Para dunsanak nan tertarik berdiskusi : demokrasi lagi. Assalamualaikum wr.wb.
Ambo tertarik jo diskusi nan ber-subject demokrasi lagi ko dan ngin mancubo manjawek pertanyaan bung Yanto Pabiola : demokrasi berbasis ideologi apa? Untuk Republik Indonesia sabananyo alah tajawek yaitu demokrasi berdasarkan ideologi Pancasila. nan berarti demokrasi : -yang ber Ke Tuhanan Yang Maha Esa. -yang ber Perikemanusiaan yang adil dan beradab. -yang ber Persatuan Indonesia. -yang ber Kedaulatan Rakyat yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. -yang ber Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukankah sudah jelas bahwa demokrasi berbasis ideologi Pancasila adalah demokrasi theokrasi, yang diawali dengan Ketuhana YME dan bermuara pada kesejahteraan rakyat diseluruh Indonesia. Bangsa Indonesia sudah menyepakatinya dengan sebuah deklarasi Kemerdekaan pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari sesudah proklamasi Kemerdekaan 17 -8- 1945. Pada waktu itu semua pihak berjiwa ikhlas menerima, setelah beberapa tokoh Islam bersedia mengorbankan kepentingan umatnya yang walaupun mayoritas, untuk menghilangkan 7 kata: "dengan mewajibkan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya", demi NKRI. Jadi jelas bahwa demokrasi Pancasila bukanlah demokrasi liberal, bukan pula demokrasi ala komunis, ala Jepang,ala Malaysia,ala Inggeris dst. Ia adalah demokrasi khas bangsa Indonesia dan hanya berlaku untuk bangsa Indonesia. Tiap bangsa bebas menetapkan demokrasi yang sesuai dengan bangsanya, yang diyakini akan dapat membahagiakan dan menyejahterakan rakyat..Suatu bangsa tidak boleh memaksakan demokrasi bangsanya kepada bangsa lain, karena itu melanggar arti demokrasi itu sendiri. Rasanya kita sebagai bangsa Indonesia sepakat bertanya, kita sudah 50 tahun lebih merdeka kok belum juga sejahtera rakyatnya. Jawabnya adalah seperti yang diutarakan dunsanak YP bahwa demokrasi itu termanifestasi pada tahap implementasi-nya. Baru saja beberapa bulan proklamasi dan deklarasi kemerdekaan, terjadilah penyimpangan dan bahkan pengkhianatan pada janji atau kesepakatan semula.yang pada hakekatnya bersifat amanah. Hal itu terjadi berulang kali bahkan sampai saat ini. Sebenarnya dalam ajaran Islam sudah ada peringatannya: "barang siapa yang melanggar amanah, tunggulah saat kehancurannya." Peringatan nabi Muhammad SAW yang disampaikan kira-kira 1400 tahun lalu telah berkali-kali terbukti. Bangsa kita sering tidak konsisten dalam tahap implementasi, tidak satu kata dengan perbuatan, sehingga sering terancam kehancuran disebabkan oleh konflik-konflik dan berbagai krisis. "Alam takambang jadi guru" baik berupa fenomena alam maupun fenomena sosial tidak mampu kita pahami sebagai pelajaran dan peringatan, sehingga berulang kali melakukan kesalahan. yang sama. Kiranya sampai disko daulu para dunsanak, ambo sendiri indak tahu apo tanggapan amboko lai dapek manjawek pertanyaan dunsanak YP. Wassalam , Asmardi Arbi ----- Original Message ----- From: "yanto_piboda" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, May 07, 2004 11:39 PM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Demokrasi lagi... > Assalamualaikum Wr Wb > > Salut... ternyata Dek "Gamut" (eh: nick name-nya evie ya ???), ulasan- > nya benar2 mantap, > Benar sekali demokrasi yang sekarang ini bukan lagi sebuah konsep > yang tunggal, terutama pada area implementasi (penerapan) dalam > kehidupan bernegara dan berbangsa. > > Pada tahap implementasi inilah sebenar-nya demokrasi itu menjelma > menjadi bermacam : > seperti yang sudah dek Gamut uraikan, bahkan pada kasus beberapa > negara, seperti Jepang, Malaysia dan Inggris, mereka berhasil > menyatukan konsep antara demokrasi dan teokrasi. > > Kembali ke awal diskusi kita konsep apa sebaikanya yang kita terapkan > di negara ini, > karena sebenarnya cuman ada 3 pilihan, demokrasi, teokrasi dan > penggabungan dari kedua-nya > > Dan sayang sekali ternyata pilihan kita juga sekarang cuman ada 1 > yaitu demokrasi, karena tidak mungkin kita rasanya kita menerapkan > konsep teokrasi, karena nanti siapa yang akan menjadi raja. > > Jadi sekarang yang jadi pertanyaan adalah demokrasi seperti apakah > sebenar-nya yang akan diterapkan di negara itu atau dengan kata lain > demokrasi yang ber basis apa (baca IDIOLOGI APA). > > kalau udah ke arah ini maka akan banyak alternatif jawaban yang bisa > kita pilih : > > Model Amerika yang berbasis Liberal kapitalis > Model China yang berbasis Komunis Mao > Model alm (Uni Sovyet) dan Cuba yang berbasis Sosialis Marx > > Atau model lain, misalnya : model yang berbasiskan Religi (baca > Islam), ini juga akan terdiferensial menjadi bermacam model juga > Islam yang bagaimana ? ( ini menurut pendapat saya loh) > > Or another model > > Ayo siapa yang mau mulai > > wassalam > > YP > > > > > > ____________________________________________________ > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: > http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net > ____________________________________________________ ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________