NII seolah2 saat ini seperti benalu di RI. Di media masa ramai diberitakan kejelekannya. Beberapa bulan lalu beredar ramai pula di internet tentang kesiapan mereka untuk mengganti kepemimpinan NKRI lengkap dengan calon pejabat dan susunan kabinet mereka yg terkait dgn ancaman FPI akan melakukan makar apabila ahmadiah tidak dibubarkan. Anehnya, dgn fakta2 seperti itu, pemerintah tidak proaktif menumpas NII dan afiliasinya... kira2 skenario apa yg akan dilakukan pemerintah ?...atau, ini hanya sandiwara pemerintah saja ? -----Original Message----- From: "muskitawati" <muskitaw...@yahoo.com> Sender: proletar@yahoogroups.com Date: Sat, 23 Apr 2011 22:03:49 To: <proletar@yahoogroups.com> Reply-To: proletar@yahoogroups.com Subject: [proletar] Penganut NII Harus Ditindak dan Ditumpas Bukan Disadarkan
Penganut NII Harus Ditindak dan Ditumpas Bukan Disadarkan NII itu adalah pemberontak dan bukan bagian dari RI, jadi bukan masalah kesadaran yang menjadi penyebab melainkan memang falsafahnya berbeda. Oleh karena itu politik Jusuf Kala yang mendukung pemerintah untuk menyadarkan NII adalah politik blunder, karena kalo memang pemerintah mau berdamai dengan NII, gantilah falsafah Pancasila dengan falsafah Syariah Islam... gampang koq. Jadi enggak perlu banyak cingcong lagi kalo pemerintah bersedia mengubah negara ini menjadi negara Syariah Islam karena berdasarkan AlQuran dan ajaran Islam pun umat Islam dilarang dan diharamkan untuk tinggal satu atap dengan orang kafir, dengan orang murtad dan dengan penyembah berhala. Jadi sebagai negara Islam nantinya, lambang Garuda itu harus diganti karena Garuda itu adalah lambang berhala. http://us.detiknews.com/read/2011/04/23/235112/1623908/10/jk-pemerintah-harus-menyadarkan-tokoh-nii Tapi Jusup Kala tidak sependapat, menurutnya pemerintah RI harus menyadarkan bahwa aqidah Islam yang benar itu bukan seperti yang dipahami NII melainkan sama seperti yang dipahami pemerintah Pancasila saat ini. Betul2 si Jusuf Kala inilah yang keblinger, justru soal Islam itu orang2 NII itu tentunya lebih tahu dari Pemerintah RI dan Jusuf Kala. Malah kalo mau berbicara soal Islam, NII itulah yang harusnya menyadarkan pemerintah yang menganut ajaran Islam secara sesat. Silahkan para pembaca membaca sendiri pendapat Jusuf Kala yang sesat ini, sesat berdasarkan falsafah pancasila, dan juga sesat berdasarkan Syariah Islam: "Menurut JK ada pemahaman yang salah dari para tokoh NII yang ada saat ini. NII selama ini juga kerap dikaitkan dalam kasus pencucian otak dan hilangnya mahasiswa di beberapa kampus di Indonesia. "NII harus dilawan, pemerintah dan para ulama harus memberikan pengetahuan yang benar," tambahnya. Selain itu, JK menambahkan, gerakan radikalisme di Indonesia saat ini semakin berbahaya. Para Radikalis menganggap surga sebagai sesuatu yang mudah diraih begitu saja, misalnya dengan bom bunuh diri dan menganggap dirinya mati syahid." Jadi tidak ada perlu dan kaitannya dan bukan urusan pemerintah untuk menambah, mengubah, atau menyalahkan pengetahuan para pendukung NII ini. Karena pengetahuan itu bisa didapat mereka dengan bersekolah, tetapi ternyata disemua sekolah di Indonesia sudah tidak ada lagi pelajaran Pancasilanya, tetapi diganti dengan pelajaran Syariah Islam. Akibatnya, pemerintahlah yang harus mendapatkan pengetahuan dari para pendukung NII, dengan kata lain pemerintah harus mengundurkan diri dan menyerahkan negara dalam posisinya sekarang kepada NII untuk selanjutnya dijalankan berdasarkan pengetahuan Islam yang didapatnya disekolah. Yang jelas, Syariah Islam itu melanggar HAM dan tidak mendapatkan persetujuan dari UN yang berarti Indonesia dikucilkan dan dikeluarkan dari UN beserta sanksi2 ekonomi, perdagangan maupun persenjataan. Maka sekali sanksi ini jatuh, nasib bangsa ini sama seperti orang utan yang cuma makan daun2an. Dikeluarkan dari UN, bahkan tanpa dikeluarkan cukup dikenakan sanksi saja, pemberontakan di Indonesia akan pecah di-mana2 tidak terkendali dan penguasa NII juga tidak sanggup untuk menentang yang lebih banyak ini. Pendukung NII di Indonesia sangat sedikit kurang dari 1%, meskipun begitu mereka itu betul2 teroris jihad yang mampu mengacaukan kehidupan masyarakat yang lebih banyak ini. Untuk itulah pemerintah bukan harusnya menyadarkan mereka tapi harus menyadarinya sendiri akan bahayanya mereka kalo tidak ditumpas habis, tidak ada tempat untuk mereka, atau bagi mereka tidak ada tempat bagi kita, itulah pilihannya cuma satu bukan dua dan bukan satu setengah. Ny. Muslim binti Muskitawati. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/