Jadi Abbas Amin tidak bisa membantah apa yang saya tulis, yaitu:

"Jadi, tidak ada yagn bisa bantah, buka taik anjing susunan orang Arab primitif
yang dijadikan kitab suci oleh orang Islam yang dungu-dungu kayak babi itu
menyuruh mukmin membunuhi kafir..."


--- In proletar@yahoogroups.com, "Abbas" <abas_amin08@...> wrote:
>
> Dalam keadaan perang semua bisa saling bunuh ! Apa anehnya !?
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, "Jusfiq" <kesayangan.allah@> wrote:
> >
> > 
> > Jadi, tidak ada yagn bisa bantah, buka taik anjing susunan orang Arab 
> > primitif yang dijadikan kitab suci oleh orang Islam yang dungu-dungu kayak 
> > babi itu menyuruh mukmin membunuhi kafir...
> > 
> > --
> > 
> > 
> > Alquran dan Terjemahnya Bukan Pemicu Aksi Terorisme
> > Monday, 02 May 2011 17:47 WIB
> > 
> > REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Alquran dan Terjemahnya yang dikeluarkan 
> > Kementerian Agama (Kemenag) bukan pemicu aksi terorisme. Melainkan, faktor 
> > penyebabnya adalah pehaman terhadap teks Alquran yang parsial, sempit, dan 
> > sikap antipati terhadap perbedaan pandangan keagamaan. Penegasan ini 
> > disampaikan oleh Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag, Abdul Djamil. "Asumsi 
> > itu kurang tepat,"kata dia. 
> > 
> > Ia  menjelaskan di Jakarta, Senin (2/5), terjemah itu disusun secara cermat 
> > oleh pakar-pakar yang berkompeten di bidangnya. Pertama kali terbit 1965, 
> > terlibat dalam penyusunannya sejumlah tokoh antarlain Hasbi Ash-Shiddiqi, 
> > Anwar Musaddad, Ali Maksum, dan Bustami Abdul Ghani. Pada 1989, secara 
> > redaksional, terjemah itu disempurnakan oleh Tim yang terdiri antara lain 
> > Satria Effendi Zain, M Quraish Shihab. Terjemah di sempurnakan ulang secara 
> > menyeluruh pada 1998-2002. Turut tergabung dalam tim tersebut diantaranya 
> > Ahsin Sakho Muhammad dan Ali Musthafa Ya'qub.
> > 
> > Menurutnya, bila benar asumsi itu benar maka jumlah teroris akan lebih 
> > banyak. Ini karena mayoritas penduduk di Indonesia menggunakan terjemah 
> > itu. Tetapi faktanya, para teroris adalah minoritas, bahkan bisa dihitung 
> > jari. Pada umumnya, mereka anti pemerintah termasuk  anti terjamah Alquran 
> > yang diterbitkan oleh pemerintah.
> > 
> > Kepala Bidang Pengkajian AlQuran Puslitbang Kemenag, Muchlis M Hanafi 
> > menyangkal bahwa terjemah itu disusun murni secara tekstual harfiah. 
> > Terjemah yang disusun tersebut menggabungkan metode terjemah dan 
> > kontekstual tafsiriyah sekaligus. Penerjamahan tafsiriyah dilakukan dengan 
> > memberikan catatan kaki. Jumlah catatan kaki itu pada terjemah versi lama 
> > ada 1610 catatan. Sedangkan dalam edisi revisi terbaru terdapat 930 
> > catatan. Metode serupa digunakan oleh para tokoh tafsir antara lain M 
> > Quraish Shihab dalam Alquran dan Maknanya.    
> > 
> > Ia mengatakan perbedaan yang terdapat dalam terjemah Alquran versi Kemenag 
> > dan Tarjamah Tafsiriyah versi MM disebabkan karena perbedaan cara pandang. 
> > Perbedaan bersifat variatif dan bukan kontradiktif. Bahkan bisa saling 
> > melengkapi. Karenanya, terkait permintaan debat  publik dan uji akurasi di 
> > hadapan publik oleh MM, pihaknya menilai bukan solusi terbaik. 
> > Alternatifnya, ia meminta MM segera menerbitkan terjemah tafsiriyah versi 
> > MM. Dengan demikian, masyarakat bisa membandingkan nilai dari terjamah itu 
> > nantinya. "Publik yang akan menilai,"kata dia.   
> > 
> > Wakil Ketua lajnah Tashih Mushaf Al Qura, Ali Musthafa Ya'qub 
> > mengkhawatirkan asumsi itu bisa mengarahkan pada pendeskritan Alquran. Ini 
> > lantaran terjamah akan diasumsikan sebagai perwujudan dari Alquran secara 
> > keseluruhan.  "Saya khawatir akan dibaca Alquran pemicu terorisme,"kata 
> > dia.  
> > 
> > Ia menegaskan munculnya aksi terorisme berdalih Alquran bukan disebabkan 
> > oleh terjemah Alquran. Melainkan  akibat nihilnya pemahaman Alquran. 
> > Alquran tidak dipahami secara utuh dan menyeluruh. Berbagai piranti penting 
> > menafsirkan Alquran seperti penguasaan bahasa Arab, ilmu tafsir, dan alat 
> > berijtihad lainnya, kerap diabaikan. Akibatnya, ayat-ayat Alquran dipahami 
> > tidak utuh dan disesuaikan dengan maksud dan tujuan mereka. "Alquran 
> > difahami sepotong-potong,"kata dia.
> > 
> > Contoh pemahaman salah, jelas dia, yaitu penafsiran ayat 191 surah 
> > Albaqarah. Jika dibaca sepintas, ayat tersebut secara tekstual 
> > memerintahkan membunuh orang kafir dimanapun berada. Tetapi, konteks ayat 
> > tersebut tak bisa dipisahkan dengan ayat sebelumnya yaitu ayat 190. Dalam 
> > ayat itu ditegaskan larangan membunuh secara berlebihan dan membabibuta. 
> > "Kedua ayat ini tak boleh dipisah,"kata dia.
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to