Freddy Numberi Layak DilengserkanTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua lembaga swadaya 
masyarakat (LSM) memberikan masukan kepada Presiden SBY sebagai pemilik 
hak prerogatif presiden untuk mencopot Freddy Numberi sebagai Menteri 
Perhubungan.
LSM Forum Indonesia
 untuk Transparansi Anggaran (FITRA) dan Masyakarat Anti Korupsi 
Indonesia (MAKI) mengungkap dugaan tender megaproyek pembangunan 
terminal peti kemas Kalibaru Jakarta Utara senilai Rp 11,7 triliun yang 
ditangani Kementerian Perhubungan. Hal ini, dianggap bertentangan dengan
 komitmen SBY untuk tidak melakukan KKN. 
 
 “Berdasarkan 
pengalaman tender proyek pembangunan terminal peti kemas Kalibaru, maka,
 kami menganggap layak bila Presiden SBY melakukan evaluasi terhadap 
Menhub Freddy Numberi. Kinerjanya layak dipertimbangkan, ujar salah 
seorang peneliti FITRA, Uchok Sky Khadafi, Jumat (23/09/2011).
 
 “Kami menduga proses tender itu
 hanya akal-akalan semata. Kemenhub sebenarnya telah mengantongi nama PT
 Pelindo II sebagai pemenangnya dan bisa dilihat dari kewenangan right 
to match yang diberikan ke Pelindo II,”Ucok menambahkan. 
 
 
Dikatakan, bila panitia tender benar-memenangkan PT Pelindo II sebagai 
pemenang tender, maka, keputusan itu berpotensi menuai sejumlah 
persoalan hukum. Kemenhub dan PT Pelindo II, katanya lagi, bisa digugat 
ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). 
 
 "Bisa juga digugat
 secara perdata ke pengadilan, serta dilaporkan secara pidana ke Komisi 
Pemberantasan Korupsi (KPK). Terkesan tender hanya formalitas belaka ," 
tegasnya. 
 
 Dijelaskan, ada lima
 perusahaan dinyatakan lolos kualifiasi tender proyek pembangunan 
terminal petikemas Kalibaru. Antara lain, PT Pelindo II, konsorsium PT 
Hutchison Ports Indonesia, konsorsium Port Singapore
 Authority International Ltd, Pelindo I, dan konsorsium PT 4848 Global 
System. Dan rencananya, pemenang tender akan diumukan bulan depan. 
 

 Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman 
juga menyatakan hal yang sama. Ditegaskan, dalam kasus tender, Menhub 
Fredy Numberi seolah-olah menyepelekan pengelolaan anggaran Negara yang cukup 
besar mencapai Rp 11,7 triliun.
 

 "Apalagi tender ini berpeluang terjadinya praktik korupsi. Sebelumnya, 
kami sudah meminta kepada Kemenhub agar tender proyek itu ditunda. Kami 
juga sudah tembuskan kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI dan Ketua Komisi 
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)," ujar Boy. 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke