Bagi ambo dirantau sia sajo nan ka manjadi presiden indak jadi persoalan
bana nan pantiang kalau si A atau si B jadi presiden ado barapo
pertanyaan nan haruih dikamukokan antaro lain:
1. Apo sajo mamfaatnyo bakeh urang Sumbar
2. Lai kadibaginyo kue pambagunan itu bakeh nagari awak? buek
kontraknyo,
3. Nagari sumbarko harus sato manantukan jalannyo pemerintahan
Indonesia jan jadi panonton sajo ( diatur sajo kecek urang pusat itu)
4. jan amuah dijua arato pusako nagari untuak pambaie utang nan alah dibuek
dek pamerrrintah pusek itu (terutama masalah semen padang)
5. Ingek sumpah pumuda 1928 baraso waktu itu ado kontrak politik dan sosial
baraso kito bajuang ateh namo indonesia bersatu dans etelah merdeka seluruh
daerah akan menikmati basamo hasil kemerdekaan itu, tapi kenyataannyo salamo 56
tahun merdeka sabananyo awak sumbar alun mardeka sacaro nyato iko paralu
diduakan baliak.
6. Cuba caliak mayoritas pembangunan ado di jawa sajo hampia disagalo
bidang, baik pendidikan,. industri jalan nan rancak serta ekonomi,
jadi bakeh mamak dan dunsanak nan ado dibalerongko jaan dek karano ado
pemilu awak samo awak legao pagai pulo, sabananyo adolah sisa dari caro ulando
saisuak dengan politik adu domba sahinggo apo nan manjadi agenda daerah awak
lupo untuak diperjuangankan nan labiah pantiang hanyo golongan dan kelempopk
sajo
Sakito sajo dari ambo kok ado nan salah tolong dibari maaf
wassalam
afdal
Anak rantau di Virginia, USA
----- Original Message -----
Sent: Thursday, May 27, 2004 2:03
PM
Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Warga Sumbar
Menimbang Presiden
Assalamulaikum Wr Wb..
Bukannyo pro jo kontra ka Capres
jo Cawapres, tapi dimato ambo nan reformis dan Islami nampaknyo Iyo Amin
rais tapi kok nan di sukoi dek Urang Lua nagari Iyo
SBY.
Salam
Yulhendry
PT.RAVELINO WISATA TOURS &
TRAVEL JALAN HALAT NO.19 MEDAN - NORTH SUMATERA I N D O N E S I
A PHONE : 061-7352981 / 7323002 FAX :
061-7352973 EMAIL : [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] MOBILE:
0811-651399
-----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of M. Gunawan Budi Utama Sent: Thursday, May 27, 2004 8:39
AM To: [EMAIL PROTECTED] Cc:
[EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] Subject:
[EMAIL PROTECTED] Warga Sumbar Menimbang Presiden
Berita Utama
(Kompas) Rabu, 26 Mei 2004
Warga Sumbar Menimbang Presiden
JAUH SEBELUM pasangan calon presiden ditetapkan Komisi Pemilihan
Umum, diskusi politik sudah menjadi kebiasaan masyarakat
Minangkabau, Sumatera Barat. Perbincangan hanya terbatas kedai lapau.
Sambil taksi, naik bendi (delman), angkutan umum, atau nongkrong di pos
ronda, pembicaraan tak lepas dari persoalan wakil rakyat, pemimpin,
dan segala yang berbau politik.
"Berbicara politik sudah jadi
rutinitas masyarakat Minang," kata Syuhendri Datuak Siri Maharajo,
penghulu di Nagari Balingka, Kabupaten Agam, Sumatera Barat
(Sumbar).
Dalam pandangan orang Minang, pemimpin hanya simbol.
Pemimpin yang sebenarnya adalah kebenaran, keadilan, dan kejujuran.
Dengan filosofi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah,
pemimpin akan dihormati dan dihargai apabila tingkah lakunya sesuai
dengan adat dan agama. Artinya, pemimpin tidaklah kebal
hukum.
Jangan heran jika masyarakat berani mengungkap berbagai
kasus korupsi di lembaga legislatif. Atau bagaimana gencarnya
masyarakat Sumbar menuntut pemisahan (spin off) PT Semen Padang karena
dalam proses akuisisi tahun 1995 ternyata ada Rp 581 miliar dana yang
"menguap", termasuk permainan penjualan saham PT Semen Padang kepada
pihak asing, yang dinilai kelewat murah.
Menurut Kamardi Rais
Datuak P Simulie, Ketua Lembaga Kerapatan Adat dan Alam Minangkabau
(LKAAM) Sumbar, ada empat kriteria pokok seorang pemimpin menurut
budaya Minangkabau. Pertama, tinggi tampak jauah dan nan gadang jolong
basuo (tinggi kelihatan dari jauh dan yang besar awal bertemu). Dalam
istilah sekarang adalah akseptabilitas.
Kedua, tinggi dek
dianjuang, gadang dek diambak (tinggi karena diangkat, besar karena
dipupuk). Artinya, keberadaannya diterima umat, kaum, dan bangsa.
Ketiga, tinggi menyentak rueh (tinggi karena ruas), artinya ia
mempunyai integritas pribadi, berilmu pengetahuan, berwawasan luas.
"Keempat, pemimpin itu didahulukan salangkah, ditinggikan sarantiang.
Maksudnya, pemimpin tidak membuat jarak dengan rakyat," kata
Simulie.
