WARNA merah darah mendominasi dinding ruangan seluas sekitar 200
meter persegi itu. Pembatas antardinding puzzle terlihat unik dengan
warna hitam-putih. Sebuah tiang bendera Merah Putih menyambut di depan
pintu masuk. Kamis siang pekan lalu, puluhan karyawan terlihat sibuk
bekerja. Mereka memelototi monitor komputer di kubikel tanpa pembatas.
    
    Itulah suasana kantor Merah Putih Incubator, perusahaan
inkubator pertama di Indonesia. Merah Putih merupakan perusahaan yang
membesarkan perusahaan baru situs Internet (start up). Merah Putih
berinvestasi pada situs-situs maya dan membesarkannya.
    
    Perusahaan yang berkantor di gedung berlantai tiga di wilayah
Slipi, Jakarta Barat, ini adalah induk lima situs daring lokal, yaitu
krazymarket.com, infokost.net, dailysocial.net, bolalob.com, dan
lintasberita.com. "Kami investasi di situs-situs online lokal yang
bagus," kata Senior Vice President Merah Putih Inc. David Wayne kepada
Tempo di Jakarta, Kamis pekan lalu.
    
    Merah Putih maksimal punya 25 persen saham di setiap situs
Internet. Pemilik lama dan pendirinya dipertahankan agar situs tetap
memiliki semangat yang sama seperti saat didirikan. 
    Sebagai inkubator, Merah Putih menyediakan server komputer,
pemasaran iklan, pencitraan, pengurusan bentuk perusahaan, konsultasi
bisnis dan manajemen, serta pengaturan keuangan. Pendiri situs lokal
umumnya pemrogram komputer yang minim keahlian berbisnis. "Pemasukan
iklan akan dibagi berdasarkan kepemilikan saham," ujar Wayne.
    
    Bisnis dunia maya lumayan menggiurkan. Rata-rata pendapatan
dari pemasangan iklan di situs perusahaan kecil lokal bisa Rp 50 juta
per bulan, perusahaan menengah Rp 300-500 juta per bulan, dan
perusahaan besar Rp 4-5 miliar per bulan. Keuntungan tak banyak
terpotong lantaran modal dan biaya operasional relatif kecil. Pembuatan
iklan sangat sederhana, tak perlu materi fisik.
    
    Pangsa pasar situs online cukup besar. Lihat saja hasil survei
The Nielsen Company 2010. Konsumen yang memesan buku lewat situs
Internet mencapai 38 persen. Belanja baju, aksesori, dan sepatu 33
persen, pemesanan tiket pesawat 29 persen, peralatan elektronik 27
persen, perangkat komputer 25 persen, dan peranti lunak komputer 15
persen. Itu artinya duit buat pemilik situs Internet di Indonesia.
Apalagi pengguna Internet baru mencapai 45 juta orang dari 240 juta
penduduk. 
    Tak mengherankan kalau investor asing dan lokal rajin membeli
situs Internet di Tanah Air. Misalnya saja Yahoo!-mesin pencari
global-pada akhir Mei tahun lalu mengakuisisi situs koprol.com,
jejaring sosial yang memuat segala macam kabar tentang suatu tempat.
"Saya tak menyangka -koprol.com bisa merebut hati raksasa dunia," ujar
Satya -Witoelar, pendiri Koprol, kepada Tempo pekan lalu.
    
    East Venture, semacam investor hedge fund, menyuntikkan modal
ke disdus.com-situs diskon-dan tokopedia.com. PT Global Mediacom milik
konglomerat Hary Tanoesoedibjo menggandeng Rakuten, situs belanja
daring besar di Jepang untuk membikin online mall di Indonesia. Rakuten
Indonesia dijadwalkan akan meluncur pada Rabu pekan ini.
    
    Grup Telkom tak kalah gencar. PT Multimedia Nusantara, anak
usaha Telkom, mengakuisisi 80 persen saham PT Sigma Citra Caraka,
penyedia jasa online dan Internet banking, senilai US$ 35 juta pada
Februari 2008. Telkom membangun Mojopia, layanan e-commerce plasa.com.
Awal tahun lalu, Telkom mengambil alih 75 persen saham PT Administrasi
Medika, situs maya di bidang kesehatan, senilai Rp 128,25 miliar.
    
    Tak berhenti di situ, tahun lalu perusahaan telekomunikasi
pelat merah itu juga berpatungan dengan SK Telecom, perusahaan
telekomunikasi Korea Selatan. Telkom menyetor modal Rp 51 miliar untuk
membangun PT Melon Indonesia. Perusahaan itu membuat melon.co.id, situs
musik digital penyedia fitur unduh dan streaming lagu. "Ini peluang
bisnis baru, pertumbuhannya masih bisa ditingkatkan," kata juru bicara
Telkom Eddy Kurnia, Kamis pekan lalu.
    
    Nieke Indrietta, Agoeng Wijaya
  
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2011/03/21/EB/mbm.20110321.EB136236.id.html

Berbagi berita untuk semua
 


      

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke