Dewis, 34
www.cimbuak.com
#Kampuang Nan Jauah Dimato Dakek Di Jari#
 
 

Perspektif Ekonomi

oleh Drs. Revrisond Baswir, MBA

(Pakar Ekonomi Kerakyatan UGM)

 

Simpulnya dapat terletak pada desentralisasi, titik tolak berangkat pada lingkungan yang korup. Izinkan untuk mundur kebelakang sebagai titk tolak., Korupsi  tidak terjadi diruang hampa, seburuk-buruknya korupsi yang terjadi di Sumbar, apakah benar???

Apa yang baru?? Otonomi tadinya dilihat sebagai solusi, namun menjadi desentralisasi korupsi. Solusi yang  dibuat dengan adanya pemilihan kepala negara secara langsung, saya cemas karena arus pemikiran sejak reformasi, kita melupakan sejarah, kita berbicaradi negeri antah berantah. Kalau kita berbicara provinsi, maka yang kita  bicarakan adalah daerah terjajah selama 3,5  abad. Jadikan titik tolak untuk memahami masalah yang dihadapi. Karena kita melupakan bahwa kita adalah bangsa terjajah, maka penjajahn itu cenderung sebagai fenomena politik. Penjajahan yang terjadi pertama kali adalah perusahaan yaitu VOC. Penjajahan adalah soal untung rugi, yang menjajah kita adalah perusahaan, tindakan yang dilaksanakan adalah memonopoli jalur perdagangan rempah. Sedangkan militer datang belakangan. Apa yang dilakukan belanda, VOC. Cerita ini penting untuk menghtahui apa yang telah diwariskan kolonial pada kita.

Apa yang dilakukan belanda waktu menjajah??. Yang terpenting adalah memindahkan sentral nusantara ini dari Jatim ke Batavia. Dari batavia VOC mengatur eksploitasi, dari ini  hasinya ditrasfer ke Belanda, Batavia tersebut berkembang jadi ibu kota. Jakarta adalah warisan kolonial, mau bilang apa, secara sosiologis, kira-kira orang yang tinggal di Batavia telah berubah dalam mengelola negara. Batavia hanya ganti nama, kelakuannya sama saja. Siapapun yang masuk Jakarta pikiranya langsung kolonial.

Jakarta dan orang-orangnya melihat orang diluarnya sebagai daerah yang wajib di ekploitasi. Dimana ada kewajiban daerah untuk setor ke pusat. Otonomi daerah seolah-olah disetujui, namun kita pasti belum melaksanakan otonomi daerah. Pungutan-pungutan  adalah hak pusat. Cukai Gudang Garam bukan haknya Kediri tapi haknya Batavia. Sekedar mengambil rente ini tidak boleh,. Resource yang ada selau ditarik kepusat, lain halnya dinegara lain seperti Australia dan negara lainnya. Setelah otonomi daerah ketergantungan daerah makin besar pada pusat. Mau dapat bagi hasi yang besar, PAD besar, maka DAU harus besar juga. Prilaku pejabat daerah dikendalikan oleh Batavia, pejabat menaikkan PAD karena pusat. Secara fisik pegawai pusat dilimpahkan kepada daerah sehingga APBD habis untuk membayar gaji pegawai, sehingga daerah terpaksa berhutang.

Pertanyaan apa yang terjadi di RI sekarang dibandingkan masa kolonial dahulu???

Jabatan Kepala daerah selalu terindikasi politik uang, yang bermain adalah bandar dari Batavia karena pejabat pemda miskin, maka bandar-bandar dari Batavialah yang akan bermaian. Yang berkuasa adalah uang, sama seperti masa kolonial, uang banyk beredar di DKI, ini adalah struktur kolonial, sikap matrelialistis adalah produk dari struktur, bagaimana kalau mau jadi wakil rakyat harus membayar, jadi anggota dewan bukanlah suatu penghargan.

Faktor apa dibelakang itu semua??karena warisan konial yang mengharuskan kita untuk melakukannya, dari total APBN, sepertiga habis untuk menbayar hutang. Bank di RI ini rugi, banyak mendapatan subsidi, bagaimana dengan kasus pembobolan bank??

Saya prihatin dan sedih atas kejadian didaerah, bagi saya tetap melihat bahwa awal persoalan adalah di Batavia. Harapan sebagai pusat perlawanan RI, biarlah keadaan Sumbar apa adanya, perang korupsi dapat dijadikan  celah bagii kapitalis untuk masuk karena fundingnya  banyak didanai oleh luar negara.

Jangan serahkan mereka pada kolonial seburuk apapun keadaan, Korupsi urusan RT kita selesaikanlah didalam, jangan diulangi lagi. Putra Sumbar berada di garda paling depan dalam perjuangan Republik. Pembangunan ekonomi di Sumbar bukan SDA nya, basisnya peningkatan sumber daya yang kreatif.

 

 

 

Perspektif Ekonomi

oleh Datuk Hakim Thantawi

(Ketua Bidang Ekonomi GEBU MINANG)

 

Yang bisa saya sampaikan adalah hal-hal yang lazim-lazim saja. . Minang adalah suatu naluri yang tidak dimliki oleh suku-suku lain. Orang minag bangga dengan minangnya , mereka berlomba untuk  back to basic, pakar nasional kita. banyak muncul dari orang minang. Mengapa orang minang sekarang terhempas, mulai dari hancurnya nagari, minang punya sifat mengabdi berjuang dan agama. Orang minang banyak terindikasi masalah korupsi karena hidupnya  belum mapan, mereka ingin berpunya “kalau marantau induak samang dicari dulu” karenanya orang minang tidak ada yang jadi pengemis, tukang becak,dll. Agaknya semangat dagang harus ditingkatkanlagi.

Orang minang memerlukan pendidikan untuk melahirkan cendikiawan serta penguasa minang. Yang terpenting adalah political will. Pemda harus berlomba menciptakan pengusaha, dimasa mendatang mereka dapat diharapkan jadi pengusaha yang handal

Sumbar memang tidak banyak SDA nya, maka yang harus ditingkatkan adalah SDM nya, kalau tidak diasah juga tidak akan bermakna. Banyak orang minang pendidikan yang tidak menentu, maka masuklah mereka kedalam politisi masalah ijazah dapat dipalsukan. Tidak ada pemimpin yang dapat menyatukan orang minang. Orang minang perlu imam untuk menyatukan minangnya. Minang di malaysia bangga menjadiorang minang, Mahatir Muhammad mengatakan , orang minang banyak membuat karya yang besar di negara tersebut.

Kadang kala kita, banyak yang mengiba-iba, meratap. Kita harus menjadi pejuang yang bisa berjuang dengan planning yang baik. Adanya kejanggalan bagi orang minang sekarang ini, membangunkan anak untuk sekolah bukan untuk sholat, sekolah hanya demi absensi. Mari kita mengajak anak-anak menjadi seorang wiraswasta yang mapan, sehinga tidak mencari kekayaan dari jabatan yang mereka terima.

Yang perlu diajarkan adalah bagaimana menguasai sistem. Melihat  Indonesia kedepan perlu melihat minang terlebih dahulu, karena orang minang adalah pembaharu dari demokrasi, alam demokrasi pertama adalah dari minang. Maka tingkatkanlah ilmu dari segala bidang, harapan dari pelaku ekonomi, mengi banyaknya orang minang yang duduk di pemerintahan, dengan minang yang kental. Mari kita dukung untuk bersekolah yang lebih tinggi  sehngga dapat mengahadapi tantangan globalisasi.

Keluhan yang kurang enak tentang sumbar, marilah kita bahu-membahu membangun minang kembali, orang dahulu telah bayak membuat kebanggan pada minang.

 

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke