> "Holy Uncle" <holyuncle@...> wrote:
> ***Anda harus perhitungkan jumlah
> manusia di dunia pada waktu itu,
> bukan seenak jidad mengoceh ini itu.
> Bila RI tergantung pada menghasilkan
> dan mengekspor panen padi, mana
> mungkin cukup mendapatkan devisa
> untuk infrastruktur dalam negeri?
> Thailand dan Tiongko menjadi kaya
> raya bukan dari expor beras....

Ooo... salah alamat bung! topik disini bukan membicarakan kekayaan negara, tapi 
membicarakan perbandingan kemajuan antar negara dengan permulaan titik yang 
sama diwaktu dulu dan sekarang.

Jadi bukan membicarakan Thailan dan Tiongkok itu jadi kaya atau enggak, bukan 
itu yang dibicarakan.

Tapi masalah kenapa dulu Hindia Belanda mampu mengatur panenan hingga menjadi 
pengeksport beras nomor satu didunia dimana Thailand berada diurutan kedua jauh 
dibelakang Hindia Belanda.  Tapi sekarang posisi Thailan masih kuat bertahan 
sebagai pengeksport beras 5 besar sedangkan Indonesia malah menjadi pengimport 
beras terbesar didunia.

Kalo soal Tiongkok semua udah tahu, dulu miskin banget, cina2 Indonesia banyak 
yang kirimin makanan dari Indonesia dan juga duit.

Tapi sekarang meskipun Tiongkok mengalami kemajuan pesat tapi belum bisa 
dianggap kaya, apalagi kaya raya, masih jauh kesananya.  Kemajuan inipun berkat 
Amerika sehingga enggak bisa takabur, tapi harus kamsia... kamsia sama Amerika, 
jangan sok jago.






> 
> ***Si Sunny itu anggota Laskar Kristus, makanya "Ke-Tuhan-an" Pancasila 
> diplintir dia menjadi "Ke-Allah-an".
> 
> ***RI bisa makmur jika dipimpin presiden bertangan besi dan hidupkan 
> Dwifungsi TNI jilid baru.....
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, "muskitawati" <muskitawati@> wrote:
> >
> > Hindia-Belanda Pengeksport Beras Terbesar Dunia !!!
> >                                  
> > Sejak zaman Belanda hingga zaman Jepang, produksi beras di Indonesia sangat 
> > tinggi sehingga kelebihan beras selalu dieksport baik oleh Belanda maupun 
> > sesudahnya oleh Jepang.  Dikala dunia dalam kancah perang dunia kedua, 
> > semuanya tidak punya waktu panenan beras, sementara panenan beras petani 
> > Indonesia tidak banyak gangguannya.
> > 
> > Cina dimasa perang dunia kedua pernah mengimport beras dari Indonesia, tapi 
> > sekarang Indonesia yang mengimport beras dari Cina.  Bahkan dizaman 
> > Sukarno, Indonesia dapat jatah beras gratis dari Cina sebagai setia kawan 
> > "New Emerging Forces".
> > 
> > > "Sunny" <ambon@> wrote:
> > > RRC atau RRT itu boleh dibilang
> > > sama waktu berdirinya dengan NKRI,
> > > tetapi mengapa NKRI yang berpaham
> > > firman Allah tidak mencapai kemajuan
> > > seperti  mereka? Apakah itu suatu
> > > takdir harus begitu?
> > 
> > Oooo... kalo pake ukuran masa berdirinya, maka ceritanya beda.  Indonesia 
> > berdiri tahun 1945, sedangkan RRC berdirinya tahun 1949.  Jadi Indonesia 
> > lebih tua daripada RRC.
> > 
> > Dan jangan lupa, RRC itu ditahun 1949 cuma ada puing2, semuanya hancur 
> > semasa perang dunia kedua.  Setelah perang dunia kedua perang saudara lagi 
> > antara komunis dan kuo min tang, makin lebih hancur lagi segalanya, cuma 
> > tinggal napas aja yang masih ada.
> > 
> > Lain lagi ceritanya di Indonesia, waktu perang dunia kedua, Belanda ngacir, 
> > dan Jepang masuk sambil jabatan tangan dengan pemuda2 RI disambut dengan 
> > lagu2 persahabatan dari Jepang.  Kalo tentara Jepang yang masuk ke 
> > Singapore, Filipina, Thailand dan Cina semuanya bengis2, maka tentara 
> > Jepang yang masuk ke Indonesia justru tentara cadangan yang kesemuanya 
> > adalah pelajar wajib militer.  Mereka masuk ke Indonesia sudah tahu enggak 
> > ada resiko mati.  Di Indonesia mereka banyak membangun ini dan itu, 
> > teknologi di Indonesia berkembang ada bioskop, ada teater seperti mis cicih 
> > di Senen, semua itu hasil karya zaman Jepang.  Belum lagi bengkel2 alat 
> > perang Jepang, semuanya dikirim ke Indonesia yang dari garis depan.  
> > Teknologi di Indonesia berkembang pesat sementara ditempat lain diluar 
> > Indonesia hancur2an.
> > 
> > Di tahun 1962, Jakarta menyelenggarakan Asian Games, wah bantuan luar 
> > negeri terutama Amerika melimpah ruah, dua tahun sebelumnya yaitu tahun 
> > 1960, kerja sama Amerika dan Jerman membangun stasiun TV hitam putih di 
> > Indonesia, sehingga TV hitam putih pertama di Indonesia adalah ditahun 
> > 1960, diwaktu yang sama, di Cina belum ada TV sedangkan telepon di 
> > Indonesia sudah biasa didunia perdagangan systemnya masih kuno yaitu setiap 
> > mau telepon harus minta sambungan operator dulu, TAPI di Cina telepon belum 
> > ada, adapun telepon tentara yang pake diputer-puter seperti telepon di 
> > Inggris ditahun 1870, padahal itu waktu adalah tahun 1960.
> > 
> > Ditahun 1972, Indonesia sudah ada TV berwarna, sedangkan di Cina baru mulai 
> > TV hitam putih hanya untuk kantor2 pemerintah saja tidak mungkin untuk 
> > rakyat jelata karena dalam system komunis semuanya milik negara.  Naaah...  
> > asal kalian tahu saja, Cina mulai mengenal TV warna setelah komunis tumbang 
> > yaitu sekitar tahun 1980-an.  Waktu itu di Cina belum dikenal sepeda motor 
> > kecuali sepeda motor untuk tentara saja.  Tapi di Indonesia sepeda motor 
> > sudah digunakan oleh loper koran, tukang pos, bahkan sudah banyak anak2 SMP 
> > waktu itu mengendarai sepeda motor kesekolah selain yang pake sepeda.  
> > Sedangkan di Cina sepeda motor masih dilarang semuanya hanya bersepeda 
> > karena mobilpun sangat jarang.
> > 
> > Lhaaa... selanjutnya sekarang aku enggak usah cerita, kalian bisa cari tahu 
> > sendiri, Cina sudah punya roket, punya bom atom, bikin komputer, dan 
> > Indonesia sekarangpun belum bisa membuat jarum pentol.  Bahkan kalo anda 
> > mancing ikan, maka kailnya pun bukan buatan Indonesia, padahal cuma kawat 
> > aja dibengkokin, bedanya kawatnya adalah khusus kawat baja yang enggak bisa 
> > dibikin di Indonesia adonannya.
> > 
> > Dulu dizaman Belanda, Indonesia adalah pengeksport beras terbesar didunia, 
> > dan Thailand menyainginya ditempat kedua dan Birma ditempat ketiga.  Tapi 
> > selisihnya antara Indonesia dan Thailand masih sangat jauh, tak bisa 
> > Thailand seumur hidupnya bisa menyaingi eksport beras Hindia-Belanda.
> > 
> > Tapi sekarang, Indonesia adalah pengimport beras terbesar didunia, dan 
> > sementara itu, Thailand masih menjadi pengeksport beras yang termasuk 5 
> > besar dunia bersama Amerika, Jepang, Cina dan Vietnam. Sedangkan Birma 
> > mundur tetapi belum separah Indonesia karena penduduknya tidak meledak 
> > seperti di Indonesia.
> > 
> > Satu hal yang perlu diperhatikan, bahwa semasa Hindia Belanda mengeksport 
> > beras, maka petani2 Jawa meskipun beragama Islam selalu memberi sajenan 
> > kepada dewi Srie sehingga katanya panenannya selalu berhasil.
> > 
> > Entah kebetulan atau memang betul ada pengaruhnya, ternyata petani sekarang 
> > dilarang oleh MUI untuk menyembah memberi sajen kepada dewi Srie, dan 
> > hasilnya selalu panenannya gagal dan hama wereng selalu berhasil memanent 
> > beras para petani sehingga petaninya sendiri tidak kebagian beras.
> > 
> > Ny. Muslim binti Muskitawati.
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke