Sikap Ahlu Sunnah 
kepada Penguasa(1)  
           
           <<...OLE_Obj...>>   lhamdulillah, Rasulullah SAW telah
             meninggalkan kepada kita Agama Islam 
             yang sempurna. Tidak ada suatu perkara yang penting pun yang
terlewati dari agama ini. Barangsiapa tetap berpegang teguh kepada agama ini
setelah sampai hujjah kepadanya maka dia adalah termasuk orang yang selamat,
Insyaa Allah. Dan barangsiapa yang berpaling setelah sampai keterangan dari
perkara agama ini maka dia akan binasa. Semoga Allah SWT menggolongkan kita
kepada orang yang tetap mendengar dan taat dari setiap perintah-perintah
yang telah disampaikan oleh-Nya lewat lisan Rasul-Nya SAW. Aamiin.
1.      Sikap Seorang Muslim Kepada Penguasa Yang Zhalim, Mendengar dan
Taat.
a)      Dari Wail bin Hujr, berkata : Kami bertanya : Wahai Rasulullah !
Bagaimana pendapatmu jika kami punya amir (dimana mereka) menahan hak kami
dan mereka meminta haknya dari kami ? Maka beliau menjawab : (Hendaknya
kalian) dengar dan taati mereka, karena hanyalah atas mereka apa yang mereka
perbuat, dan atas kalian yang kalian perbuat. (HR. Muslim no. 1846 dari
hadits Asyats bin Qais)
b)      Dari Hudzaifah bin Yaman berkata : Rasulullah SAW bersabda : Akan
ada sepeninggalku nanti para pemimpin yang tidak mengambil petunjukku, dan
tidak mengambil sunnah dengan sunnahku. Akan muncul (pula) ditengah-tengah
kalian orang-orang (dikalangan penguasa) yang hatinya adalah hati syaithan
dalam wujud manusia. Aku (Hudzaifah) bertanya : Apa yang harus saya perbuat
jika aku mendapatinya? Beliau bersabda : (Hendaknya) kalian mendengar dan
taat kepada amir, meskipun dia memukul punggungmu dan merampas hartamu.
(Hadits shahih riwayat Muslim dalam Shahihnya no. 1847 (52))
c)      Dari Adi bin Hathim ra. berkata : Kami bertanya :Ya Rasulullah, kami
tidak bertanya kepadamu tentang (ketaatan) kepada (amir) yang bertaqwa, akan
tetapi bagaimana yang berbuat (demikian) dan berbuat (demikian) (Adi bin
Hathim menyebutkan perbuatan yang jelek) ? Maka Rasulullah SAW bersabda :
Bertaqwalah kepada Allah dan (tetaplah) mendengar dan taat (kepada mereka).
(HR. Ibnu Abi Ashim dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Ad-Dhilal hal 493
no. 1069)
d)      Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, Rasulullah SAW bersabda : Wajib
bagi kamu mendengar dan taat baik dalam keadaan sulit ataupun mudah,
semangat ataupun tidak suka, walaupun ia sewenang-wenang terhadapmu. (HR.
Muslim)
2.      Mendengar & taat dalam perkara yang maruf, bukan dalam perkara
maksiat.
                Dari Ibnu Umar ra. berkata : Rasulullah SAW bersabda : Wajib
atas seorang muslim (untuk) mendengar dan taat (kepada pemimpin) pada apa
yang ia sukai ataupun yang ia benci, kecuali kalau ia diperintah (untuk)
berbuat maksiat, maka tidak ada mendengar dan taat. (HR. Bukhari dan Muslim)
3.      Larangan Menghina (Menjelek-Jelekkan) Penguasa & Perintah
Memuliakannya Walau Zhalim Sekalipun
        a)      Dari Muawiyah berkata : Tatkala Abu Dzar keluar ke Ribdzah,
dia ditemui sekelompok orang dari Irak, kemudian mereka berkata : Wahai Abu
Dzar, pancangkanlah bendera (perang) untuk kami, niscaya akan datang
orang-orang yang membelamu. (Maka) Abu Dzar berkata : Pelan-pelan
(bersabarlah) wahai Ahlul Islam, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda : Akan ada sepeninggalku seorang sulthan (pemimpin), muliakanlah
dia, maka barangsiapa mencari-cari kehinaannya, berarti dia telah melubangi
Islam dengan satu celah dan tidak akan diterima taubatnya sampai dia mampu
mengembalikannya seperti semula. (Hadits Shahih riwayat Ahmad, Ibnu Abi
Ashim dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Ad-Dhilal)
        b)      Dari Abi Bakrah ra. berkata : Rasulullah SAW bersabda :
Sulthan adalah naungan Allah dimuka bumi, barangsiapa menghinanya, maka
Allah akan menghinakan dia (orang yang menghina sulthan), dan barangsiapa
memuliakannya, niscaya Allah akan memuliakan dia. (Hadits shahih riwayat
Ibnu AbiAshim, Ahmad, At-Thoyalisi, Tirmidzi dan Ibnu Hibban. Dihasankan
Syaikh Al-Albani dalam Ad-Dhilal no. 1017 dan 1023, dan dalam As-Shahihah
2297)
        c)      Dari Ziyad bin Kusaib Al-Adawi beliau berkata : Dulu aku
pernah bersama Abi Bakrah berada dibawah mimbar Ibnu Amir dan beliau sedang
berkhutbah sambil mengenakan pakaian tipis. Kemudian Abu Bilal berkata :
Lihatlah oleh kalian pada pemimpin kita, dia mengenakan baju orang-orang
fasiq. Lantas Abi Bakrah pun langsung angkat bicara : Diam kamu! Saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang menghinakan penguasa
Allah di muka bumi niscaya Allah menghinakannya. (Tirmidzi dalam sunannya
(2225))
        d)      Didalam At-Tarikh AL-Kabir (7/18) oleh AL-Bukhari dari Aun
As-Sahmy beliau berkata : Janganlah kalian mencela Al-Hajjaj (Al-Hajjaj bin
Yusuf Ats-Tsaqafi) karena dia adalah pemimpin kalian dan dia bukan
pemimpinku. Adapun ucapan beliau :dia bukan pemimpinku, karena Abu Umamah
tinggal di Syam sedangkan Al-Hajjaj pemimpin Iraq.
        e)      Dikitab yang sama (8/104) Imam Bukhari meriwayatkan dari Abi
Jamrah Ad-DhobiI, beliau berkata : Tatkala sampai kepadaku (khabar)
pembakaran rumah, lalu aku keluar menuju Makkah dan berkali-kali aku
mendatangi Ibnu Abbas sampai beliau mengenaliku dan senang kepadaku. Lalu
aku mencela Al-Hajjaj di depan Ibnu Abbas sampai beliau berkata : Janganlah
kamu menjadi penolong bagi syaithan.
        f)      Hannad mengeluarkan (riwayat) dalam Az-Zuhd (II/464) :Abdah
menceritakan kepada kami dari Az-Zibriqan, berkata,Aku pernah berada disisi
Abu Wail Syaqiq bin Salamah lalu au mulai mencela Al-Hajjaj dan au sebutkan
kejelekan-kejelekannya. Lantas beliau berkata,Janganlah engkau mencercanya,
siapa tahu barangkali dia berdoa, Ya Allah, ampunilah aku, kemudian Alla
mengampuninya.
        g)      Dari Ibnu Abi Dunya mengeluarkan dalam kitab Ash-Shamtu wa
Adabu Lisan hal 145 dan juga Abu Nuaim dalam Al-Hilyah (5/41-42) dari Zaid
bin Qudamah beliau berkata : Saya berkata kepada Manshur bin Al-Mutamar:
Jika aku puasa apakah aku boleh mencela sulthan (penguasa/pemimpin)? Beliau
berkata : Tidak boleh. Lalu aku terus bertanya apakah aku boleh mencela Ahli
Ahwa (para pengekor hawa nafsu/Ahlul Bidah) ? Beliau menjawab : YA! (boleh).
        h)      Ibnu Abdil Barr telah mengeluarkan dalam At-Tamhiid
(XXI/287) dengan sanadnya dari Abu Darda ra. bahwa ia berkata, Sesungguhnya
awal terjadinya kemunafikan pada diri seseorang adalah cacimakiannya
terhadap pimpinan/pemerintahnya.
        i)      Ibnu Ab Syaibah rahimahullahu taala berkata dalam
Al-Mushannaf XV/75 & II/137-138 : Ibnu Uyainah menceritakan kepada kami dari
Ibrahim bin Maisarah dari Thawus, berkata, Pernah disebutkan (nama-nama)
para pemimpin negara dihadapan Ibnu Abbas, lalu seseorang sangat bersemangat
mencacimaki kehormatan mereka. Lalu dia lakukan demikian sambil
meninggi-ninggikan (badannya), sampai-sampai dirumah itu aku tida melihat
orang yang lebih tinggi daripadanya. Kemudian aku mendengar Ibnu Abbas ra.
berkata,Janganlah engkau jadikan dirimu sebagai fitnah (pemicu kekacauan)
bagi orang-orang yang zhalim. Maka serta merta orang tersebut merendahkan
tubuhnya sampai-sampai dirumah tersebut aku tida melihat orang yang lebih
rendah / merendahkan tubuhnya daripadanya.
 InsyaAllah Bersambung Jum'at depan.....

Apa yang diciptakan Allah pertama kali.
1. Dalam As-shahihah Syekh Albani hadist no.144 : "Sesungguhnya sesuatu yang
pertama kali Allah swt. ciptakan adalah Al-Qalam. Dan Dia  memerintahkan
supaya menulis tiap-tiap sesuatu yang ada"
Hadist ini diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan Al-Baihaqi dalam Al-Asma' wash
Shifat dari Jalur Ahmad yang memberitahukan: "Telah bercerita kepadaku Rabah
bin Zaid, dari Umar bin Habib, dari Al-Qasim bin Abu Buzzah, dan dari Sa'id
bin Jabir dari Ibnu Abbas dengan marfu' (disandarkan kepada Nabi).
2. Shahih Muslim hadist no.2277 : Dari Abdullah bin Amir bin Ash katanya dia
mendengar Rasulullah saw. bersabda "Allah ta'ala telah menetapkan segala
ketetapan (taqdir) bagi seluruh akhluq, lima puluh ribu tahun sebelum
diciptakanNYA langit dan bumi, dan (ketika itu) 'Arasy Allah Ta'ala berada
di atas air"






____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke