Refl: Kursi haram sangat enak diduduki, selain empuk juga membawa banyak 
berkat, 


http://www.mediaindonesia.com/read/2011/09/17/260106/70/13/Kursi-Haram-Wakil-Rakyat


Kursi Haram Wakil Rakyat 

Sabtu, 17 September 2011 00:01 WIB 



DI NEGERI korup yang semuanya bisa diatur, keanehan sekeji apa pun bisa 
terjadi. Kebijakan bisa dijungkir balik sesuai keinginan yang mengatur. 

Pemilihan Umum 2009 yang merupakan puncak kedaulatan rakyat bisa berproses dan 
berujung pada pertikaian tentang sejumlah hasil haram. Surat keputusan yang 
dipalsukan hingga berujung pada tudingan kursi haram yang diduduki anggota 
dewan terhormat. 

Ribut-ribut tentang kursi haram dan surat haram kini mencuat. Kasus surat haram 
sedang melilit Andi Nurpati dan kursi haram sedang memberondong Ahmad Yani, 
anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan. 

Panja Mafia Pemilu Komisi II DPR sekarang sedang membahas pengaduan tentang 7 
kursi di DPR yang diduga diduduki secara haram. Salah satu yang mencolok ialah 
yang diduduki Ahmad Yani. 

Perihal kursi Ahmad Yani bermula dari laporan calon legislatif urutan 1 PPP 
daerah pemilihan Sumatra Selatan 1, Usman Tokan. Yani sendiri adalah caleg PPP 
nomor urut 2 untuk dapil tersebut. Tokan curiga atas penggelembungan suara 
untuk PPP di dapilnya. 

Alhasil pada 9 Mei 2009 KPU mengeluarkan daftar anggota DPR terpilih dapil 
Sumsel I. Dalam daftar itu Usman Tokan mendapat kursi. Namun, rapat pleno KPU 
menetapkan anggota terpilih atas nama Ahmad Yani. 

Ketua KPU Hafiz Anshary berdalih bahwa penetapan kursi Yani didapat setelah ada 
putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK). KPU memang sudah menetapkan Usman Tokan 
memperoleh suara terbanyak. 

Namun, ada gugatan dari PPP ke MK bahwa suara PPP di wilayah itu lebih banyak. 
MK pun menetapkan PPP memperoleh tambahan 10.417 suara. Penambahan suara itu 
diklaim milik Ahmad Yani. 

Atas keputusan MK itu, KPU meminta penjelasan mengenai suara partai mana yang 
berkurang sebagai konsekuensi penambahan suara PPP. Namun, MK melalui surat 
yang ditandatangani Panitera MK Zaenal Arifin Hoesein tidak menjelaskan soal 
itu, malah menjawab bahwa caleg terpilih dari PPP adalah Ahmad Yani. 

Begitulah jadinya jika kekacauan diberi ruang permakluman. Celakanya lagi, 
permakluman atas kekacauan itu terjadi pada jantung demokrasi, yaitu pelaksana 
pemilu. 

Sejak awal, banyak pihak mengkritik keras kinerja KPU sebagai penyelenggara 
Pemilu 2009 yang tidak kompeten. Ketidakberesan berkali-kali dikemukakan, tidak 
kunjung muncul tindakan atau sanksi konkret, misalnya perombakan KPU. 

Maka, legitimasi hasil Pemilu 2009 pun bakal terus menuai gugatan. Kursi yang 
ditengarai diperoleh secara haram pun tidak akan pernah bisa diduduki secara 
nyaman. Kalau kian banyak wakil yang duduk di kursi haram, jelas produk-produk 
yang dihasilkan pun haram. Rakyat pun ramai-ramai disuguhi aturan yang haram. 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke