Paus Benekdiktus Dituding Diamkan Kasus Pelecehan Seksual 27 Mar 2010 International Pelita Roma, Pelita Vatikan kini diterjang badai menyangkut kegagalan paus bertindak atas (casus yang menimpa postur AS karena diduga menganiaya 200 orang remaja tuli yang terjadi pada akhir 1990an.
Kabar terakhir mengalir lewat laporan harian the New York Times terkait skandal pelecehan terhadap anak-anak yang dilakukan oleh sejumlah pastur. Kabar tidak sedap ini membuat reputasi gereja Katolik diper-slmpangan jalan. Beberapa hari lalu, Paus menyatakan permintaan maafnya didepan publik. Namun kasus itu tidak berhenti disitu, karena ketika kejadian itu Paus Benedlktus yang saat itu dikenai sebagai Kardinal Joseph Ratzinger bertanggungjawab terhadap pada urusan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh institusi gereja. Harian the New York Times menyebut bahwa saat itu kalangan gereja sengaja menutup kasus itu. Bahkan harian itu menyebut bahwa Paus menolak untuk menindak pastur Lawrence Murphy yang juga mengajar di sekolah luar biasa untuk anak-anak tuli di Wisconsin selama 24 tahun. Pastur Lawrence diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap 200 anak-anak. Para pejabat Vatikan menolak permohonan sejumlah uskup AS untuk menindak Murphy karena menurut Vatikan, uskup-uskup harus menyimpan kasus ini, saat itu yang menginstruksikan adalah Cardinal Tardsio Bertone yang menjadi wakil Ritzinger dalam kapasitasnya sebagai sebagai Sekneg Vatikan. Sebaliknya Vatikan menerima permohonan Murphy yang ditujukan kepada Ratzinger tahun 1988 dan menyatakan bahwa dirinya sudah sakit-sakitan dan telah bertobat serta mengakui perbuatan bejat tersebut selama bertahun-tahun. "Saya hanya ingin menghabiskan sisa hidup saya untuk saya gunakan demi martabat keuskupan saya," kata Murphy, "Saya minta pertolongan tuan (1.11.1! 11 hal ini," namun tidak ada tanda-tanda bukti jawabab Vatikan, beberapa bulan kemudian Murphy meninggal dunia. Kasus terbaru itu adalah satu dari ribuan kasus yang disampaikan kepada Vatikan dimana Ratzinger tertanggung Jawab pada masalah itu sejak tahun 1981 sampai 2005. Kaus itu masih mengendap apakah pastur yang diduga melanggar itu harus menjalani pengadilan internal atau dipecat Dokumen-dokumen itu menguatkan dugaan terhadap keinginan Vatikan untuk menyembunyikan kasus itu. termasuk tulisan tertulis dari ahli pelecehan seksual yang sempat mewawancarai Murphy, serta dilihat dari pertemuan terakhir menyangkut kasus itu yang dibahas oleh petinggi di Vatikan. Polisi setempat dan pihak berwenang Juga mengabaikan laporan dari para korban, menurut dokumen itu. Selama Murphy mengelola sekolah itu antara 1950 sampai 1974, tiga uskup penggantinya mengakui bahwa Murphy telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak, namun hal itu tidak pernah ditindak secara hukum. Alih-alih ditindak. Murphy justru difungsikan secara diam-diam oleh uskup agung Milwaukee William Cousin untuk memimpin keuskupan di Milwaukee utara sehingga dia bebas untuk kembali berkumpul dengan anak-anak di sekolah-sekolah hingga dia meninggal. Vatikan justru melaporkan kepada wartawan bahwa Mur-phl telah melalukan pelanggaran hukum yang serius. Ini Ini adalah masalah yang tragis, namun Vatikan sengaja tidak memberitakan kasus ini sampai aparat hukum memproses kasus ini dan akhirnya ditutup pada tahun 1996. Pada tahun itu pengganti Cousins diangkat menjadi uskup agung, yaitu Uskup Rem-bert Weakland. Dia mencoba untuk mengurai lagi kasus Murphy. Namun setelah tidak mendapatkan jawaban dari Ratzinger, dia menulis surat lagi kepada pejabat Vatikan lainnya pada tahun 1997. dan menyatakan kasus ini sangat serius dan penting karena sejumlah pengacara telah menyiapkan sejumlah bukti untuk menggugat, sehingga nantinya akan menjadi konsumsi publik. Weakland yang mundur pada tahun 2002 setelah terkena skandal uang gereja yang digunakan untuk membangun rumah, menyatakan dia telah gagal untuk mengajak Kardinal Bertone dan sejumlah uskup lainnya untuk memberikan hukuman kepada Murphy. "Bukti-buktinya telah lengkap dan jika diproses akan mengurangi kebohongan dan akan menjamin perdamaian terhadap komuni- tas orang-orang tuli." katanya kepada the Guardian. Setelah Murphy meninggal pada usia 72. Weakland menulis surat kepada Bertone dan menjelaskan dia sangat menyesal karena keluarga Murphy tidak menuruti anjurannya sehingga pemakamannya sepi dan tertutup, dengan sejumlah kesulitan saya masih berharap untuk menghindari sorotan public dan akan memberikan citra buruk pada gereja." Vatikan menyatakan" Untuk diperhatikan, kasus ini telah diproses melalui pengadilan, dan keputusan Paus saat itu tidak ada kaitannya, karena beliau hanya bersinggungan pada kasus yang ditangani pada hukum Kani .tus di dalam gereja. Dan pertimbangan lainnya karena Murphy juga saat itu sudah tua dan sakit-sakitan. Tuduhan ini mencuat kembali setelah Arthur Budzinski 61 yang menjadi asisten Murphy mengatakan pada putrinya, Gigi mengenai kasus ini. "Paus mengetahui kejadian ini. dia adalah salah seorang yang menangani kasus pelecehan seksual, me-nurutku dia harus melakukan sesuatu, tapi dia malah tidak berbuat apa-apa." kata Gigi Budzinski pada jumpa pers.kamis (25/3). (rid) ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/