Refleksi : Apa yang bisa dijelaskan, kalau yang dijelaskan adalah pembohongan 
kepada umum.

http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=88831:presiden-jangan-hanya-mengecam-saja&catid=3:nasional&Itemid=128


      Presiden Jangan Hanya Mengecam Saja        


      Surabaya, (Analisa)

      Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsudin, meminta agar 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak hanya mengecam atau membantah berita 
dari media Australia tentang tuduhan bahwa dirinya menyalahgunakan kekuasaannya 
untuk kepentingan politik.

      "Jangan hanya membantah dan mengecam saja. Presiden sendiri yang harus 
menjelaskan, utamanya kepada rakyat Indonesia," ujar Din ketika ditemui di 
Surabaya, Jatim, Sabtu. Menurut dia, untuk kasus kali ini, diharapkan presiden 
sendiri yang berbicara langsung, dan bukan melalui pembantu atau juru bicaranya.

      "Kasus kecil saja biasanya SBY sendiri yang berbicara di hadapan rakyat, 
masak kasus seperti ini tidak berani angkat bicara," tutur pria kelahiran 
Sumbawa Besar itu. Bahkan, Din menegaskan, bila perlu media Australia yang 
memberitakan kasus tersebut dituntut secara hukum. Namun, kata dia, hal itu 
tidak mudah, sebab membutuhkan perdebatan argumen dan beradu fakta yang sangat 
panjang.

      Sebagai rakyat Indonesia, Din sangat menyayangkan pemuatan berita 
tersebut. Ia mengakui, banyak berita miring yang dibuat, di antaranya pada 2009 
lalu, SBY selalu memata-matai beberapa rival politiknya dan melakukan pembelaan 
kepada orang-orang yang tersangkut kasus korupsi. SBY juga dituding 
menyalahgunakan kekuasaan.  Hanya saja, Din yang juga Wakil Ketua Umum MUI 
Pusat itu mengaku, menyesalkan sikap pemerintah yang seolah berdiam diri dan 
tidak melanjutkan beberapa kasus-kasus korupsi kakap, salah satunya kasus Bank 
Century.

      "Presiden yang dulu berbicara lantang dan menegaskan akan menuntaskan 
kasus (Century, red). Tapi sekarang mana buktinya? Ini yang membuat rakyat 
bertanya-tanya," papar dia. Tak hanya Century, kasus pengadaan IT Komisi 
Pemilihan Umum (KPU) yang sebelumnya dipermasalahkan olen Mantan Ketua KPK 
Antasari Azhar, juga gelap sampai hari ini.

      Seperti diketahui, dua media di Australia, "The Age" dan "Sydney Morning 
Herald" memberitakan tuduhan terhadap Presiden Yudhoyono yang dianggap telah 
melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Menggunakan sumber kawat "Wikileaks", dua 
media itu menulis Presiden Yudhoyono memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan 
politik. Tak cuma mencatut SBY, berita "The Age" juga menyebut Ibu Ani 
Yudhoyono, juga mempunyai peran aktif dalam mempengaruhi kebijakan politik 
suaminya.(Ant) 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke