http://www.republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=155740&kat_id=334
Truk Pembawa Kertas Pemilu ke Sumbar Hilang
Laporan : rul

PADANG --Sementara truk yang membawa logistik Pemilu ke Riau nyasar dan
terbalik di Pasaman, Sumbar. Pelaksanaan pencoblosan surat suara di Sumatera
Barat dan Riau tampaknya bakal tergangu. Pasalnya, Kendaraan truk yang
membawa 19 ton kertas untuk formulir pendukung (pendaftaran, penghitungan
suara dan lainnya) Pemilu lenyap entah kemana. Sementara truk yang memuat
belasan ton kertas suara untuk Riau selain nyasar ke Pasaman, Sumbar juga
terbalik di jalan.

''Seharusnya ada 23 truk yang masuk ke Sumbar membawa kertas untuk KPU,
sampai Ahad 21 truk sudah masuk, satu truk masih di jalan, dan satu lagi
entah kemana, kini sedang dicari,'' kata Ketua KPU Sumbar, M.Mufti Syarfie
kepada Republika, kemarin (14/3). Menurut dia, seharusnya semua truk sudah
masuk, sebab formulir pendaftaran dan formulir lainnya untuk keperluan
pemilu sudah harus dicetak. ''Anggota dan petugas KPU sedang berusaha
mencari kemana truk yang satu itu perginya, mudah-mudahan hanya kesasar ke
tempat lain,'' tambahnya.

Sebanyak 21 truk yang sudah masuk Sumbar itu, katanya, membawa kertas ke
sebuah percetakan di Padang untuk dicetak hitam-putih sebagai formulir.
''Kalau truk yang satu itu tidak ditemukan, repot juga KPU Sumbar, sebab
tiap truk membawa 19 ton kertas,''tandas Mufti.

Sementara itu, truk yang seharusnya membawa kertas Pemilu ke Pekanbaru,
nyasar dan terbalik di Kabupaten Pasaman, berbatasan dengan Provinsi Sumut.
Anggota KPU Riau, Makmur Hendrik yang dihubungi Republika, kemarin, mengakui
menerima informasi adanya truk pembawa kertas untuk Riau terbalik di Sumbar.
''Saya heran kenapa sampai ke Pasaman Sumbar dan kecelakaan lagi, padahal
tujuannya jelas ke Riau,'' kata Makmur.

Ia menyatakan telah menghubungi Ketua KPU Sumbar. ''Saya sudah kontak
Sumbar, katanya benar truk itu seharusnya menuju Riau,''jelasnya. Ia belum
bisa memastikan, kenapa truk itu bisa salah jalan. Seharusnya truk itu lewat
 lintas timur, bukan lintas barat Sumatera. Jika pun lintas barat, kenapa
harus sampai ke Pasaman, secara geografis, truk itu sudah melaju jauh ke
utara, malah sudah mendekati Sumut,'' katanya heran.

Ketua KPU Sumbar, Mufti Syarfie, menyatakan hari mendatang merupakan saat
yang genting. Bayangkan, pemilu tinggal 20 hari lagi, sementara kertas suara
untuk Sumbar entah kapan datangnya. ''Yang sudah datang itu baru kertas
suara DPRRI untuk wilayah pemilihan Payakumbuh, Padangpariaman, dan
Kabupaten Agam, sedang kertas suara lainnya belum juga datang,'' katanya.

Kotak suara juga menjadi persoalan. Mufti menyebutlkan, jika sampai batas
terakhir kotak suara belum juga tiba, maka KPU Sumbar harus bergegas membuat
kotak suara dari tripleks.

Semula yang ia khawatirkan adalah pengiriman logistik untuk Mentawai.
''Nyatanya, Mentawai justru tidak punya persoalan lagi, karena sudah
diantisipasi sejak awal,'' katanya. Mentawai merupakan daerah terluar di
Sumbar. Letaknya di Samudera Indonesia sejauh 100 mil laut dari Padang.
Sejak awal, katanya, pihaknya sudah memprediksi pengiriman logistik untuk
Mentawai akan bermasalah, namun, KPU pusat cepat mengantisipasinya, sehingga
berjalan lancar.


____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke