kalo lagi on line jangan suka stone fiq, makanya omongan anda jadi ngawur.  
coba silahkan anda pikir lagi pake otak anda yang menciut seperti biji peler.  
emang maksudnya tulisan anda belajar apa ke abu item, fiq?

belajar jilat pantat, seperti saran anda kan?!

si item aja nggak ngebantah kok kalo ada orang mau belajar ngejilat pantat bisa 
belajar ke dia, seperti saran anda.  kok anda yang sewot seperti banci 
kebakaran jembut?

apa hak anda berbicara atas nama si item?  
anda sudah merasa sedemikian dekatnya, sedemikian sehatinya dengan si item 
sehingga anda merasa bisa berbicara on behalf on si item ya?

dasar kakek2 junkie nyinyir dan bawel...



 
--- In proletar@yahoogroups.com, "Bukan Pedanda" <bukan.pedanda@...> wrote:
>
> 
> rezameutia psikopat itu juga tukang pelintir omonga saya.
> 
> Yang saya tulis adalah:
> 
> "Kasihan, Teddy juga tidak tahu arti uangkapan "jilat pantat"..
> 
> Ayuh belajar kepada item abu.."
> 
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, "rezameutia" <rezameutia@> wrote:
> >
> > nggak akan ada orang yang terobsesi sama homo pecundang dogol seperti elu, 
> > tem. palingan yang terobsesi dengan elu cuman pacar homo elu sendiri,
> > 
> > obsesinya si jusfiq junkie tua sialan tentang pacar homonya si item, "ayuh, 
> > belajar ngejilat pantat dari si item".  hehehe....
> > 
> > 
> > 
> > --- In proletar@yahoogroups.com, item abu <itemabu@> wrote:
> > >
> > > Makanya ga aneh tuh kalo mobil Toyota Alphard ga dianggap mobil mewah. 
> > > Orang Indonesia itu kan kaya2.
> > > 
> > > 
> > > Hehehe... apa akan ada orang yg akan kaing2 bilang gua miskin krn ngomong 
> > > kayak di atas? Apa akan ada orang yg bilang gua terobsesi mobil mewah krn 
> > > gua nyebut2 mobil mewah dgn make kata "mewah" atau nyebut merek Toyota?
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > >________________________________
> > > > From: Sunny <ambon@>
> > > >To: Undisclosed-Recipient@ 
> > > >Sent: Thursday, December 8, 2011 7:08 AM
> > > >Subject: [proletar] Generasi Baru Koruptor
> > > > 
> > > >
> > > >  
> > > >http://www.mediaindonesia.com/read/2011/12/07/281923/70/13/Generasi-Baru-Koruptor
> > > >
> > > >Generasi Baru Koruptor 
> > > >Rabu, 07 Desember 2011 00:01 WIB 
> > > >
> > > >KORUPSI ternyata bukan monopoli elite partai atau penguasa. Di negeri 
> > > >ini semangat mencuri uang negara telah dipraktikkan generasi muda di 
> > > >kalangan birokrasi. Telah terjadi regenerasi koruptor. 
> > > >
> > > >Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan baru-baru ini menemukan 
> > > >sekitar 1.800 rekening bernilai puluhan hingga ratusan miliar rupiah 
> > > >milik pegawai negeri sipil (PNS). Para pemilik rekening itu berusia 
> > > >sangat muda, yakni antara 28 hingga 38 tahun. Dalam kepangkatan, mereka 
> > > >ialah para pegawai golongan II hingga IV. 
> > > >
> > > >Tentu sangat sulit menemukan logika untuk memahami bagaimana seorang PNS 
> > > >yang berpenghasilan maksimal Rp12 juta bisa memiliki simpanan di bank 
> > > >puluhan hingga ratusan miliar rupiah. Namun, itulah fakta yang menurut 
> > > >pelacakan PPATK sudah berlangsung sejak 2006. 
> > > >
> > > >Tidak hanya di pusat, fenomena itu juga terjadi di seluruh Indonesia dan 
> > > >banyak dilakukan bendaharawan proyek APBN dan APBD. Modusnya ialah para 
> > > >bendaharawan proyek itu mentransfer uang negara ke rekening pribadi, 
> > > >bahkan ke rekening istri dan anak-anak mereka. 
> > > >
> > > >Transfer biasanya dilakukan menjelang berakhirnya tahun anggaran, yakni 
> > > >pada tanggal belasan Desember. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan 
> > > >Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar menjelaskan uang miliaran rupiah 
> > > >dalam rekening PNS merupakan titipan proyek kementerian untuk mencegah 
> > > >pemotongan anggaran di tahun berikutnya. 
> > > >
> > > >Apa pun alasan di balik pemindahan itu, jelas telah terjadi 
> > > >penyalahgunaan. Tidak ada aturan yang membenarkan menyimpan uang negara 
> > > >di dalam rekening pribadi. Penyimpanan seperti itu sendiri adalah 
> > > >tindakan kriminal. 
> > > >
> > > >Karena itu, PPATK tidak boleh setengah-setengah menindaklanjuti temuan 
> > > >itu. Mereka seharusnya segera menyerahkan data rekening yang 
> > > >mencurigakan kepada aparatur penegak hukum, termasuk KPK. 
> > > >
> > > >Kepolisian, kejaksaan, apalagi KPK, harus menggunakan asas pembuktian 
> > > >terbalik dalam mengusut rekening-rekening PNS muda yang mencurigakan 
> > > >itu. Mereka diperiksa dan diminta membuktikan asal usul uang dalam 
> > > >rekening mereka. Bila kepemilikan tidak bisa dibuktikan asal usulnya 
> > > >secara sah dan fair, uang harus disita untuk negara. 
> > > >
> > > >Kita memiliki undang-undang tentang pencucian uang, yang jarang dipakai 
> > > >aparatur penegak hukum dalam menjerat koruptor. Menurut undang-undang 
> > > >itu, siapa saja yang menerima aliran dana dari seorang koruptor harus 
> > > >dihukum. Bila undang-undang itu dipakai, akan banyak sekali yang masuk 
> > > >penjara. 
> > > >
> > > >Menggunakan undang-undang pencucian uang harus menjadi senjata bagi 
> > > >pimpinan KPK yang baru untuk memberantas korupsi yang makin mewabah. 
> > > >Dengan undang-undang itu, para politikus yang kecipratan uang dari 
> > > >tersangka korupsi harus masuk bui. 
> > > >
> > > >Selama ini aktor intelektual selalu lolos walaupun menerima aliran dana 
> > > >hasil korupsi. Mereka yang dibekuk ialah yang tertangkap tangan menerima 
> > > >sogok dan suap. Namun, yang menerima uang melalui transfer bank aman. 
> > > >
> > > >Regenerasi koruptor di kalangan pegawai negeri merupakan contoh betapa 
> > > >hukum yang menjerat koruptor tidaklah menakutkan.
> > > >
> > > >[Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > > >
> > > > 
> > > >
> > > >
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke