FITNAHNYA ADALAH SELURUH MUSLIM HARUS MENDUKUNG! --- In proletar@yahoogroups.com, item abu <itemabu@...> wrote: > > Hehehe... Abbas Amin tentunya jg ngedukung pemancungan tkw2 Indonesia krn > sesuai dgn hukum di Saudi. Apa ini fitnah? > > > > > > >________________________________ > >From: Abbas <abas_amin08@...> > >To: proletar@yahoogroups.com > >Sent: Wednesday, June 29, 2011 10:43 AM > >Subject: [proletar] Re: KH. Ali Yafie: Hukum Pancung, Sengaja Dikobarkan > >oleh Non- Muslim > > > > > >Â > >FITNAH > > > >--- In proletar@yahoogroups.com, item abu <itemabu@> wrote: > >> > >> Maksudnya, ummat Islam hrs sepenuhnya ngedukung pemancungan tkw2 > >> Indonesia, hehehe... > >> > >> > >> > >> > >> >________________________________ > >> >From: sunny <ambon@> > >> >To: Undisclosed-Recipient@ > >> >Sent: Tuesday, June 28, 2011 11:05 AM > >> >Subject: [proletar] KH. Ali Yafie: Hukum Pancung, Sengaja Dikobarkan oleh > >> >Non- Muslim > >> > > >> > > >> >ÃÂ > >> >http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/06/27/15450/kh-ali-yafie-hukum-pancung-sengaja-dikobarkan-oleh-non-muslim/ > >> > > >> >KH. Ali Yafie: Hukum Pancung, Sengaja Dikobarkan oleh Non- Muslim > >> >Senin, 27 Jun 2011 > >> > > >> >Jakarta (voa-Islam) - Hukum pancung itu bukan barang baru. Isu ini > >> >sengaja dikobar-kobarkan oleh mereka yang non-Muslim untuk menyudutkan > >> >umat Islam. Demikian dikatakan mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia > >> >(MUI) KH. Ali Yafie kepada voa-islam usai Kajian Al-Qur'an Komprehensif > >> >yang diadakan Yayasan Al-Washiyyah di Jakarta. > >> > > >> >"Apa bedanya, hukum pancung dengan hukum mendudukkan seseorang di atas > >> >kursi listrik. Kan sama saja, hanya medianya saja yang berbeda. Jadi itu > >> >bukan hal yang prinsip. Tak usah kita repot menanggapi persoalan ini," > >> >ujar kiai. > >> > > >> >Menurut KH Ali Yafie, ada upaya untuk menjelek-jelekkan Islam dalam > >> >fenomena-fenomena tertentu yang sifatnya musiman. Termasuk isu hukuman > >> >pancung yang dikait-kaitkan dengan Islam. Kita tahu, di seluruh dunia, > >> >umat Islam disudutkan, Timur tengah dikocar-kacirkan. "Yang jelas, sikap > >> >kita jalan terus, tetap istiqamah dengan sesuatu yang kita anggap > >> >benar," tegas Ali Yafie yang juga penasihat Yayasan Al Washiyyah. > >> > > >> >Menanggapi warga negara Indonesia yang menerima hukuman pancung di KH. > >> >Ali Yafie menyayangkan, Pemerintah Indonesia telah dimainkan oleh > >> >kekuatan luar. Jujur saja, Pemerintah kita lemah, rakyat tidak bisa > >> >berbuat banyak dan tidak bisa berharap dari pemerintah. > >> > > >> >Dikatakan Ali Yafie, Kerajaan Arab Saudi bukan contoh yang baik dalam > >> >menjalankan hukum Islam. Yang jelas, saat ini dunia memberi istilah: ada > >> >negara muslim dan ada negara Islam. Tidak semua negara muslim itu negara > >> >Islam. Adapun Indonesia, termasuk negara muslim, karena mayoritas > >> >penduduknya muslim. > >> > > >> >"Meski bukan contoh yang baik, ada tiga negara yang resmi menggunakan > >> >kata Republik Islam. Negara itu adalah Republik Islam Sudan, Republik > >> >Islam Iran, dan Republik Islam Pakistan. Istilah Republik Islam itu sama > >> >dengan negara Islam. Berbeda dengan Malaysia, yakni kerajaan yang agama > >> >resminya adalah Islam. Begitu juga dengan Mesir, menjadikan Islam sebagai > >> >agama resminya. Jadi, bisa dilihat, formalisasinya berlainan," papar kiai. > >> > > >> >Intinya, belum ada yang 100 persen mengikuti penerapan syariah, seperti > >> >yang diberlakukan oleh Rasulullah Saw. Dengan kata lain, masih dalam > >> >proses. Republik Islam Pakistan misalnya, proses untuk penerapan syariah > >> >yang ideal acapkali diganggu dan dikacaukan oleh kekuatan luar, sehingga > >> >tidak bisa menjalankan prosesnya sampai akhir. Sama halnya dengan > >> >Republik Islam Sudan yang selalu dikacaukan, adapun Iran kerap > >> >diintervensi kekuatan luar. > >> > > >> >Apapun gangguan itu, umat Islam harus yakin untuk mewujudkan apa yang > >> >dicita-citakannya. "Umat Islam tidak bisa menyerah pada gangguan. Ingat, > >> >Rasulullah pun diganggu terus-menerus selama 23 tahun, tapi akhirnya > >> >menang. Umat Islam harus yakin, kelak kemenangan akan diraih suatu > >> >waktu," pesan Kiai. > >> > > >> >Negara Islam > >> > > >> >Ketika disinggung, apakah umat Islam harus memiliki cita-cita mendirikan > >> >negara Islam, KH. Ali Yafie mengatakan, sebelum jauh ke sana, kita lihat > >> >saja pelaksanaan UUD 45. Didalam UUD 45 itu, aset umat Islam itu banyak > >> >sekali, tapi sayang umat Islam belum banyak menggali pada waktu yang lalu. > >> > > >> >"Kata atas berkat Rahmat Allah Yang Maha kuasa. Itu sepenuh kata-kata > >> >Islam, yang dipatri dalam UUD 45, tapi lagi-lagi umat Islam tidak > >> >menggalinya. Saya selalu mengatakan, bahwa agama tidak bisa > >> >dipertentangkan dengan negara, khususnya di Indonesia. Karena di negeri > >> >ini, Pemerintah Indonesia telah memberikan tempat terhormat kepada agama, > >> >baik di Pancasila atau batang tubuh UUD 45 pasal 29. Jadi, tidak usah > >> >terlalu jauh." > >> > > >> >Ketika ditanya, apakah Pancasila bisa dikatakan sebagai hukum thagut? > >> >Nampaknya, KH Ali Yafie tidak sependapat Pancasila dikatakan sebagai > >> >hukum thagut. "Pancasila itu justru merupakan penjabaran dari hukum > >> >Islam. Diakui, kita belum sungguh-sungguh untuk mengekploitir UUD 45 yang > >> >asli, bukan yang sekarang yang sudah dicabik-cabik." > >> > > >> >Bagaimana pendapat KH Ali Yafie tentang sekolah yang tidak menggunakan > >> >upacara bendera? "Itu masalah khilafiyah yang tak perlu dibesar-besarkan. > >> >Terlalu kecil masalahnya," tandas Ali Yafie. (Desastian) > >> > > >> >[Non-text portions of this message have been removed] > >> > > >> > > >> > > >> > > >> > > >> > >> [Non-text portions of this message have been removed] > >> > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/