> PAREWA <parewa70@...> wrote: > apa stereotype umum para debt > collector ganas ini, kulitnya? > asal daerahnya? bentuk badannya? > agamanya? Lalu simpulkan saja > sendiri.
Kuncinya gampang, kalo enggak mau dibunuh janganlah ngemplang kredit. Bisa sampe terbunuh pasti ngemplang kredit karena debt collector itu enggak punya dendam, mereka cuma orang bayaran. Dalam Islam enggak ada ayatnya kalo ngemplang kredit bisa dapat pahala, dan enggak boleh dihukum. Jadi peganglah kuncinya seperti yang ditetapkan dalam Islam, yaitu kalo ngutang harus dibayar, karena ngutang yang enggak dibayar sama dengan pencuri. Sedangkan pembandingnya apakah pengutang boleh dibunuh atau tidak adalah ayat2 Quran, kalo pedagang yahudi saja boleh dibegal barang2nya, maka apalagi pengutang. Jadi ada ayatnya dalam Quran bahwa pengutang yang ngemplang boleh dibunuh dan ini sangat Islamiah tidak bertentangan dengan Islam. Yaitu ayat2 pembegalan pedagang2 Yahudi. Ny. Muslim binti Muskitawati. --- In proletar@yahoogroups.com, PAREWA <parewa70@...> wrote: > > Coba deh anda cek, apa stereotype umum para debt collector ganas ini, > kulitnya? asal daerahnya? bentuk badannya? agamanya? Lalu simpulkan saja > sendiri. > > --- Pada Sab, 2/4/11, Bambang Tribuono <bambang_tribuono@...> menulis: > > Dari: Bambang Tribuono <bambang_tribuono@...> > Judul: [proletar] Preman Citibank Bunuh Nasabah Kartu Kredit > Kepada: mediac...@yahoogroups.com, naratam...@yahoogroups.com, > nashi...@yahoogroups.com, pantau-komuni...@yahoogroups.com, > siaran-p...@yahoogroups.com > Tanggal: Sabtu, 2 April, 2011, 12:08 AM > > > > > > > > Â > > > > > > > > > > Sudah sering terjadi kekerasan oleh para preman yg disewa perusahaan2 > > besar seperti ini. Bahkan sudah banyak jatuh korban, apalagi ada korban > > jiwa seperti ini.. masihkah akan terus berlangsung??? karena tidak ada > ketegasan dalam perlindungan keamanan masyarakat > > > > saya khawatir bahwa nantinya, pegawai2 rendahan & preman2 > > rendahannya aja yg akan dihukum (kira2 nantinya bisa atau tidak ya.. > > ditebus bebas atau dihukum tapi waktu hukuman tidak lama???). Sedangkan > > pimpinan perusahaan dan pimpinan jasa pengerah preman tidak akan > > tersentuh hukum. > > > > apalagi ini perusahaan besar dari negara super power.. Aparat dan > > pemerintah apa berani menghentikan kasus kekerasan mereka pada rakyat > > Indonesia. Dan saya yakin akan terjadi lagi kekerasan seperti ini.. > > apalagi jika pelaku adalah dari perusahaan asing yang besar dari negara > > super power > > > > http://kabarbisnis.com/m/umum/hukum/2819154-Debtcollector_Citibank_bunuh_penunggak_kartu_kredit.html > > > > Debtcollector Citibank bunuh penunggak kartu kredit > > > > JAKARTA, kabarbisnis.com: > > Citibank kembali dilanda masalah. Belum tuntas pengusutan Inong Melinda > > alias Melinda Dee alias MD, manager Citibank Landmark Jakarta yang > > membobol uang nasabah sebesar Rp17 miliar, kini debtcollector Citibank > > diduga membunuh nasabah kartu kredit bank tersebut. > > > > Korban > > pembunuhan menimpa Irzen Octa (50), Sekretaris Jenderal Partai > > Pemersatu Bangsa (PPB). Padahal, kedatangan Irzen ke kantor Collector > > Citibank di Menara Jamsostek Jakarta Selatan, > > pada Selasa (29/3) untuk menanyakan jumlah tagihan kartu kredit yang > > membengkak hingga Rp100 juta. Padahal, menurut Irzen, tagihan kartu > > kreditnya di Citibank hanya Rp48 juta. > > > > "Saat itu korban tidak > > mendapat penjelasan mengenai tagihan kartu kredit Citibank, malah korban > > dibawa ke ruang bagian penagihan dan dipaksa oleh debtcollector untuk > > membayar. Bahkan disiksa dalam kantor itu, dan korban meninggal dunia di > > halaman Menara Jamsostek," papar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, > > Ajun Komisaris Besar Budi Irawan di Jakarta, Kamis (31/3/2011). > > > > Saat > > ini, sambung Budi, sudah ditetapkan tiga tersangka yakni H dan D > > (keduanya petugas bagian penagihan alias debtcollector Citibank, serta B > > karyawan Citibank bagian penagihan). Ketiganya sudah dijebloskan ke > > penjara sejak kemarin. > > > > "Sejumlah barang bukti berupa korden yang > > ada bercak darah, visum, dan keterangan tersangka sudah menguatkan > > tuduhan kasus pembunuhan itu," tegasnya serius. > > > > Bahkan, dari > > pemeriksaan lima orang saksi, polisi mencurigai ketiganya melakukan > > tekanan secara fisik dan psikologis terhadap Irzen. Mereka dijerat > > dengan Pasal 351 dan 170 KUHP tentang penganiayaan. > > > > "Tersangka > > masih bisa bertambah, kami lihat saja nanti hasil pemeriksaan. Bagimana > > cara-cara kekerasan itu dilakukan, saat ini jadi fokus kami, apalagi di > > kantor collector Citibank itu banyak orang," ujarnya. kbc10 > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/