Assalamualaikum Wr. Wb.

Adalah tidaklah adil melimpahkan pertanggungan jawab peristiwa Mina kepada Pemerintah KSA semata. Apalagi kita tahu, disiplin para jemaah dan para pembimbing mereka tidak sedikit yang masih rendah.

Sepanjang yang saya ketahui, Pemerintah KSA selalu berusaha menyempurnakan pelayanan kepada para jemaah haji setiap tahunnya, baik dari segi penyiapan prasarana maupun penyempurnaan organisasi pelaksanaan ibadah, termasuk kesiapan petugas untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di Mina

Keberhasilan Pemerintah KSA dalam menerapkan penggunaan Bus “shuttle” dalam rute Arafah-Muzdhalifah-Mina (yang tahun lalu mengalami kegagalan yang menyebabkan banyak jemaah haji dari Asia Tenggara, termasuk sebahian besar kafilah kami, terpaksa berjalan kaki dari Muzdhalifah ke Mina di bawah terik matahari), seperti yang dilaporkan H. Zul Amry, sama sekali bukanlah prestasi kecil.

Sahabat dan rekan sekantor saya, seorang insinyur teknologi lingkungan yang dalam tahun 1998 melakukan umrah dan haji berselang 3 bulan menceritakan kepada saya, bahwa waktu dia umrah dia melihat pipa-pipa berdiameter besar yang akan menyalurkan air Zam-zam dari Masjidil Haram, masih bergeletakkan di jalan. Namun sewaktu dia melaksanakan ibadah haji, pipa-pipa tersebut sudah tertanam rapi, dan sejak itu para jemaah haji di Mina bisa memperoleh air zam-zam dari dispenser yang bertebaran di pinggir-pinggir jalan.

Hal lain yang perlu dicatat ialah bahwa pada dasar pelaksanaan manasik haji tidak dilakukan oleh Pemerintah KSA, tetapi  oleh pihak swasta (maktab-maktab). Dan kita semua tahu bahwa pengurus-pengurus maktab tersebut bukan malaikat, tetapi manusia biasa seperti kita..

Walaupun demikian tentunya tidak ada yang tidak sepakat bahwa pelaksanaan ibadah haji memerlukan banyak penyempurnaan setiap tahun, termasuk pemanfaatan teknologi tinggi, misalnya melakukan penginderaan pergerakan jemaah via  satelit.

Tetapi kita tahu, mengendalikan pergerakan manusia dan peribadatan 2,5 juta manusia (= penduduk kota Bandung) adalah pekerjaan yang sangat-sangat jauh dari sederhana. Secanggih apappun teknologi pendukung yang digunakan, yang mungkin diharapkan hanya memperkecil korban, tidak meniadkan sama sekali.

Kita juga tahu pembatasan jumlah jemaah adalah kebijakan yang tidak diambil Pemerintah KSA dengan sukacita, dan kebijakan ini akan semakin dilematis dengan semakin bertambahnya pemeluk Agama Islam di negara-negara industri maju. Karena itu reformasi fiqih klasik mengenai manasik haji agaknya sesuatu yang niscaya. Sayangnya gagasan-gagasan alternative seperti yang dilontarakan oleh Masdar Mas’udi dkk, pagi-pagi sudah “dibantai” habis-habisan.

Satu hal lagi yang bagi saya sangat memprihatinkan, ialah semakin menajamnya “kasta” di kalangan jamaah, antara yang mampu membayar untuk menginap di hotel-hotel mewah di sekitar dua masjid utama, dengan mayoritas jemaah kelas “Sudra” yang terpaksa harus rela menginap di bangunan-bangunan dengan fasilitas seadanya dan berjarak sampai dengan 7 km dari Masjidil Haram, suatu hal yang sangat jauh dengan semangat Islam, seperti yang dicontohkan oleh junjungan kita Al-Mustafa Rasulullah sepanjang hehidupan beliau.

Wallahualam wissawab

Wassalam, Darwin Bahar gelar St Bandaro Kayo (60+)

zul amri wrote:
Assalamualaikum wr.wb:
 
Mak SBN Yth :
Kalau urusan masalah pertanggungan jawab KSA atas kejadian / peristiwa Mina itu bukan urusan saya , saya lebih senang menulis yang ringan ringan saja , mungkin selama ini belum ada yang mengungkap seperti sholat sunnah di masjid Quba pahalanya sama dengan umroh dll . Urusan protes sama KSA biarlah itu diselesaikan G to G yang lebih berkonpeten dan indak bisa salasai di awak .
 
Salam : zul amry piliang

basrihasan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Rancak bana kisah prjalanan haji dari dunsanak-dunsanak kito,
sayangnya baru dari segi "sukanya" saja, yang lebih essential
seperti bagaimana mencegah kecelakaan Jumrah kemarin belum
ada laporan detil dan accountability KSA, demikian juga dengan
hak seorang muslim (pribadi) untuk menunaikan haji yang masih
dikekang oleh KSA.
Salam
 
SBN
----- Original Message -----
From: zul amri
Sent: Friday, March 12, 2004 8:55 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Kisah Perjalanan Haji ( Kubah bergeser dan payungmenguncup)

Menyaksikan Kubah berjalan dan Payung Menguncup

 

Madinah , 20 Februari 2004 ( 29 Zulhijjah 1422 H)

 


Do you Yahoo!?
Yahoo! Search - Find what you’re looking for faster.

____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________


____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke