Hehehe... tki itu udah dipalakin habis2an duitnya oleh pemerintah, sekarang si 
menteri cuma ngaku udah jalan2 ke Saudi, mungkin jg sambil umroh tanpa bisa 
berbuat apa2.

Udah ga becus, lalu ngelarang orang ngomongin kasus ketidak becusannya itu. 
Dasar bajingan keparat, berapa duit yg udah dikantongi dr tki?






________________________________
From: Wahyu Suluh <wahyusu...@yahoo.com>
To: proletar@yahoogroups.com
Sent: Tue, June 21, 2011 8:04:29 PM
Subject: [proletar] Patrialis Akbar: Jangan Goreng-Menggoreng Kasus TKI

   
Patrialis Akbar: Jangan Goreng-Menggoreng Kasus TKI

Fajar Pratama - detikNews

Jakarta - Pemerintah mengklaim telah melakukan perlindungan kepada 
tenaga kerja Indonesia. Meski demikian, masih ada saja kasus TKI yang 
bermunculan. Menkum HAM Patrialis Akbar pun meminta agar kasus TKI tidak
digoreng-goreng alias dipermainkan di media.

"Yang jelas perlindungan itu sudah sangat jelas. Makanya saya mohon 
jangan goreng-menggoreng di koran-koran, pengamat-pengamat," kata 
Patrialis.

Berikut ini wawancara wartawan dengan Patrialis di kantor Kemenkum HAM, Jl 
Rasuna Said, Jaksel, Senin (20/6/2011):

Soal Ruyati apakah itu kecolongan?

Sebetulnya kecolongan itu di mana? Pemerintah Saudi Arabia yang tidak 
beri tahu pada kita. Aturan internasionalnya kan seharusnya diberi tahu 
baik melalui Kemenlu maupun kedutaannya.

Masih ada 23 orang lagi yang terancam hukuman mati di Saudi. Apa langkah 
pemerintah?

Saya kan sudah pernah mengunjungi Arab dan bertemu dengan Menteri 
Kehakiman, Menteri Dalam Negeri, dan Komnas HAM. Mereka berjanji akan 
mengkomunikasikan keluarga korban yang terbunuh untuk memberikan maaf, 
tapi harus ada denda. Nah baru pemerintah sana memberikan maaf atas nama
negara. Tapi kalau negara belum (memberikan maaf) maka tidak bisalah 
ini.

Apalagi keluarganya semuanya menolak (memberi maaf), kita nggak bisa intervensi 
juga.

Terkait TKI Darsem yang semakin mendekati jatuh tempo pembayaran diyat (denda), 
bagaimana?

Ini kita sama-sama untuk mengumpulkan denda Rp 4 miliar itu. Kalau 
tidak, ada kemungkinan diekseskusi. Tapi saya belum tahu waktunya kapan.
Nanti kita minta penjelasan dari Badan Nasional Penempatan dan 
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pada bulan Juli ini.

Kesulitannnya apa?

Uangnya itu belum kita dapat. Nanti kita bicarakan. Saya terima kasih 
sama masyarakat yang sudah mengumpulkan, nanti akan diambil kebijakan. 
Saya tidak bisa sendiri. Nanti saya bicara dengan Kemenlu dan BNP2TKI.

Mengenai pernyataan Presiden di ILO tentang TKI?

Komentar presiden itu sudah tepat karena pemerintah sudah maksimal 
memberikan perlindungan tapi pemerintah tidak bisa menjamin orang per 
orang. Pemerintah harus komunikasi intensif terus menerus. Itu 
dilakukan. Contoh seperti Arab Saudi, mereka sudah datang ke sini untuk 
membicarakan itu.

Yang salah apa?

Ya kita tidak bisa menjamin orang per orang. Karena itu pribadi orang 
masing-masing, masak pemerintah yang disalahkan.

Di sana sudah sesuai proses. Ruyati itu juga sudah mengakui 
kesalahannya. Yang jelas perlindungan itu sudah sangat jelas. Makanya 
saya mohon jangan goreng-menggoreng di koran-koran, pengamat-pengamat.

Tegasnya bagaimana dengan 23 orang lagi yang terancam hukuman mati?

Pembicaraan kita dengan Arab Saudi memang begitu. Mereka mengupayakan 
lembaga maaf dimaksimalkan dulu sebelum eksekusi dilakukan. Kan tidak 
hanya membunuh warga Arab Saudi saja, tapi WNI juga bunuh WNI. Mereka 
memaafkan apa tidak kan itu terserah keluarga korban.

(vit/nrl)

http://us.detiknews.com/read/2011/06/20/162039/1664408/158/patrialis-akbar-jangan-goreng-menggoreng-kasus-tki


Berbagi berita untuk semua
http://goo.gl/KKHtihttp://goo.gl/fIWzb

[Non-text portions of this message have been removed]


 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke