Apa salahnya dengan pikiran yang melihat sisi buruk suatu persoalan? Nenek moyang umat manusia bertahan menaklukan ke ganasan alam karena mereka di lengkapi pikiran negatif. Pikiran negatif memberi warning bahwa sesuatu berbahaya untuk di lakukan atau makanan tertentu berbahaya untuk kelangsungan hidup. Itu jaman baheula, jaman sekarang pun kita tetap mewariskan pikirn-2 negatif pada keturunan kita demi keselamatan. Kita tak membolehkan anak-2 bicara apa lagi menerima hadiah dari  orang asing karena kita takut bahwa orang asing itu akan mencelakakan diri anak kita (padahal kebanyakan kejahatan pada anak2 di lakukan oleh orang-2 dekat mereka). Kita tak mengijinkan anak-2  bergaul dengan orang-orang yang kita anggap tak sesuai dengan nilai-2 kelompok kita karena kita takut anak-2 itu akan terbawa rendoang oleh kelompok dengan nilai-2 asing tersebut. Pikiran negatip ini semua karena apa? karena kita telah belajar sebelumnya bahwa orang asing yang mempunyai niat buruk pada anak-2 biasanya cenderung melakukan pendekatan dengan bujukan-2 manis.
 
Dan jangan bicara bahwa pikiran negatip tak perlu dalam gelanggang politik. Arena politik tak mempunyai garis yang jelas mana yang buruk dan mana yang baik. Dalam gelanggang ini sudah terbiasa mengemas nilai-nilai buruk dengan bahasa yang meluluh lantakan hati atau sesuatu yang baik dengan mudah terlempar ke lubang comberan. Kalau ada yang mengatakan bahwa Amin Rais brengsek gadang, saya juga merasakan hal yang sama. Kalau dia dianggap berjasa  menghindarkan geger besar dalam SU MPR yang menghantar GD keatas tampuk pimpinan eksekutive, coba renungkan sejenak, siapa yang pertama kali menghembuskan isu bahwa presiden perempuan haram hukumnya dalam Islam? Dan coba lagi tengok kilas balik, setelah tiga bulan berkuasa siapa pula yang memulai menghantam GD dari kiri-kanan sehingga apapun kebijakan yang di buat GD tak ada yang lewat dari komentar negatipnya? Dan kalau memang Amin merasa bersalah telah mengangkat GD, mengapa pula dia tak turut bersama-sama memikul kesalahan tersebut dengan turun bersama GD.
 
Sekali lagi ini hanya politik. Negatip atau positip tergantung pada kaca mata apa yang sedang kita pakai. Yang namanya kaca mata, bisa di lepas kapan kita suka. Saya punya track record negatip terhadap Amin memang dari media yang mungkin saja tak dimiliki oleh kaum muslim. Tapi amin juga sudah menangguk keuntungan dari media yang non- muslim itu dengan menyebar luasnya segala keburukan GD dan akhirnya membawa lawan politiknya meninggalkan istana dengan berat hati. Selamat jalan Gus, cepat kembali ya.
 
Evi 
----- Original Message -----
Sent: Saturday, July 28, 2001 5:05 AM
Subject: Re: [RantauNet] Track Record Amin Rais

IKo pikiran maliek dari sisi buruaknyo. Kalau dulu
pamanang pamilu (indak mayoritas) tu indak diganja.
Mungkin tajadi amuak gadang. Gus Dur dianggap bisa
mambao damai, tahunyo inyo mangacau. Amin minta maoh
dan berusaaaha maluruihkan baliak dengan memecat si Dur.
Mega dianggap sementara jadi solusi dan sesuai konstitusi.
Amin cukuik kritis dan punyo komitmen. Cubo kalau bergaya
Harmoko, baelok-elok sajo jo presiden Dur, inyo bisa kayo.
Inyo banyak bakorban, rumahnyo di Solo dirusak, keluarganyo
diancam.

Keeebetulan asa ke Washngton, kami selalu membuek pengajian
jo Amin. Jadi ambo tahu beliau punyo kepribadian. Sebagai mantan
ketua muhammdiyah rasonyo integritasnyo alah teruji.
Baa tu sanak?

duta

Kirim email ke