Tidak semua orang hidup lebih berguna daripada yg mati. Contohnya si jusfik, hidupnya nista dan jadi beban buat orang lain. Lebih berguna juga daun mati dibandingkan si jusfiq. Daun mati bisa jadi pupuk kompos.
--- Pada Rab, 10/8/11, Habe Proletar <prolet...@yahoo.com> menulis: Dari: Habe Proletar <prolet...@yahoo.com> Judul: Re: [proletar] Re: hore week end... Kepada: "proletar@yahoogroups.com" <proletar@yahoogroups.com> Tanggal: Rabu, 10 Agustus, 2011, 11:05 AM dear kamerad wawan antonov gue susah untuk memberikan nasehat soal ketidak puasan elo terhadap kemiskinan dan ketidak adilan di Indonesia soalnya sudah cukup lama gue ngga tinggal di sana. Cuti setahun sekali tidak bakalan mungkin membuat gua paham terhadap apa yang terjadi di sana. Yang gue bisa cuma meraba raba aja, membandingkan dengan masa dulu sewaktu gue masih tinggal di sana. Dulu mungkin gue memiliki pendirian soal martir dari pada kemiskinan menyebar yang elu sebut di bawah Tapi gue sekarang berubah. Gua anggap martir adalah perbuatan sia sia. Pertama orang hidup lebih berguna dari pada orang yang mati. Orang hidup lebih produktif dan bisa menyumbang sesuatu dari pada para suhada. Menurut gue, manusia yang happy adalah manusia yang tidak statis. Dia dinamis dalam berpikir, memiliki kemampuan untuk mencerna pemikiran orang lain untuk memperkaya pemikiran dia sendiri. Manusia yang tidak happy contohnya adalah si debil Jusfiq dan Haji Abu Gosok.Dunia mereka hitam putih dan tidak ada warna sama sekali, saran gue jangan tiru ini duo orang kate Nah mengenai pilihan dari dua kemungkinan yang elo kasih, opini gua adalah 1. Menjadi teroris untuk memberantas korupsi adalah tindakan yang merugikan diri sendiri. Pertama korupsi tidak akan hilang lantaran elo membunuh satu dua dedengkotnya. Korupsi adalah kesalahan system, person yang melakukan korupsi adalah dampaknya. Trus bayangkan dong kalau elo mati sebagai atheis elo kan ngga membayangkan akan mampir ke surga. Nah lantaran hidup ini begini sebentar dan surga dan neraka elo yakin ngga ada, just forget tindakan untuk jadi pasukan hisbullah. Pacaran banyak banyak sebelum nikah. Nikmati hidup, jalan jalan, makan enak dan kalau ada duit lebih kasih derma buat orang yang papa. 2. Pilihan ini jelas lebih bagus. Sebelum memikirkan kesulitan orang lain, lebih baik memebenahi kesulitan diri sendiri dulu. Kita tidak akan bisa membantu rejeki orang miskin, jika rejeki kita juga miskin. Alias untuk memberantas kemiskinan yang pertama adalah kita harus kaya dulu. Jangan terlalu terpaku dengan politik wan, jadilah orang happy seperti gua hahaha nih ada kata kata nasehat bagus untuk elu : Orang Happy itu adalah orang yang ngga pelit seperti Jusplik, they always give somethin, you know The best thing to give your enemy is forgiveness to an opponent, tolerance to a friend, your heart to your child, a good example to your father, defernce to your mother, conduct that make her proud of you wan to your self, r e s p e c t to all man, charity gue lupa siapa yang ngomong begini, kalau ngga salah penulis India maka untuk mempraktekan ini, gue dengan ini mengampuni kedebilan dan kebebalan di bonobo jusplik, dan abu donkey sekian ________________________________ From: wawan <selarasmi...@yahoo.com> To: proletar@yahoogroups.com Sent: Friday, August 5, 2011 11:43 PM Subject: [proletar] Re: hore week end... masalah gw satu, gw gak bisa liat sikon kemiskinan dan opera korupsi di indonesia, beberapa hari lalu gw sampai ditegur halus ama boss, untuk tidak masuk ke politik... tapi gw nemuin posting elu di database apakabar taon 1998, lu bilang lebih baik mati terhormat jadi martir daripada ada kemiskinan menyebar... nah...ada dua kemungkinan gw mau akhiri hidup gw... 1. gw mau jadi martir anarki tembak koruptor atau menyusul koruptor di penjara lalu gw tusuk pake pisau 2. gw mau pensiun jadi remixer lagu techno....(tentu kalau kondisi masyarakat gak carut marut) kasih advise dung, lebih baik yang nomor satu atau dua??? --- In proletar@yahoogroups.com, Habe Proletar <proletar4@...> wrote: > > good for ya commie boy > nikmati hidup tanpa terlalu banyak memikirkan teori dialektik > ingat, sampeyan masih muda, jangan tiru si beruk jusplik > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/