LANTAS, siapa pemimpin yang dibicarakan? Menurut Asril
Kota, tokoh Pemula Olo, Padang, pemimpin bangsa adalah pemimpin
rakyat. "Hasil pemilu legislatif tak bisa jadi pegangan. Justru hasil
pemilu legislatif juga ditentukan dari calon presidennya,"
katanya.
Mengapa suara Partai Amanat Nasional (PAN), Partai
Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P) merosot di Sumbar? Kalau ditanyakan kepada
masyarakat, dengan tangkas mereka bisa menjawab. "Amien Rais betul
tokoh reformis, tapi di Sumbar kelakuan kader PAN di legislatif
bertolak belakang. Amien dalam kampanye gagah-gagahan dengan pesawat,
kampanye capres (calon presiden) minta sumbangan ke rakyat, seperti
iklan di media massa. Ini tak masuk akal. Satgas PAN juga bukan main
overacting- nya," kata Deddy, warga Batang Kabung.
PAN di Sumbar
juga terjebak dalam konflik internal. Konflik ini dimulai dari
kegagalan memenangi pemilihan Gubernur Sumbar periode 2000-2005,
diikuti konflik pergantian pengurus di tingkat provinsi dan di Kota
Padang, serta konflik dalam pemilihan Wali Kota Padang.
Menyinggung
nama Megawati Soekarnoputri (capres dari PDI-P), misalnya, warga Sumbar
pun memberi penilaian yang senada, kurang berhasil, dan kurang
konsisten. Kasus yang melilit PT Semen Padang tak terlepas dari peran
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Laksamana Sukardi dan Presiden
Megawati. "Pamor Megawati jatuh gara-gara kasus itu. Anak kemenakan
suaminya (Taufik Kiemas) dilanda gempa bumi, ia tak bereaksi cepat. Itu
sebabnya PDI-P kalah di kampung Taufik Kiemas, di Nagari Batipuah,
Tanahdatar, Sumbar," kata Indra, warga Siteba.
Hamzah Haz (capres dari
PPP) juga dinilai masyarakat Sumbar setali tiga uang. Cuma, ada
persoalan internal di tubuh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sumbar
yang sebenarnya telah menyebabkan sebagian besar kader fanatiknya
"pindah ke lain hati". "Sejumlah kader berpengaruh terdepak dari DPW
PPP Sumbar sehingga menimbulkan kekecewaan pendukungnya," kata Indra
Sakti Nauli, seorang redaktur sebuah majalah di Padang.
Begitu
juga Wiranto, capres dari Partai Golkar, peraih suara terbanyak di
Sumbar. Ada soal yang mengganjal. "Dalam konvensi Golkar di
Sumbar, Wiranto meraih suara terbanyak. Namun, citra partai Orde Baru
belum hilang. Kasus korupsi di DPRD Sumbar banyak melibatkan orang
Golkar," kata Syamsiar, pedagang, di Padang.
Bagaimana dengan Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla yang dicalonkan sebagai capres
dan calon wakil presiden (cawapres) dari Partai Demokrat? Inilah
tampaknya yang hangat dibicarakan sebagai pemimpin takah (patut dan
pantas). Dasrul Djabar, pengusaha di Padang, mengatakan, dibandingkan
dengan calon lain, Yudhoyono hampir tak punya masalah. Pasangannya,
Jusuf Kalla, juga serasi dan memberi harapan. Apalagi Jusuf adalah
sumando urang awak, istrinya orang Minang dan sudah membangun rumah
gadang di Nagari Lintau dan anaknya jadi penghulu. Tim suksesnya juga
melibatkan tokoh Minang, seperti Azwar Anas dan Hasan Basri
Durin.
LANTAS, bagaimana penilaian kalangan cendekiawan? Menurut
Saldi Isra, ahli hukum tata negara dari Universitas Andalas dan
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Hukum Wilayah Barat, karena pemilihan
presiden langsung adalah pengalaman pertama, maka sulit menentukan
siapa yang menjadi pemenang di Sumbar. "Apalagi, hampir kelima pasangan
(capres-cawapres) belum dikenal luas, atau memberi kontribusi nyata
bagi Sumbar," ujarnya.
Kalau ditilik dari basis kultural,
Muhammadiyah besar di Sumbar, Amien Rais punya peluang besar. Namun,
apabila dikaitkan dengan pemenang pemilu legislatif, Wiranto punya
peluang besar.
Manurut Saldi, kalau keduanya dibandingkan, Amien Rais
sebagai tokoh reformis lebih populer di Sumbar dibandingkan dengan
Wiranto. Namun, untuk memenangi pemilu presiden, tentu harus ada mesin
politik.
"Partai Golkar punya mesin politik yang lebih kokoh dan
mapan sampai ke desa-desa. Sementara, ada faktor lain, seperti suara
Partai Keadilan Sejahtera yang masuk tiga besar di Sumbar akan
memberikan suara ke Amien. Atau Partai Bulan Bintang ke SBY,"
paparnya.
Saldi menjelaskan, ada faktor lain yang menentukan
pemerolehan suara, yakni bagaimana tim kampanye pasangan
capres-cawapres itu bekerja. Kita lihat saja. (YURNALDI)
======================================================================== =================== Netkuis
Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA berhadiah total
puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April
2004 ======================================================================== =================== ____________________________________________________ Berhenti/mengganti
konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________
--- Incoming
mail is certified Virus Free. Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com). Version: 6.0.516
/ Virus Database: 313 - Release Date:
9/1/2003
--- Outgoing mail is certified Virus
Free. Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com). Version: 6.0.516
/ Virus Database: 313 - Release Date:
9/1/2003
____________________________________________________ Berhenti/mengganti
konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________
|