Sekarang udah ada pernyataan FPI tentang TKWI yang dihukum pancung di Arab 
Saudi.

Belum menyalahkan hukuman pancung itu sendiri atau pemerintah Arab Saudi yang 
TIDAK memberi tahu pemerintah Indonesia bahwa eksekusi akan dilaksanakan. Masih 
terbatas terbatas pada menyalahkan pemerintah Indonesia.

Tapi udah angkat bicara .

Sedangkan di mailing list ini masih nggak banyak tuh, if any, peserta orang 
Islam yang berebut menyatakan keprihatinannnya...

--

        
FPI: 4 Cara Hindari Hukuman Mati di Arab
Antique, Mohammad Adam
Rabu, 22 Juni 2011, 07:33 WIB

VIVAnews -Front Pembela Islam (FPI) menilai, pemerintah mestinya bisa 
menyelamatkan Ruyati dari hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan di Arab 
Saudi.

"Mestinya, hukum mati tersebut bisa dihindarkan dengan empat jalan," kata Juru 
Bicara FPI, Munarman dalam pesan singkatnya yang diterima VIVAnews.com di 
Jakarta, Selasa malam.

Pertama, kata dia, secara kekeluargaan mestinya ada pendekatan intensif oleh 
KBRI di Saudi kepada keluarga korban agar mendapat maaf. "Sehingga, hukum mati 
digugurkan dengan maaf," ujar Munarman

Kedua, lanjut Munarman, secara hukum mestinya Ruyati didampingi pengacara 
handal yang disediakan pemerintah Indonesia untuk membelanya dalam sidang. 
"Karena, bila pembunuhan tersebut dilakukan dalam rangka bela diri, tidak ada 
qishosh," kata dia.

Ketiga, secara politik harus dilakukan lobi tingkat tinggi antara Presiden RI 
dengan Raja Arab Saudi.

Keempat, cara mana pun yang berhasil, pemerintah RI mesti tetap menyiapkan 
pembayaran uang tebusan (diyat) sebagai ganti qishosh.

Sayangnya, menurut Munarman, semua cara untuk menghindarkan Ruyati dari hukuman 
pancung tersebut tadi tidak dilakukan pemerintah.

"Keempat hal tersebut tidak dilakukan pemerintah dalam kasus Ruyati, karena 
pemerintah sendiri mengaku baru tahu setelah dieksekusi. Artinya, perlindungan 
hukum terhadap TKW masih sangat lemah, bahkan tidak ada perlindungan," kata 
Munarman.

Padahal, lanjut Munarman, para TKW yang berangkat ke Arab Saudi sebenarnya 
sungguh-sungguh ingin mencari uang demi mengangkat taraf kehidupan dirinya dan 
menafkahi keluarganya di tanah air.
www.vivanews.com
http://nasional.vivanews.com/news/read/228354-fpi--ada-empat-cara-hindari-hukum-mati
Dipublikasikan : Rabu, 22 Juni 2011, 07:33 WIB
©VIVAnews.com




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke