http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2004020923572011

Peta Politik Sumbar tidak akan Berubah

HASIL Pemilu 2004 di Sumatra Barat (Sumbar) diprediksi tidak akan mengalami perubahan signifikan dari Pemilu 1999. Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Rani Emilia mengatakan hal itu kepada Media di Padang, kemarin.

Partai yang sekarang mendominasi kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar terdiri dari Partai Golkar (12 kursi), PAN (11 kursi), dan PPP (10 kursi) dari total 55 kursi yang ada. Ketiga parpol tersebut diperkirakan akan kembali menjadi pemenang.

Namun, di luar partai tersebut, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pada Pemilu 1999 hanya mendapat 2 kursi diprediksi akan menyodok ke papan atas.

Menurut dosen FISIP Unand Rani, di posisi puncak Partai Golkar akan bersaing ketat dengan PKS. "Golkar punya hubungan kuat dengan birokrasi, mereka juga bisa menjaga basis massanya sampai di pelosok Sumbar," ungkap Rani. Sedangkan PKS, dalam lima tahun terakhir, mereka sudah menjelma jadi partai yang patut diperhitungkan. "Mereka rajin mengembangkan basis dan pengaderan sampai ke pelosok daerah," kata Dosen FISIP Unand ini.

Sementara menurut pengamat hukum Unand Yuslim dan Saldi Isra, peta politik pada Pemilu 2004 diperkirakan terjadi perubahan. Masyarakat Ranah Minang tak mau kecolongan lagi. Yuslim mengatakan, hasil Pemilu 2004 di Sumbar diprediksikan jauh berbeda dengan pemilu di daerah lain. Parpol pemenang Pemilu 1999 di daerah lain masih mendominasi dalam perolehan suara. Namun, di Sumbar sebaliknya, mereka akan gigit jari. Partai-partai besar, katanya, akan mengalami penurunan sebanyak 20%. Masyarakat akan lari ke partai-partai baru yang mereka nilai benar-benar reformis dan aspiratif.

Dalam pandangan Saldi Isra, peluang Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilu 2004 masih besar. PPP, PAN, PDIP, dan PBB tidak akan mampu mengimbangi suara Partai Golkar dan PKS.

Menurut Saldi, pada umumnya PPP, PAN, PDIP, dan PBB dicemari dengan caleg yang berstatus tersangka dan terdakwa. "Mereka yang diharapkan rakyat selama ini sebagai pejuang aspirasi rakyat, kenyataannya lain. Sebaliknya, mereka melukai hati rakyat. Berbeda dengan PKS, lanjutnya, partai ini berani menyatakan tidak mencalonkan kader yang tersangka dan terdakwa."

Pada 1999, Golkar memenangkan pemilu di Sumbar. Berdasarkan jumlah akhir rekapitulasi hasil perhitungan suara Panitia Pemilihan Daerah Tingkat I Sumatra Barat (Sumbar), Golkar meraih 550.739 suara. Urutan kedua perolehan suara diraih oleh PAN, yaitu sebanyak 419.131, diikuti oleh PPP dengan perolehan suara sebanyak 398.218. Perolehan suara di Sumbar, sangat didominasi oleh ketiga partai tersebut.

Pada Pemilu 1999, pengaruh Golkar masih sangat dominan. Hal ini terlihat dari kemenangannya di 10 dari 14 kota dan kabupaten. Berdasarkan persentase hasil perolehan suara, kemenangan telak Golkar terjadi di daerah Sawahlunto/Sijunjung dan Solok. Di Kota Sawahlunto, daerah terkaya di Sumatra Barat, karena memiliki sumber daya alam berupa batu bara, Golkar memenangkan 40,6% suara, diikuti PAN dengan 21,6% suara, dan PPP 20,1% suara. Kemenangan Golkar di Sawahlunto merupakan yang terbesar di Sumbar, hal ini juga ditunjukkan pada pemilu dua tahun sebelumnya, Golkar memenangkan 87,7% suara.






Z Chaniago - Palai Rinuak -http://photos.yahoo.com/bada_masiak/


======================================================================
Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================

_________________________________________________________________
Optimize your Internet experience to the max with the new MSN Premium Internet Software. http://click.atdmt.com/AVE/go/onm00200359ave/direct/01/


____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke