan pemimpin revolusi, dan karena itu ia tidak bisa dituntut turun
sebagai presiden



--  Libia diperintah oleh seorang pemimpin yang bertindak sebagai diktator
dan merupakan  negara yang tidak mempunyai parlemen, dan juga tidak
mengadakan pemilu, dan tidak menjalankan demokrasi seperti yang dijalankan
di banyak  negara-negara lainnya.



--  Kadhafi menjadikan “buku hijau” (diterbitkan tahun 1979)  yang berisi
kutipan-kutipan dari tulisan, pidato atau fikiran-fikirannya sebagai
petunjuk bagi kehidupan rakyat Libia. Buku yang berkulit hijau (sebagai
warna Islam)  ini dicetak jutaan eksemplar dan merupakan bacaan wajib



--  Di Libia, dewan perwakilan rakyat yang di negara-negara di dunia
biasanya disebut parlemen nasional atau lokal,  diganti dengan congres atau
comite revolusioner rakyat di berbagai tingkat, yang juga diberi nama
“demokrasi langsung”



Ucapan-ucapan Kadhafi yang keterlaluan .....



Selama memerintah Libia selama 42 tahun Kadhai terkenal dengan
ucapan-ucapannya yang galak mengenai imperialisme, yang serba megalomania
mengenai “revolusi hijau”-nya, sehingga dalam jangka cukup lama banyak orang
mempunyai pandangan yang salah (artinya terlalu baik) tentang dia.

Karena itu, ia pernah diangkat sebagai pimpinan persatuan negara-negara
Afrika (Union Africaine) dalam sidangnya di Adis Abeba tahun 2009.



Megalomanianya yang keterlaluan juga kelihatan dari ucapannya ketika selesai
menghadiri sidang puncak negara-negara Arab di Saudi Arabia 31 Maret  2009.
Dengan tidak tanggung-tanggung ia mengatakan :” Saya adalah pemimpin
internasional, sesepuh (doyen, bhs Prancis) dunia Arab, raja dari segala
raja Afrika, dan imam dari seluruh orang Muslim, dan status internasional
saya tidak membolehkan saya lebih rendah dari itu” (dikutib dari Wikipedia)



Untuk mengukur “kehebatan” pikirannya patut kiranya disajikan berikut ini
ucapannya tentang presiden Tunisia Ben Ali,  yang sebagai berikut : “ Rakyat
Tunisia, kalian sedang mengalami kehilangan yang besar. Tidak ada orang
lainnya yang lebih baik kecuali Ben Ali untuk memerintah Tunisia”



Kadhafi orang yang “istimewa” dalam banyak hal


Dari bahan-bahan yang disajikan di atas nyatalah bahwa Kadhafi memang bisa
dimasukkan dalam kategori orang-orang yang “istimewa” dalam banyak hal.
Sebagai seorang opsir yang berumur 27 tahun ia sudah melakukan kudeta
terhadap raja Idris, dan mendirikan negara “Islam dan revolusioner” dengan
program dan tata negara dan cara kerja yang cukup aneh bagi kebanyakan
orang.



Berbagai negara-negara Arab juga menjalankan sebagian dari apa yang terjadi
di Libia, namun pada umumnya tidak se-ekstrim di Libia. Seperti yang bisa
sama-sama ketahui, negara-negara Arab yang sedang dilanda oleh gerakan massa
rakyat untuk kebebasan dan demokrasi pada umumnya diperintah oleh para
penguasanya (para presiden, para raja,  para Sultan, atau para Emir) yang
kolot, reaksioner, korup, otokratis dan menindas kebebasan rakyat.



Di berbagai negara-negara ini,  para penguasanya menjalankan sistem politik,
ekonomi, sosial, kebudayaan (dan adat-istiadat dan agama)  yang bertentangan
dengan demokrasi, dengan HAM, yang menghambat kemajuan peradaban ummat.
Dalam banyak hal, para penguasa di berbagai negara ini menggunakan (tepatnya
:menyalahgunakan) adat-istiadat, kepercayaan, mentalitas kesukuan, untuk
kepentingan mereka dan golongan mereka, di atas penderitaan orang banyak.



Akan lahir pemikiran-pemikiran baru  melawan yang usang


Situasi yang sudah lama memborgol kebebasan rakyat atau membungkam suara
untuk demokrasi di begitu banyak negara itulah yang dewasa ini sedang
didobrak oleh gerakan massa ( harap catat baik-baik : terutama oleh generasi
muda !).  Begitu hebatnya, dan begitu besarnya, atau begitu  luasnya gerakan
massa untuk kebebasan dan demokrasi yang melanda begitu banyak negara-negara
dewasa ini, sehingga tiap hari televisi dan media massa di dunia  tidak
henti-hentinya menyajikan tiap hari siaran mengenai perkembangan yang begitu
penting bagi dunia dewasa ini.



Melalui dan dengan gerakan massa – sekali lagi : terutama generasi mudanya –
di berbagai negara-negara Arab (dan non-Arab yang berpenduduk Muslim) akan
lahir era pemikiran-pemikiran baru, perubahan atau pembaruan, dalam usaha
bersama untuk meninggalkan segala macam adat dan faham tua, yang selama
ribuan tahun sudah menjadi belenggu ummat manusia.



Dari sudut pandang ini, nyatalah bahwa kita semua sedang menyaksikan
berlangsungnya kejadian-kejadian yang amat bersejarah bagi dunia !!!



Paris, 2 Maret  2011



  1.. Umar Said




==================


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to