http://www.kompas.com/kompas-cetak/0102/24/DAERAH/kond21.htm

Kondisi Tebing Jalan Padang-Painan Makin Kritis
* Terdapat 40 Titik Rawan Longsor

Painan, Kompas
Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pesisir Selatan akhir-akhir ini perlu 
diwaspadai oleh pengguna jalan lintas barat jalur Padang-Painan-Bengkulu. 
Sebab, kondisi tebing di pingir jalan ruas tersebut kini semakin kritis, 
menyusul maraknya pengambilan material bebatuan dengan menggali tebing 
bukit. Sedikitnya ada 40 titik longsor yang harus diwaspadai."Urusan kami 
hanya bagaimana mendapatkan sesuap nasi. Kalau terjadi longsoran, itu 
urusannya Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga. Kami bisa saja menghentikan 
penambangan batu di tebing bukit, tetapi apa Pemerintah Daerah Pesisir 
Selatan mau menyediakan kebutuhan hidup kami?" kata Syamsuddin, penambang 
batu di tebing bukit ruas Padang-Painan, Jumat (23/2).

Menurut pengamatan Kompas, pada lokasi-lokasi yang tebingnya digaruk untuk 
diambil batunya, terjadi longsoran. Sebagian longsoran menutupi badan jalan. 
Kini, kondisi tebing tersebut sangat rawan longsoran, dan bila hujan lebat 
terjadi terus-menerus akan sangat membahayakan pengguna jalan raya.

Humas Pemda Pesisir Selatan Sabrul Bayang ketika dikonfirmasikan mengatakan, 
pemerintah daerah sudah berkali-kali mengingatkan warga agar tidak menambang 
bebatuan di tepi tebing bukit di pinggir jalan raya, karena berisiko tinggi 
terjadinya longsoran. "Imbauan pemerintah daerah tidak dihiraukan, karena 
alasannya mereka bisa kelaparan. Bebatuan itu adalah sumber mata pencaharian 
mereka," katanya.

Sampai kini belum diketahui pasti berapa orang warga yang menambang batu 
dengan menggaruk tebing bukit. Namun demikian, pemda akan terus melakukan 
pendekatan. Pernah mereka dialihkan mata pencariannya dengan memberi bantuan 
bibit sapi. Ironisnya, tak lama sapi itu dijual dengan alasan sakit. 
Padahal, sapi itu dibiarkan tidak diberi makan.


Kurang aktif

Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri saat berkunjung ke Sumbar pada 10 
Februari lalu mengingatkan, bencana alam yang terjadi di Sumbar di samping 
disebabkan oleh keteledoran manusia itu sendiri, juga karena kurang aktifnya 
pemerintah daerah untuk bisa mengenal daerahnya. Seharusnya, jauh-jauh hari 
bencana yang akan menimpa daerah-daerah yang rawan bencana itu sudah dapat 
diantisipasi.

"Dari tahun ke tahun di Sumatera Barat ini sudah sangat terkenal peristiwa 
yang terjadi akibat bencana galodo, yakni suatu keadaan di mana tiba-tiba 
meluncur dengan suatu kecepatan yang tak bisa diperkirakan dan membawa 
material yang begitu banyak, seperti bebatuan besar, pepohonan besar, dan 
sebagainya. Sebenarnya pemerintah daerah sudah bisa menghitung, berapa kali 
galodo ini terjadi di Sumatera Barat," kata Megawati.

Wapres berpendapat, apabila pemerintah daerah lebih mengenal daerahnya 
seharusnya spesifikasi-spesifikasi yang ada di daerah itu sudah harus segera 
diantisipasi

_________________________________________________________________
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com


RantauNet http://www.rantaunet.com
=================================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=================================================
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke