Assalamu'alaikum wr wb.

Mumpung ada yang lagi tertarik dengan perbankan dan
ekonomi Islam, ini kebetulan saya dapat dulu dari
suatu majalah.

Kalau sekiranya sudah pernah membaca, tolonglah
didelete saja, bagi yang belum mudah mudahan
bermanfaat.

salam
AYT 


Ekonomi Sekular Berkali-kali Gagal 

Ketangguhan bank-bank syariat sudah terbukti di masa
krisis ekonomi dan moneter. Bahkan dalam dua tahun
terakhir ini, di Indonesia, belasan bank konvensional
diam-diam telah mengoperasikan outlet syariah. Dan
tanggapan masyarakat, subhanallaah. Dari segi yang
lebih mendasar, hal itu merupakan tanda-tanda
keberhasilan para fuqaha dan ulama dalam merespon
berbagai persoalan bangsa ini. Kebangkitan ijtihad
yang sesungguhnya merupakan kebangkitan bersama antara
ilmu pengetahuan dan al-Islam secara bertahap telah
mulai mengambil tempat yang khusus di tengah
masyarakat.

Syariat Islam tegak satu per satu sesuai prioritasnya,
untuk menjawab masalah-masalah yang dihadapi bangsa
ini. Sebagian bisa segera terlaksana dan menjadi
rujukan hukum positif, sebagian lainnya harus menunggu
suasana dan momentum yang tepat. No problemo. 

Kerja keras para da’i di berbagai bidang kehidupan
akan mempercepat lahirnya solusi-solusi praktis.
Bidang ekonomi dan keuangan telah membuktikannya.

"Tindakan dan kebijakan para penguasa atheis dan
sekularis di berbagai negara Muslim yang 'secara
konstitusional maupun non-konstitusional' memaksa
rakyatnya meninggalkan syariat serta menerima nilai
dan gaya hidup hidup Barat adalah sangat tidak
realistis," simpul Prof Umer Chapra, penasihat senior
Badan Moneter Kerajaan Arab Saudi, dalam bukunya Masa
Depan Ilmu Ekonomi: Sebuah Perspektif Islam. Chapra
merasa heran kenapa masyarakat Islam harus melepaskan
sistem nilai dan keyakinannya dan harus mengadopsi
milik orang lain.

Chapra menyebut para atheis dan sekularis itu out of
touch, kehilangan daya rasa pada kenyataan di dalam
masyarakatnya sendiri. Mereka tak mampu merasakan
betapa kebangkitan Islam kini telah menjadi gejala
yang sangat mengakar. Karenanya, mereka pada akhirnya
butuh tipu muslihat, bahkan cara-cara kasar untuk
menghapus Islam. Tindakan mereka ini akan menyulut
kekerasaan yang kelak justru sulit mereka kendalikan.

Mereka berusaha mencekoki rakyat dengan filsafat
materialis dan hedonis yang mengagungkan pola hidup
konsumeristik, kebebasan seksual, serta pemuasan nafsu
pribadi. Gaya hidup seperti ini akan merusak moral,
mendorong orang bergaya hidup melebihi kemampuannya,
mengurangi tabungan dan investasi, memperbesar pasak
daripada tiang, serta melemahkan solidaritas keluarga
dan sosial. Konsekuensi semua ini tidaklah sulit
ditebak: kehancuran kepribadian bangsa (hei, rasanya
itu bukan sesuatu yang belum kita alami).

Perjalanan sejarah telah membuktikan, bahwa
pembangunan ekonomi berbasis pemikiran sekular atas
masyarakat Muslim telah gagal berkali-kali. Pengalaman
Khalifah al-Ma’mun dan dua penerusnya merupakan contoh
nyata. Para penguasa ini sebenarnya tidak menentang
Islam vis a vis. Mereka hanya berusaha mencekok
rakyatnya dengan beberapa faham Mu’tazilah, yang oleh
para ulama dikategorikan bertentangan dengan syari’ah.
Sungguhpun mereka gagal, anehnya semua rejim sekular
dan ateis yang memerintah bangsa Muslim mengulang
model yang sama. Sekularisasi selama lebih 70 tahun di
Turki telah gagal membahagiakan bangsa Turki,
sebagaimana yang dialami juga oleh bangsa Iraq dan
Syiria di bawah penguasa Ba’ath, juga oleh rakyat
Tunisia di bawah Habib Bourguiba serta para
pelanjutnya, dan rakyat Mesir Aljazair di bawah
kediktatoran militer. Indonesia di bawah H M Suharto
merupakan contoh yang paling di depan mata.

Maka cukuplah bangsa kita mengambil hikmah dari
kehancuran bangsa-bangsa Muslim bergaya sekular dan
atheis itu. Mari kita kerjakan blue-print baru
strategi pembangunan ekonomi hari ini, meskipun
seandainya besok kiamat akan terjadi.• wpr

Copyright© Suara Hidayatullah, 2002
Design & webmaster: Syamsul Arief

_______________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/listinfo/rantau-net
_______________________________________________

Kirim email ke