Kalau ini, jelas pandangan anda yng salah

--- On Tue, 30/8/11, pemerhatidunia <pemerhatidu...@yahoo.com> wrote:

From: pemerhatidunia <pemerhatidu...@yahoo.com>
Subject: [proletar] Re: Jusuf Kalla dan Din Syamsudin serta Kriteria Hilal
To: proletar@yahoogroups.com
Received: Tuesday, 30 August, 2011, 2:34 PM















 
 



  


    
      
      
      Jangan-jangan Allah itu DEWA BULAN, alias ALIEN yang bermarkas di 
BULAN??? 



Ia datang menampakkan diri MENGAKU sebagai "Jibril"



Aku pernah baca artikel membuktikan bahwa Al Ilah itu dewi Bulan...

 



ole...@yahoogroups.com, "Bukan Pedanda" <bukan.pedanda@...> wrote:

>

> 

> 

> Ini bukti tambahan bahwa yang menyusun buku taik onta itu adalah orang Arab 
> primitif yang, ketika mereka menulis buku taik ontak itu, tidak tahu ilmu 
> falak..

> 

> Yang mengherankan - dan menyedihkan - adalah bahwa Abbas Amin, Dipo, 
> johny-indon,  PAREWA PAREWA, rezameutia, Roman Proteus dll. yang tahun 2011 
> ini dan punya akses ke internet belum juga menyadari hal itu..  

> 

> Betul-betul dungu kayak babi kabeh..

> 

> 

> --- In proletar@yahoogroups.com, item abu <itemabu@> wrote:

> >

> > Yg tolol itu adalah auloh, kenapa make bulan unt referensi waktu. Sampe 
> > ngocehnya sethn ada 12 bln, padahal kalo nurutin bulan, ternyata ada lebih 
> > dr 12, hehehe...

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > >________________________________

> > >From: ajeg <ajegilelu@>

> > >To: proletar@yahoogroups.com

> > >Sent: Tuesday, August 30, 2011 11:11 AM

> > >Subject: [proletar] Re: Jusuf Kalla dan Din Syamsudin serta Kriteria Hilal

> > >

> > >

> > >  

> > >

> > >Serempak secara ilmiah untuk seluruh wilayah RI 

> > >jelas nggak mungkin, tapi kalau secara politis bisa 

> > >saja diatur. 

> > >

> > >Saking luasnya kepulauan nusantara ini (matahari 

> > >butuh waktu sekitar 14 jam untuk menerangi / melintasi 

> > >seluruh wilayah kepulauan) maka Indonesia harus 

> > >membagi wilayahnya ke dalam 3 zona waktu (tadinya 6) 

> > >berdasarkan koordinat, dihitung secara atomic, dan 

> > >ditentukan secara politis. 

> > >

> > >Sama seperti Eropa yang secara geografis juga dibagi 

> > >menjadi 3 wilayah waktu. Tetapi secara politis, 

> > >Prancis & Spanyol yang berada pada koordinat bujur yang 

> > >sama dengan Inggris (tepat di selatan Pulau Inggris) 

> > >justru mengikuti zona Waktu Eropa Tengah. Sementara, 

> > >Inggris & Portugal mengklaim berada di wilayah Waktu 

> > >Eropa Barat. Uni Eropa sepertinya belum sempat 

> > >memikirkan penyatuan waktu ini karena masih repot 

> > >dengan penyatuan mata uang dan lain-lainnya. 

> > >

> > >Realitanya, secara ilmiah pun standar waktu di bumi 

> > >(internasional) menggunakan 2 cara yaitu, dihitung 

> > >berdasarkan frekuensi atom dan dibagi menurut koordinat 

> > >- berdasar posisi bumi terhadap matahari. 

> > >

> > >Satu hal yang pasti, standar waktu internasional 

> > >menggunakan perhitungan ilmiah berdasarkan posisi bumi 

> > >terhadap matahari. Hitungan ini juga yang digunakan 

> > >untuk menetapkan hari / tanggal, bulan, dan tahun baru. 

> > >

> > >Umat Islam juga menggunakan posisi matahari dalam 

> > >kegiatan sehari-hari. Seperti misalnya untuk menentukan 

> > >masuknya waktu shalat, atau menentukan waktu imsak dan 

> > >berbuka puasa pada bulan Ramadhan. Tetapi untuk menentukan 

> > >datangnya periode bulan baru, Islam tentu saja 

> > >menghitungnya dari posisi bulan, bukan posisi matahari. 

> > >

> > >Dengan demikian, selain dibantu dengan hitungan ilmiah, 

> > >manusia hendaknya mendekatkan hidup & kehidupannya dengan 

> > >kondisi alamiah. 

> > >

> > >Jadi, penyatuan / penyeragaman waktu masuknya BULAN baru 

> > >(sebutlah masuknya bulan Syawal) untuk seluruh wilayah 

> > >Indonesia dengan menggunakan posisi MATAHARI justru menjadi 

> > >lelucon. Tidak ilmiah, dan samasekali tidak alamiah. 

> > >

> > >Bicara NKRI ke depan, hal-hal ilmiah (keseragaman) dan 

> > >alamiah (keberagaman) begini perlu dipahami dalam penerapan 

> > >desentralisasi. Jangan sesumbar desentralisasi tapi isinya 

> > >cuma menang-kalah dalam pilkada. Atau malah menuntut 

> > >penyeragaman hal-hal yang secara alamiah berbeda. 

> > >

> > >--- baswati <baswati@> wrote:

> > >

> > >> Setuju, 

> > >> mengikuti sidang tersebtu sungguh sangat inspiring untuk membangun > 
> > >> NKRI masa depan.

> > >> 

> > >> Namun ada pertanyaan mengganjal nih dari orang awam.

> > >> Ketika wilayah NKRI itu lebar sekali sehingga apakah hilal yang 

> > >> terlihat di wilayah barat juga terlihat di wilayah timur. Artinya, 

> > >> secara ilmiah apakah bisa disimpulkan sama untuk NKRI mengingat 

> > >> bumi itu bulat ? 

> > >> 

> > >> 

> > >> rifky pradana wrote:

> > >> 

> > >> > Sidang Itsbat dengan Memperhatikan Layar Hasil Pengamatan Teleskop

> > >> > dari Beberapa Lokasi di Indonesia (Antara/Fouri Gesang Sholeh) 

> > >

> > >[...] 

> > >

> > >

> > > 

> > >

> > >

> > 

> > [Non-text portions of this message have been removed]

> >

>





    
     

    
    


 



  










[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to