Sanak Darul Yth dan anggota rantaunet yang saya hormati ::
 
Assalamualaikum wr.wb :
 
Apa yang sanak Darul tulis , juga telah mengingatkan saya kepada masa lalu , namun mungkin apa yang saya alami mungkin jauh lebih buruk dari apa yang sanak  Darul alami . Waktu itu tahun 1962 disaat saya masih kelas 1 SMP , harus berjalan kaki sekolah yang jauhnya 3 km dari kampuang saya . Dan bagaimana sakitnya hidup jauh dari orang tua karena kedua orang tua saya ada di Jakarta , saya menumpang dengan nenek dan etek dikampuang , yang sampai sekarang segala kepedihan dan sakit hidup itu tidak bisa saya lupakan  . Bukan hanya  untuk bayar uang sekolah saja yang kesulitan , tapi juga untuk beli buku  dan segala macam . Namun Tuhan memang Maha Adil , dengan segala keterbatasan dan kekurangan tersebut , alhamdulillah saya masih bisa masuk lima besar dengan nilai terbaik di SMP negeri 1 Solok pada tahun tersebut.
Memang ada baiknya kisah kisah seperti ini sekali sekali kita lewakan disini  sebagai pembelajaran bagi generasi sekarang . Makanya sebagai rasa keterikatan dengan kampuang , sampai sekarang saya tetap dan akan selalu mengupayakan untuk mengirimkan kelebihan rezeki yang didapat dirantau untuk membantu anak yatim dan orang terlantar , baik berupa zakat , dan sadaqah , walaupun jumlahnya tidak banyak . Maaf tulisan ini ambo cc kan ke biliak rang mudo .
 
Wassalam : zul amry piliang di jimbaran bali .
 
ps ; rupanya kisah sanak Darul ko banyak bana kemiripannyo jo ambo , kalau sanak Darul berkiprah diperhubungan laut dan bisa melanglang buana kesana kemari , dan ambo  berkiprah di perhubungan udara , dan juga bisa jalan jalan kesana kesini . Apa kebetulan saja kali yaa ??

Darul M <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Assalaamulaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Maaf ikua manjelo sangajo indak dipotong supayo alur carito indak ilang.

Jo aia mato nan ikuik tacucua ambo manulih emailko, bukan karano cengeng,
tapi takana sawaktu klas 1 SMP dulu ditahun 1967 dimano ambo jadi anak nan
paliang no. 1 saat itu. Nomor satu mukasuiknyo adolah satu-satunyo siswa nan
kanai usia dek alun mambaia uang sikola, padohal ujian kwartal 1 alah dakek.
Urang tuo iyo bana sulik saat itu. Kami barampek nan sikola, dan ambo jo
kakak nan paliang gadang kabatulan mamuloi masuak sikola baru, nan harus
mambaia uang bangku. Sarato kabutuhan sikola ditahun patamu, pakaian, buku,
sipatu dll. Utang uang bangku alun lunas, uang sikola bulanan jadi taundur,
alias ambo sampai tausia disikola. Jikok takana saat itu, bia kini bana iyo
tacucua juo aia mato tanpa disadari.

Mambaco p ostingan nakan Rahima, juo banyak carito nan lain, nan hampia samo,
ambo ingin mangajak para netter di RN-ko untuak ikuik basamo mambantu anak
malang nan baurang tuo bangsaik alias serba kekuranganko. Awak bantu jo ZIS
awak nan dikelola basamo. Baa jikok di RN-ko diadokan wadah untuak mangelola
pitih ZIS-ko nan khusus dibaiakan untuak uang sikola anak didik nan baurang
tuo nan sadang mangalami kesulitan untuak mambaia uang sikola. Banyak bana
anak nan saroman iko, apo lai kini disaat krisi ekonomi malando negara
tacinto Indonesiako. Misanyo anak nan alah 3 bulan indak mambaia uang sikola
dan urang tuonyo batua-batua indak sanggup mambaia uang sikola anaknyo tu.

Maaf, ambo pernah singgah sawaktu pulang kampuang di pesantren MUS
(Miftahul 'Ulumi Syari'ah) Limo Suku Canduang sakitar duo bulan lalu,
disitu dari sakitar 200-an santri, ado sekitar 30 urang nan alun mambaia
uang sikola 3 hari manjalang ujian, pado hal uang sikola Cuma Rp. 10 ~
20,0 00 sabulan. Kalau dipikia, iyo bana sadiah awak mancaliak nasib urang
nan untuak sikola anak sajo indak mampu. Pado hal sikolanyo Cuma sikola
ekonomi randah (marginal, sederhana, indak tenar, ????).

Sagitu nan takana diambo, mohon maaf jikok ado nan indak talatak
ditompaiknyo.

Wasalaamulaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Darul Makmur St. Parapatiah


-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Rahima
Sent: Wednesday, December 24, 2003 3:40 PM

Assalamualaikum.Wr.Wb.

Sudah entah kesekian berapa kalinya saya membaca
berita anak-anak,remaja,dewasa,yang mencoba mengakhiri
hidupnya,haya karena tidak dapat membayar uang
sekolah.


Menurut pengamatan saya,hal ini seharusnya diatasi
dengan masing-masing pihak sekolah yang
terkait,memberi keringanan,dan memperhatikan kondisi
siswa masing-masing murid ( seperti langsung saya,dan
guru2,pegawai lainnya lakukan sendiri,kala saya
mengajar di MAN 2 BKT ).Memang ketika itu,saya sangat
banyak membantu mereka.Kasihan sekali anak-anak
semacam ini.


Memang sangat banyak murid2,mahasiswa yang
miskin,sulit membayar uang sekolahnya,padahal dari
segi otak,ia cukup lumayan.Sayang kalau SDM ini,kita
sia-siakan.

Cara yang termudah dilakukan,adalah dengan turut
berperan sertanya guru2,pegawai di sekolah dengan
meringankan biaya murid,atau kalau bisa membantu
mereka,juga mencarikan mereka orang tua yang dapat
memberikan bea siswa,meski hanya untuk uang sekolahnya
saja,apalagi biaya hidupnya sehari2.Minimal uang
sekolah saja,pasti akan sangat meringankan beban sang
anak,dan keluarganya.


Cara yang kedua,memberikan data-data siswa miskin pada
pemerintah daerah,ataupun pusat,agar memperhatikan
mereka.


Cara yang ketiga,selalu memberikan siraman rohani
keagamaan pada sang anak/siswa,murid ,agar
bagaimanapun pahitnya hidup,jangan sampai mereka
berusaha untuk membunuh diri mereka.Memberikan mereka
peluang untuk bekerja ( yang tidak menguras waktu
untuk belajar ),juga cukup baik.

Wassalam.Rahima.


PADANG, METRO
Diduga dipicu masalah ekonomi keluarga yang berimbas
kepada dirinya dan kelangsungan studinya, Via (17)
-bukan nama sebenarnya-- seorang siswi SMKN 8 Cengkeh,
Lubuk Begalung, Padang--, nekad menelan 12 butir
Bodrex sekaligus, Selasa (23/12), sekitar pukul 08.00
WIB. Akibatnya, siswi kelas II Tekstil 2 ini
berkelojotan dan kemudian terkapar tak sadarkan diri
alias kritis di lantai Pustaka sekolahnya.



Korban diduga mengalami over dosis (OD).
Informasi yang dihimpun POSMETRO menyebutkan,
terjadinya peristiwa memiriskan itu diduga karena
ekonomi keluarga Via yang tidak melanjutkan pendidikan
dirinya. Pasalnya gadis kamek ini sudah 3 bulan
menunggak pembayaran u ang sekolah atau sumbangan BP3
sebesar Rp 20 ribu/bulan yang dikenakan padanya selaku
siswi di SMKN itu. Sudahlah begitu, dalam rentang
seminggu ke depan, ia sudah harus mengikuti ujian yang
salah satu persyaratannya adalah melunasi segala
hutang-piutang kepada pihak sekolah.
Dengan kondisi yang demikian, siapa yang tidak akan
stres. Mengingat untuk dapat melunasi uang sekolah
yang totalnya sekitar Rp 60 ribu bukanlah perkara yang
mudah bagi keluarganya yang berekonomi lemah. Itulah
kondisi yang menjadi beban pikiran bagi Via dalam
menghadapi ujian yang sedianya akan dimulai pada Senin
(29/12) mendatang itu.
Diduga karena kalut itulah, Via menjatuhkan pilihan
untuk mengakhiri "pusing 7 keliling" yang dideritanya
itu. Dan pilihannya tidak jauh-jauh dari obat sakit
kepala yang memang mangkus untuk mengobati sakit
kepala. Cuma karena, sakit kepalanya jenis stadium
"paniang 7 kaliliang", tentu saja tidak cukup satu
atau dua ta blet untuk menghilangkannya. Itu disadari
betul oleh Via. Ia berpikiran, lebih dari 1-2 tablet
pasti akan menuntaskan "paniang"nya hingga
tuntas...tas...tas.
Maka, di pagi naas tepatnya pada jam pelajaran pertama
yang kebetulan gurunya sedang kosong, Via keluar kelas
menuju kantin sekolah. Disana ia memesan sebotol
minuman jenis karbonasi merek terkenal rasa strawberry
yang rencanakan akan digunakan sebagai "pengantar"
obat sakit kepala yang telah dikantonginya. Satu, dua,
tiga butir hingga mencapai 12 butir Bodrex sukses
bersemayam di lambungnya berkat disertai minuman
karbonasi tadi.
Usai itu, ia bergegas ke pustaka sekolah untuk
-rencananya- istirahat sembari membaca buku. Tidak
lama berselang di pustaka, ternyata sakit kepalanya
bukan hilang tapi malah menjadi-jadi yang membuatnya
terhuyung-huyung hingga kemudian tergelatak tidak
sadarkan diri di lantai pustaka.
Melihat kawannya terkapar serupa itu terang saja,
siswa -siswi yang ada di dalam pustaka tersebut
langsung "bagaleboh", termasuk para guru dan pengelola
pustaka. Tidak mau terjadi hal yang tidak diinginkan,
Via langsung diselamatkan ke RS Dr M Djamil untuk
mendapatkan pertolongan tim medis. Oleh tim medis, isi
lambung Via langsung dikuras dengan ramuan medis yang
khusus untuk itu, hingga akhirnya korban siuman dan
mulai membaik. Akhirnya sekitar pukul 14.00 WIB, Via
diijinkan pulang untuk mendapatkan perawatan dan
pengawasan lanjutan dari pihak keluarga, agar
peristiwa serupa ini tidak terulang kembali. (max


Do you Yahoo!?
Yahoo! Photos - Get your photo on the big screen in Times Square
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Reply via email to