Angku Syafrinal, assalamu 'alaikum
Bakomen buliah-buliah sajo, tapi tantunyo bukan komen
nan lamak di paruik awak surang se khan?
Kalau angku mangatokan sistem matrilineal tu adolah
sistem kuno dan produk kepengecutan niniak moyang
orang Minang, tantunya angku (kalau urang minang nan
juo mampraktekkan sistem ko) tamasuak diantaronyo
khan?
Ambo raso indak samudah itu falsafal sistem
matrilineal tu ditajamahkan.
Wassalam,
Jolelo

--- Syafrinal Syarien <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Lamak juo dibaco tulisan si John ko,
> Ba-comment snek ah...
> 
> -------
> Pelanggaran --apalagi pendobrakan-- terhadap salah
> satu ketentuan adat
> maupun ketentuan agama Islam dalam masalah
> perkawinan, akan membawa
> konsekwensi yang pahit sepanjang hayat dan bahkan
> berkelanjutan dengan
> keturunan.
> 
> SS:
> Kejam amaaat...kayak kita penganut prinsip 'dosa
> turunan' saja...
> -----
> .....
> Berdasarkan pola yang demikian, sudah lazim penghuni
> Rumah Gadang di
> Minangkabau adalah kaum wanita dengan suami dan
> anak-anak mereka terutama
> anak-anak wanita. Anak-anak laki-laki mulai usia
> sekolah, dulu sudah harus
> mengaji di surau-surau, belajar silat, bergaul
> dengan pria dalam segala
> tingkat usia, sehingga mereka terbiasa hidup secara
> spartan (secara keras
> dan jantan).
> .....
> SS:
> Jangan lupa ada sinyalemen yang mengatakan bahwa
> surau bisa mengakibatkan
> penyelewengan prilaku seksual homoseks (gay). Ini
> pernah dibahas dalam kolom
> AA Navis di Tempo. Penyimpangan prilaku seksual
> serupa, juga terjadi di
> pesantren di Jawa (bisa dibaca di cerpen "Ummi
> Kalsum" karangan Jamil
> Suherman).
> Sekarang surau hanya tempat mengaji belaka. Mungkin
> sudah semestinya begitu.
> -----------
> 
> Di Minangkabau berlaku pepatah "Kaluak paku kacang
> balimbing, daun
> simantuang lenggang-lenggangkan anak dipangku
> kemenakan dibimbing urang
> kampung dipatenggangkan ". Kalau seorang suami
> sampai lupa kepada kemenakan
> .....
> SS:
> Sekarang yang banyak diterapkan: "Anak ditinju,
> kamanakan dibantiang, urang
> kampuang dipaantuak-antuak-an"
> ------
> 
> Dalam zaman modern ini, dimana kehidupan telah
> berubah dari sektor agraria
> menjadi sektor jasa dan industri, maka sebagian
> keluarga Minang terutama di
> rantau telah berubah dan cenderung kearah
> pembentukan keluarga batih dalam
> sistem patrilinial atau sistem keluarga barat dimana
> bapak merasa dirinya
> sebagai kepala keluarga dan sekaligus sebagai kepala
> kaum, menggantikan
> kedudukan mamak.
> ....
> SS:
> Memang sudah seharusnya begitu: Bapak yang
> bertanggung jawab penuh terhadap
> anak! Syukur kalau ada mamaknya yang memberi
> perhatian kepada sang anak.
> Dengan demikian si anak mendapat perhatian ganda.
> Sang Mamak juga harus bertanggung jawab lebih besar
> kepada anaknya sendiri
> ketimbang kepada kemenakannya. "Anak dipangku,
> kemenakan dibimbing"
> mengisyaratkan bahwa tanggung jawab kepada anak
> lebih besar ketimbang kepada
> kemenakan. "Memangku" lebih berat ketimbang
> "Membimbing".
> 
> ------
> Kecenderungan semacam ini telah merusak tatanan
> sistem kekerabatan keluarga
> Minang yang telah melahirkan pula jenis. "Rang
> Sumando", bentuk baru yang
> dapat kita beri sebutan sebagai "Rang Sumando Gadang
> Malendo", yang tanpa
> malu-malu telah menempatkan dirinya sendiri sebagai
> kepala kaum, sehingga
> menyulitkan kedudukan mamak terhadap para
> kemenakannya.
> .....
> SS:
> Kalau saya menyebutnya sebagai "Rang Sumando Picayo
> Diri". Atau bisa juga
> disebut "Rang Sumando Pede"!
> Sang mamak tidak perlu merasa kedudukannya
> dipersulit, justru seharusnya
> sang mamak berterimakasih karena sebagian tugasnya
> telah diemban oleh sang
> Bapak.
> Sistem patrilinial jangan buru-buru diberi stempel
> sebagai produk budaya
> barat yang negatif. Sistem matrilinial yang dianut
> orang Minang adalah
> sistem kekeluargaan yang paling kuno. Ketika
> perkawinan belum dilembagakan,
> orang tahu garis keturunan seorang anak hanya dari
> ibunya. Agama Islam
> sendiri menganut sistem patrilinial, jadi kenapa
> kita menganggapnya sebagai
> negatif.
> Sistem matrilinial di Minang sendiri, saya anggap
> sebagai produk
> "kepengecutan" leluhur kita dulu. Kalau saya tidak
> salah kutip, menurut
> Bapak Damsyar PhD (kama beliau tu kini yeh?),
> seperti yang pernah ditulis
> beliau di milis ini dua tahun yang lalu, dikatakan
> bahwa dulunya orang
> Minang memakai sistem patrilinial seperti halnya
> daerah lain di Indonesia.
> Ketika Adityawarman berkuasa di ranah Minang,
> leluhur kita lalu mengajukan
> sistem matrilinial supaya Adityawarman bisa dianggap
> sebagai orang Minang.
> Ibu Adityawarman adalah orang Minang, sementara
> bapaknya adalah orang
> Majapahit. Bayangkan seorang anak selir (bukan
> pangeran putra mahkota) dari
> Majapahit ternyata berkuasa di Minang!
> Dengan sistem matrilinial ini, Adityawarman diakui
> sebagai orang Minang.
> Dengan demikian, leluhur kita tidak merasa
> "terjajah" oleh Majapahit. Boleh
> jadi sebagian orang menganggap bahwa tindakan ini
> adalah "tindakan
> diplomatis yang cerdas", namun saya tetap
> menganggapnya sebagai suatu
> "kepengecutan".
> 
> 
> Wassalam,
> Syafrinal Syarien
> 
> 
> 
> RantauNet http://www.rantaunet.com
> =================================================
> Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing
> List di
> http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
> 
> ATAU Kirimkan email
> Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
> Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom
> pertama:
> - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
> - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
> Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa
> tanda kurung
> =================================================
> WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
> servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland
> Groups, USA
> =================================================


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Get personalized email addresses from Yahoo! Mail - only $35 
a year!  http://personal.mail.yahoo.com/

RantauNet http://www.rantaunet.com
=================================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=================================================
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke