Republika, Rabu, 04 Juli 2001  13:55:00
Pengamalan Filosofi Masyarakat Minangkabau Sudah Bergeser
Laporan: ANTARA

Padang-Rol-- Nilai dasar filosofi masyarakat Minangkabau "Adat basandi
syara', Syara' basandi kitabullah" sudah bergeser terlalu jauh, sehingga
sebagian besar anak-anak tidak lagi memahami tentang kewajiban apa yang
melekat kepada keberadaannya sebagai anak nagari Minangkabau.

Gubernur Sumbar dalam sambutan tertulis dibacakan Zainal MS.SH pada pembukaan
pelatihan penelitian dan worshop regional pusat jaringan penelitian IAIN dan
STAIN koordinator wilayah Sumatera di Singkarak, Selasa.

Gubernur menyampaikan, akibat pergeseran tersebut sosialisasi yang
berlangsung didalam keseharian masyarakat sudah tidak lagi mencerminkan watak
dan karakter masyarakat Minangkabau, bukan hanya mengalami pelapukan
indentitas juga mengalami kemerosotan dalam peranan sosial, agama dan adat.

Gubernur mengatakan, kini Sumatera Barat sedang berupaya untuk menemukan
suatu formulasi yang tepat tentang bagaimana di aktualisasikannya kembali
nilai filosofi masyarakat Minangkabau tersebut. Dengan adanya pelatihan
penelitian tersebut akan memperoleh kearifan dalam menyikapi perkembangan
situasi yang semakin hari bergerak kearah yang penuh dengan ketidak pastian.

Namun Gubernur mengingatkan bahwa keberhasilan suatu penelitian bukan hanya
tertuang diatas kertas dan makalah, akan tetapi adalah dengan langkah
operasional yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Kepada para peneliti pusat
jaringan penelitian (Pusjarlit) IAIN dan STAIN diharapkan menghasilkan
penelitian yang ditindak lanjuti secara menyeluruh, terintegrasi dalam suatu
koordinasi
yang matang dan mantap dengan pihak terkait.

Rektor IAIN Imam Bonjol Padang Prof.Dr.Aziz Dahlan,MA mengatakan, berbagai
kondisi dalam kehidupan agama dan budaya di Sumbar dapat menjadi objek para
peneliti, diantaranya kembali ke nagari, kembali ke surau (mushalla) yang
telah dibahas oleh para pemikir daerah ini.

Kembali ke surau ini perlu penelitian, untuk mengetahui kelemahan dan
keunggulannya, apa yang menjadi kekuatan atau apa kelemahannya. "Harus
diungkapkan apa menjadi kekuatan tapi juga apa yang melemahkan",ujar Rektor.

Selain kembali ke surau, masih banyak objek penelitian, bagaimana Pusjarlit
IAIN dan STAIN tentang adanya pemikiran merubah lingkungan menjadi lebih
baik, karena kita punya potensi alam tetapi bagaimana potensi itu dapat
dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat. Pelatihan penelitian tersebut
berlangsung tiga hari sampai Kamis (5/7) dikuti 27 peseta dari IAIN dan STAIN
se Sumatera.





Reply via email to