IMTGT = Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle IMSGT = Indonesia, Malaysia, Singapore Growth Trangle.
Diplesetkan manjadi: IMTGT = Ingin Maju Tapi Gagal Terus. IMSGT = Ingin Menyaingi Singapur Gagal Terus. ----- Original Message ----- From: "RaNK MaRoLa" <[EMAIL PROTECTED]> To: "KaRaNTau" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, December 23, 2003 5:40 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Padang Ekspres Online - -> Pembangunan Jembatan KelokSembilan Rampung 2008 > Padang Ekspres Online - -:: www.padangekspres.com ::-Pembangunan Jembatan > Kelok Sembilan Rampung 2008 > * Sangat Tergantung Kepada Pemerintahan Pusat > By padangekspres > Minggu, 21-Desember-2003 > > Laporan Yurisman Malalak—Bukittinggi > Pembangunan jembatan Kelok Sembilan di daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, > yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp165 Milliar diperkirakan baru bisa > dirampungkan sekitar tahun 2008 mendatang. > > Sehingga dengan rampungnya pengerjaan jembatan Kelok Sembilan tersebut > secara ekonomis nantinya diharapkan akan mampu menampung sejumlah counteiner > yang akan membawa barang komoditas Sumatera Barat ke Provinsi Riau, di > samping juga diharapkan adapat menambah kenyamanan bagi pengendara kendaraan > yang datang berkunjung ke daerah Sumatera Barat. > > Ditegaskan oleh Kepala Dinas Prasarana Jalan Provinsi Sumatera Barat Ir H > Hediyanto W Husaini MSCE, menjawab Padang Ekspres kemarin di Bukittinggi. > > Menurut Hediyanto, ide pembangunan Kelok Sembilan tersebut, pada awalnya > bermula dari pertemuan IMSGT beberapa waktu lalu, dimana akhirnya diputuskan > bahwa antara Dumai di Provinsi Riau dengan Pelabuhan Teluk Bayur Padang > perlu dihubungkan oleh lalu lintas jalan yang cukup memadai. > > Untuk itu jelasnya secara bertahap akhirnya pembangunan jalan tersebut > dimulai dari bagian-bagian yang paling sulit, termasuk bagian-bagian ruas > jalan yang penuh tanjakan maupun jalan yang penuh dengan tikungan tajam. > > Dimana dengan kondisi jalan yang penuh tanjakan dan tikungan tersebut, > selama ini terasa agak merepotkan, terutama untuk kepentingan lalu lintas > barang dari Riau maupun dari Provinsi Sumatera Barat, padahal jelasnya > daerah Provinsi Riau selama ini merupakan sebagai pusat pemasaran ekspor > terbesar barang-barang produksi Sumatera Barat. > > ”Karena selama ini barang-barang kita banyak yang dipasarkan di daerah Riau, > baik itu berupa semen, kepala sawit, sayur mayur dan sebagainya, sementara > kita juga banyak mengimpor orang dari sana,”jelasnya. > > Menurut Hediyanto, surplus perdagangan Sumatera Barat ke Riau pertahunnya > saja mencapai 27 juta ton, sementara jumlah kunjungan dari Provinsi Riau ke > Sumatera Barat sendiri, diperkirakan mencapai 6 juta pertahunnya. “Jadi kita > harus mengantisipasi kendala-kendala yang akan terjadi di lapangan. Untuk > itu tikungan-tikungan tajam atau tanjakan yang berat tidak boleh ada, begitu > juga dengan jalan yang sempit tidak boleh ada lagi,”jelasnya. > > Sebab menurut Hediyanto dengan kondisi jalan yang sempit serta penuh dengan > tanjakan serta tikungan tajam, dikhawatirkan dapat menimbulkan perasaan > was-was bagi para pengguna jalan, khususnya bagi warga Riau yang ingin > berkunjung ke Sumatera Barat, termasuk ke kota waisata Bukittinggi. > > Oleh karena itu menurut Hediyanto, bila pembangunan jembatan Kelok Sembilan > telah berhasil dirampungkan, maka warga yang datang dari arah Provinsi Riau > diharapkan bisa lebih nyaman mengendari kendaraannya, sekaligus sambil > berwisata. > > Hediyanto juga mengatakan, bahwa hingga saat ini Provinsi Sumatera Barat > setidaknya masih memiliki sekitar 45 KM jalan kritis yang terbentang antara > Kota Bukittinggi sampai ke Kabupaten Lima Puluh Kota, dimana untuk biaya > perbaikannya saja diperkirakan membutuhkan biaya sekitar 70 s/d 80 Milliar, > belum lagi pembangunan jembatan Kelok Sembilan yang menelan biaya cukup > besar. > > Untuk itulah dia berharap dukungan sepenuhnya dari pemerintah pusat, > terutama untuk mendukung sepenuhnya program-program yang dikembangkan oleh > pihak Dinas Prasarana Jalan tersebut terutama dalam rangka mengembangkan > prasarana jalan di daerah ini. > > Di sisi lain jelas Hediyanto khusus menyangkut pembangunan jalan empat lajur > antara Tabing sampai ke Duku, nantinya diharapkan bisa mendukung serta lebih > memudahkan kelancaran pengangkutan penumpang pesawat dari Bandara Ketaping. > Pembangunan jalan Tabing -Duku yang diperkirakan menelan biaya sekitar 42 > Milliar tersebut jelasnya, diperkirakan baru akan rampung sekitar akhirnya > 2004. *** > > > ____________________________________________________ > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: > http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net > ____________________________________________________ > ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________