Anjing tua primitif omongannya makin basi aja, gak ada bahasan lain nyuk?




-----Original Message-----
From: "Bukan Pedanda" <bukan.peda...@yahoo.com>
Sender: proletar@yahoogroups.com
Date: Wed, 31 Aug 2011 17:49:57 
To: <proletar@yahoogroups.com>
Reply-To: proletar@yahoogroups.com
Subject: [proletar] Re: Satu Lebaran Dua Tafsir


Mestinya sih orang Indonesia kudu berenti ikut-ikut kebiasaan puasa orang Arab 
primitif ini..

Begitu jelas puasa, naik haji, tunggang-tunggik nyembah Allah yang nggak 
berbukti ada itu cuman kebiasaan orang Arab primitif...
 


--- In proletar@yahoogroups.com, "Sunny" <ambon@...> wrote:
>
> Mengapa cuma dua tafsiran?
> 
> 
> http://www.gatra.com/nasional-cp/1-nasional/2244-satu-lebaran-dua-tafsir
> 
> Satu Lebaran Dua Tafsir 
> Selasa, 30 Agustus 2011 10:20 
> 
> 
> Seorang ibu rumahtangga menulis di status Facebook-nya, "Kejadian lagi deh, 
> suami lebaran duluan." Rupanya, dia mengeluhkan pelaksanaan Idul Fitri 
> (lebaran) 1432 Hijriyah, yang "dua versi", yakni tanggal 30 Agustus 2011 dan 
> 31 Agustus 2011. Sang suami memilih Idul Fitri pada Selasa (30/8), sedangkan 
> ia sendiri berlebaran di hari berikutnya, Rabu (31/8). 
> 
> Tahun ini, kembali terjadi perbedaan dalam menetapkan tanggal 1 Syawal (hari 
> Idul Fitri). Pemerintah Indonesia, melalui Kementrian Agama menetapkan 1 
> Syawal 1432 H jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011. Sedangkan organisasi 
> masyarakat (ormas), termasuk ormas besar Muhammadiyah, menetapkan 1 Syawal 
> itu pada Selasa, 30 Agustus 2011. Mengapa sampai terjadi perbedaan dalam 
> menetapkan tanggal 1 Syawal? 
> 
> Menurut Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga 
> Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Prof Dr Thomas Djamaluddin, hal 
> ini terjadi karena posisi bulan cukup rendah untuk dilihat. "Tinggi bulan 
> saat maghrib pada akhir Ramadhan di wilayah Indonesia sekitar dua derajat 
> atau kurang," katanya.
> 
> Ia mengatakan, ormas Islam seperti Muhammadiyah dengan kriteria wujudul hilal 
> memang sudah menghitung (hisab) dan menetapkan sejak jauh hari bahwa Idul 
> Fitri jatuh pada 30 Agustus.
> 
> Namun ormas lainnya, seperti Nahdlatul Ulama termasuk pemerintah mengharuskan 
> selain hisab, perlu adanya kriteria imkan rukyat (visibilitas bulan sabit) 
> dan sidang itsbat.
> 
> "Tetapi karena hilal sangat rendah, maka kemungkinan besar rukyat pada 29 
> Agustus akan gagal melihat hilal, sehingga Ramadhan digenapkan 30 hari dan 
> diprakirakan Idul Fitri jatuh pada 31 Agustus," katanya.
> 
> Ditegaskannya, kalender nasional memang mencantumkan 30 dan 31 sebagai libur 
> Idul Fitri, namun kepastiannya tetap menunggu sidang itsbat yang dihadiri 
> seluruh pimpinan ormas Islam.
> 
> Ia mengakui, perbedaan penentuan hari raya di Indonesia berpotensi 
> menimbulkan keresahan di masyarakat, karena itu perlu ada solusi untuk 
> menyatukan kriteria penentuan 1 Syawal.
> 
> Menurut dia, penyelesaian perbedaan penentuan hari raya bukan dengan 
> memperdebatkan perbedaan dalil tentang rukyat (pengamatan) dan hisab 
> (perhitungan), karena terbukti hal itu tidak pernah membuat tercapainya 
> kesepakatan.
> 
> "Astronomi bisa digunakan untuk menemukan titik temu tersebut dengan tetap 
> berpijak pada dalil-dalil syar`i. Yakni titik temu antara faham rukyat dan 
> hisab dengan konsep kriteria visibilitas hilal (imkan rukyat)," katanya.
> 
> Berdasarkan tawaran titik temu tersebut, semua pihak diajak untuk membangun 
> sistem kalender Hijriyah yang mapan yang setara dengan sistem kalender Masehi 
> dan penyatuan di tingkat nasional akan menjadi contoh untuk memperluas di 
> tingkat regional dan global, ujarnya.
> 
> Tak masalah
> 
> Sementara itu,  Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin 
> menyatakan, perbedaan penetapan 1 Syawal 1432 Hijriyah tidak perlu 
> dipermasalahkan, agar tidak menimbulkan pertentangan dan konflik di kalangan 
> umat Islam.
> 
> "Perbedaan itu seyogianya disikapi dengan toleransi dan saling menghargai, 
> karena penetapan awal Syawal didasari oleh keyakinan keagamaan 
> masing-masing," katanya usai shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah di Alun-alun 
> Utara Yogyakarta, Selasa (30/8).
> 
> Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriyah jatuh pada Selasa (30/8), 
> sedangkan pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri itu jatuh pada Rabu 
> (31/8).
> 
> Menurut Din, dalam Islam perbedaan itu diakui selama berdasarkan dalil 
> keagamaan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, 
> perbedaan penetapan 1 Syawal 1432 Hijriyah tidak perlu diperdebatkan dan 
> dibesar-besarkan.
> 
> "Keputusan Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriyah itu bukan 
> mengada-ada, tetapi berdasarkan keyakinan keagamaan. Muhammadiyah menetapkan 
> 1 Syawal jatuh pada Selasa (30/8), karena ijtima atau konjungsi matahari, 
> bulan, dan bumi sudah terjadi pada Senin (29/8)," katanya.
> 
> Din mengungkapkan, negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura serta 
> negara-negara di Timur Tengah juga melaksanakan shalat Idul Fitri 1432 
> Hijriyah pada Selasa (30/8).
> 
> "Meskipun terjadi perbedaan dalam penetapan awal Syawal, kita harus tetap 
> menjaga ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan silaturahmi. Perbedaan awal Syawal 
> tidak hanya terjadi pada tahun ini, tetapi juga pada beberapa tahun lalu," 
> katanya.
> 
> Ia mengatakan, pemerintah diharapkan dapat mengayomi seluruh elemen 
> masyarakat terkait dengan perbedaan penetapan 1 Syawal tersebut. [TMA, Ant] 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke