Bismillaah, Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim
Semua pujian sebenarnya adalah milik Allah. Karena Dia-lah kita dapat hidup di bumi ini dan karena Allah jugalah kita bisa bertemu hari ini. Dia Tuhan yang patut kita mengabdi kepada-Nya. Tuhan-tuhan yang lain tiada yang layak kita sembah, sebab yang selain Allah adalah makhluk Allah sama seperti kita juga.

Saudaraku Mulyadi, Anda tidak sendirian menanyakan tentang ayat 62 dari Surat Al Baqarah ini. Egoisme kita akan selalu mengatakan "kok orang Yahudi, Nasrani dan Shabi'in bisa sama-sama masuk surga ?".

Coba mari periksa terjemahan bebas dari Departemen Agama  berikut ini:

***Al Qur'an Surat Al-Baqarah[2]:62*** 
62 Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin [56], siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah [57], hari kemudian dan beramal saleh [58], mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

[56] Shabiin ialah orang-orang yang mengikuti syari'at Nabi-nabi zaman dahulu atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa.

[57] Orang-orang mu'min begitu pula orang Yahudi, Nasrani dan Shabiin yang beriman kepada Allah termasuk iman kepada Muhammad s.a.w.,  percaya kepada hari akhirat dan mengerjakan amalan yang saleh, mereka mendapat pahala dari Allah.

[58] Ialah perbuatan yang baik yang diperintahkan oleh agama Islam, baik yang berhubungan dengan agama atau tidak.
****end kutipan****

Kata kunci yang harus kita perhatikan dalam membahas ayat terjemahan ini adalah "mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh". Kata-kata Yahudi atau Nasrani atau Mu'min atau Shabi'in itu hanya menyebut kelompok manusia (karena pada saat itu merekalah yang paling dikenal). Jika pada saat itu di Makkah juga berkembang dan terkenal agama Hindu atau Budha, mungkinnya kata "Hindu dan Budha" ini akan disebut Allah juga dalam ayat ini.

(1). Benar-benar beriman kepada Allah itu maksudnya :
- Tiada tuhan yang mereka sembah selain hanya Allah.
- Tiada petunjuk yang mereka patuhi kecuali petunjuk Allah.
- Tiada larangan yang mereka patuhi kecuali larangan Allah.
- Tiada harapan meminta pertolongan dan rizki kecuali kepada Allah.
- Tiada yang mereka khawatirkan kecuali kemurkaan (marahnya) Allah kepadanya.

Adakah kita termasuk di dalamnya ? Insya Allah, semoga Allah memberikan kemudahan untuk itu kepada kita semua.

(2). Beriman (tentang adanya) hari kemudian:
Zaman dulu hingga sekarang ini, masih ada orang yang tidak mempercayai "hari akhirat" itu. Jika ada manusia yang mengimani adanya "hari kemudian" ini sedangkan dia adalah orang-orang yang benar-benar beriman, mungkin mereka inilah yang akan masuk ke dalam kelompok orang yang berhak menerima pahala.

Adakah kita termasuk orang yang beriman kepada hari akhirat ini ? Insya Allah, ya.

(3). Beramal Saleh
Beramal artinya "melakukan perbuatan" atau "berkegiatan". Saleh artinya "baik, bermanfaat, tiada mudharat di dalamnya atau tiada mencampurkan yang baik dan buruk". Jadi "beramal saleh" itu memiliki makna "melakukan perbuatan apa saja yang halal dan haq, yang di dalamnya mengandung manfaat dan tidak mengandung mudharat".

(4). Mereka menerima pahala dari Allah ta'ala berupa : tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Marilah kita bayangkan, dengan hanya melakukan yang tiga ini saja kita sudah memperoleh pahala, apatah lagi jika kita mampu melakukan ibadah-ibadah yang lebih dari itu. Pantas saja, Islam ini digelari sebagai "Rahmat untuk seluruh alam", sebab apa pun yang dilakukan oleh seorang islam yang mukmin itu memang selalu bermanfaat dan tiada  sedikit pun mudaharatnya.

Mampukah kita melakukannya ? Insya Allah, dengan memohon bimbingan dan petunjuk Allah, kita akan mampu melaksanakannya. Syaratnya minimal hanyalah 1-2-3 yang disebutkan di atas.

Saudaraku Mulyadi yang disayangi Allah, percayakah Anda bahwa Allah sungguh menyayangi Anda hari ini ? Cubalah ingat-ingat satu saja bukti sayangnya (rahiim) Allah kepada Anda hari ini.

Maafkan saya, jika dalam penuturan mail ini terdapat hal-hal yang tidak pada tempatnya. Hanya kepada Allah kita memohon petunjuk dan bimbingan hidup di bumi ini.

Assalamun alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Syaifddin Ma'rifatullah

At 08:19 AM 11/13/00, MULYADI wrote:
assalamu'alaikum wr.rb

Saya hanya sekedar ingin tahu sedikit penjelasan dari buya-buya di sini
mengenai Surat Al-baqarah 62.

Soalnya kalau orang awam yg membaca ayat tsb bisa lain maknanya
( mereka akan berkata : walaupun kita berbeda agama tapi kalau saya
menjalankan hukum yg sebenarnya, misalnya saya menjalankan ajaran seperti yg
di lakukan nabi Isa, nabi Musa dan nabi Daud,"ajaran terdahulu"  bukan agama
yg di buat-buat sekarang ini. ) maka kita semua akan masuk sorga.

mudah-mudahan inti pertanyaan saya jelas bagi buya, InsyaAllah.

wassalam

Kirim email ke