>From: Z Chaniago
>Sent: Selasa 25 April 2000 11:36
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: [Rantau-Net] CAmelia - (Emansipasi)

>Assalamu'alaikum WW

Wa 'alaikum salam wr wb.

>Senin malam  di SCTV ado sinetron Camelia, nan ado hubungannyo mungkin 
>dengan emansipasi dan adat minangkabau untuk wanita masa kini.

Memang kalau disimak lebih lanjuik, menurut saya dua kejanggalan dalam
sinetron Camelia. 

Kejanggalan pertama : umumnya datuak, ninik mamak, dan keluarga di
Minangkabau akan menanyakan agama dari laki-laki atau perempuan jika sudah
sangat akrab dan berpotensi jadi pacar anaknya. Lai Islam agamonyo ?
Sepanjang cerita Camelia, tidak pernah ibu Camelia, etek Camelia, mamak
Camelia, serta Datuak Marajo menanyakan agamo dari Hans Dito yang sampai
mendatangi Camelia ke Batusangkar. Bahkan sewaktu Hans Dito berbicara
langsung dengan ibu Camelia, sang ibu pun tidak menyinggung masalah agam
ini, melainkan menyinggung masalah adat istiadat dalam perkawinan. Terlihat
jelas di sini, faktor agama diabaikan. Ini kesalahan fatal pertama sinetron
ini.

Kejanggalan kedua : Datuak Marajo meradang sewaktu melihat Hans Dito memakai
subang ditelinganya, padahal kalau ado penonton yang jeli, akan tampak pulo
bahwa Datuak Marajo memakai kaluang emas di lehernya, tetapi tertutup oleh
pakaian sehari-harinya. Saya sempat melihat adegan di mana kalung datuak
marajo kelihatan. Tentu munafik bana Datuak Marajo dalam kasus ko.

Itulah kejanggalan yang terjadi.

Saya memandang sinetron Camelia adalah sinetron biasa yang kebetulan
mengambil setting suasana Minang. Saya tidak pernah berharap sinetron ini
akan menampilkan kebesaran dan kehebatan adat istiadat Minangkabau. Mengapa
? Karena penafsiran adat pun sangat bervariasi di antara kita.

Mengenai tokoh Camelia, saya berpendapat, banyak sudah wanita seperti si
Camelia. Sinetron tersebut pasti tidak akan menggurui pemirsa dengan suatu
solusi yang brilian. Camelia juga pasti bukanlah sosok wanita Minang yang
"suci" yang menjadi dambaan. Camelia adalah sebuah tokoh yang kalau kita
ingin menilainya, tergantung sudut penilaian masing-masing. Kalau saya
menilai, Camelia adalah tokoh kontroversial dan paradox.

Dengan demikian, saya tidak memiliki ekspektasi atau harapan apa-apa dari
sinetron Camelia, selain menganggap sebagai sebuah sinetron biasa dengan
segala aspek komersial sinetron.

Salam
~Riri

http://lapau.rantaunet.web.id
=================================================
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=================================================
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=================================================
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke