Pak Rudy saya mungkin dapat berita lain yg cukup
mengagetkan pula, yang saya dapatkan dari orang orang
tua di Bandung, ternyata mereka ada cerita sendiri
mengenai kisah Bung Karno dan ibu Inggit. 

Ibu Inggit adalah ibu kost tempat Bung Karno ketika
sekolah di ITB dan telah bersuami. Perbedaan usia ibu
Inggit dan suaminya cukup jauh, ibu Inggit masih muda
dan terkenal kecantikan nya di daerah Bandung waktu
itu

Bung Karno sebagai anak muda dari Surabaya langsung
jatuh hati begitu tiba di tempat kostnya dan ibu
Inggit menyambutnya dengan senang, ia tak suka dengan
suaminya yg tua bangka walaupun kaya.

Suami ibu Inggit adalah pedagang yg jarang ada di
rumah sehingga ia sering berdua dengan Bung Karno di
rumah tsb , sampai (konon) terjadilah perzinahan
diantara mereka dan hal ini diketahui oleh suaminya
ibu Inggit. 
Suaminya marah dan mencerai ibu Inggit, saking
marahnya pak Sanusi ( suaminya ibu Inggit) pernah
berencana membunuh Bung Karno tapi ada orang tua lain
yg mencegahnya.

Kalau kita baca buku Biografi Bung Karno yg ditulis
Cindy Adams, hal ini pun ada dinyatakan, tapi
diungkapkan dalam tulisan; Kedekatan antara Sukarno
muda dan ibu Inggit akhirnya mencapai puncaknya... 
( titik titik tanpa lanjutan kalimat dari Cindy Adams)
untuk bukti silakan baca sendiri buku tersebut.

saya coba bertanya pada beberapa orang tua di Bandung
yg pernah hidup pada sekitar th 1920-an, ternyata
mereka mengakuinya, tapi minta agar hal ini jangan
disebarluaskan. 
Orang Bandung / Sunda memang adalah orang yg berjiwa
lembut nggak mau menyakiti hati orang lain dan
akhirnya menutup nutupi, walaupun hal tsb kejadian
buruk.

saya kaget juga mendengarnya, bayangkan Presiden
pertama kita yg diagung agungkan dan saat ini anaknya
menjadi Presiden lagi, akhlaknya seperti itu ,
bagaimana mau bisa beres negara kita.

ini jugalah kiranya salah satu hal yg menyebabkan Bung
Hatta kurang bisa klop dengan Bung Karno.

Dalam kepercayaan jawa ada mitos bahwa pemimpin yg
bejat moralnya atau merupakan anak hasil perbuatan di
luar nikah (jadah) akan membawa kesialan pada negara
tersebut.

konon presiden kedua kita (pak Harto) adalah anak
hasil di luar nikah dengan seorang tauke China ,
karena dalam sejarah tak jelas siapa bapaknya.

Jadi presiden pertama dan kedua kita yg memimpin
negara ini sekitar 50 tahun lamanya bisa jadi telah
membawa sial bagi semua bangsa Indonesia, terbukti
saat ini.

Jadi baitulah kiro kiro carito nyo,
mungkin lah saat nyo ado urang awak yg mamimpin negara
ko, karano urang Jawa bantuak itu sadoalah kalakuannyo

jadi bansaek awak sado alah nyo

Malin Muncak


--- Rudy Gunawan Syarfi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Free sex sudah lama kita ketahui bermunculan di
> hampir semua kegiatan 
> terutama dikota2 besar dan menghinggapi di hampir
> semua tingkat usia, dari 
> pelajar, mahasiswa, sampai para executive di gedung2
> bertingkat banyak yang 
> terbiasa melakukan transaksi suka-sama-suka, BBS
> atau apapun istilahnya 
> (hasil survey oleh beberapa majalah).
> 
> Sangat sulit untuk mengetahui dan memastikan apalagi
> menindak oknum dengan 
> sistem keadilan, undang2, dan HAM yang berlaku dalam
> masyarakat yang 
> bersimpangan dengan ajaran agama kita.
> 
> Prilaku ini biasanya lebih sering digunakan untuk
> komoditas politik 
> ketimbang untuk moral education yang sebenarnya.
> Untuk seorang calon 
> pemimpin di Amerika pun ini jadi masalah dan jika
> kita tidak kenal betul 
> dengan orangnya maka hipotesa kita bisa salah dan
> menyebabkan dosa karena 
> salah menghakimi seseorang.
> Misalnya saja kemaren saya baca bio data presiden
> Megawati di Cek & Recek, 
> disana tertulis Ibu Presiden menikah 3 kali.
> 1. dengan seorang alm. tentara (saya lupa namanya)
> melahirkan 2 anak
> 2. dengan diplomat mesir tahun 1972 (tidak ada
> tanggal) tapi hanya beberapa 
> hari kemudian bubar.
> 3. dengan Taufik Kiemas, Bulan Maret 1973 dan
> melahirkan 1 anak yang lahir 
> bulan September 1973
> Berhubung saya tidak kenal detail pemimpin kita ini,
> tapi data yang 
> ditampilkan tsb. bisa membuat kita bertanya-tanya
> dan cenderung menyimpulkan 
> hal negative karena jarang sekali orang hamil 6
> bulan (???)
> 
> Berkaitan dengan topik kita di Surau sebelumnya
> mengenai imam perempuan dll, 
> bisa jadi kemungkinan hal-hal yang belum tentu benar
> dan meragukan seperti 
> ini (selain masalah pendidikan dan capability) yang
> menyebabkan sebagian 
> besar kelompok Pro-Islam tidak terlalu mendukung
> Megawati di masa lalu untuk 
> mengarungi lautan politik keras ini.
> 
> Wassalam,
> Rudy
> ----Original Message Follows----
> From: "Ikhsan Wahyudi" <[EMAIL PROTECTED]>
> Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> CC: "Milis SABILI" <[EMAIL PROTECTED]>,
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [surau] Fw: [Sabil] Revolusi Perzinaan
> Date: Mon, 30 Jul 2001 19:45:50 +0700
> 
> 
> Ya...begitulah, herannya masih ada saja orang yang
> bilang konsep berzina itu 
> asal suka sama suka, gak apa - apa....dan di amerika
> sana, setiap satu dari 
> 10 gadis hamil ? Sayang tidak disampaikan berapa
> yang kemudian di aborsi, 
> yang dimatiin, sehingga mereka bilang, tetep aja
> Islam itu pembunuh. Islam 
> itu biadab. Mereka jelas - jelas membunuh dengan
> mengaborsi tersebut. Dan 
> lebih biadabnya lagi, mereka membunuh bayi - bayi !
> Bagaimana Jusfiq ? Hebatkah konsep perzinaan
> tersebut ?
> 
> ikhwah
> 
> ----- Original Message -----
> From: Ummu Ja'far
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, July 30, 2001 2:43 AM
> Subject: [Sabil] Revolusi Perzinaan
> 
> 
> Buletin Dakwah DDII no 35 Thn ke-XXI September 1994
> 
> Revolusi Perzinaan
> 
> Kerusakan Nilai-nilai
> Salah satu bentuk nyata dari adanya pergeseran
> nilai-nilai yang tengah
> berlangsung di masyarakat pada akhir-akhir ini,
> adalah berkembangnya
> pergaulan bebas antara pria dan wanita yang bukan
> muhrimnya, secara
> pesat.  Nilai-nilai luhur yang selama ini mewarnai
> kehidupan masyarakat,
> dijungkirbalikkan. Ajaran-ajaran Islam yang telah
> berhasil mengantarkan
> kesejahteraan, kedamaian dan kebahagiaan orang-orang
> serta masyarakat
> dan bangsa, diterjang dan dihancurkan.
> 
> Keadaan seperti itu makin bertambah parah lagi
> dengan adanya
> penyalahgunaan kemajuan ilmu dan teknologi,
> khususnya teknologi
> informasi-komunikasi. Hal ini terlihat dari adanya
> aneka rupa prilaku
> adat-istiadat dan kebudayaan orang lain yang
> bertentangan dengan
> nilai-nilai luhur dan adat-istiadat ajaran Islam,
> dialihkan begitu saja.
> Peralihan itu begitu rupa sehingga bagaikan air bah
> yang masuk melanda
> serta menggenangi rumah-tangga dan masyarakat kita.
> 
> Suatu revolusi tengah berlangung sekarang ini.
> Revolusi penurunan
> nilai-nilai akhlak, dan lebih khusus lagi adalah
> revolusi perzinaan,
> revolusi seks!
> 
> Revolusi Perzinaan
> REVOLUSI perzinaan ini, menurut para ahli, awal
> mulanya muncul di Eropa,
> tatkala masyarakat di sana dengan sengaja menukarkan
> agamanya (Kristen)
> dengan filsafat, dan memisahkannya dari kehidupan
> orang-orang dan
> masyarakatnya. Tegasnya revolusi ini muncul ketika
> faham sekuler mulai
> berkembang, sebagai tindak lanjut dari faham
> materialisme di permulaan
> revolusi industri.
> 
> Orang-orang Zionis Yahudi, yang ketika itu sedang
> mencari tempat
> berpijak lantaran sering dikejar-kejar di mana pun
> mereka berada (akibat
> prilaku mereka yang kasar, keras, kepala batu, mau
> menangnya sendiri),
> menjadi pendukung utama revolusi ini. Di dalam
> protokolat Yahudi
> tertulis, antara lain sbb.:
> 
> "Kita harus berusaha untuk menjatuhkan moral di
> seluruh penjuru bumi.
> agar kita bisa berkuasa dengan mudah. Kita harus
> selalu mempertontonkan
> hubungan seks di siang hari, supaya tidak ada yang
> tertinggal dalam
> benak pemuda tentang dosa. Dengan cara demikian,
> para pemuda sangat
> berambisi untuk memenuhi naluri seksualnya, dan
> ketika itu maka rusaklah
> akhlak mereka".
> 
> Dari itulah, kaum sekularis dan materialis, kemudim
> mengajarkan
> pelajaran seks di sekolah-sekolah (sex education)
> sebagaimana mata
> pelajaran lainnya. Para siswa tentu mengikutinya
> dengan penuh perhatian,
> sekaligus mempraktekkannya dengan sesama temannya,
> dengan orang lain
> atau dengan pelacur.
> 
> Sementara itu, di luar kelas, berbagai macam bentuk
> perzinaan digelar
> secara bebas, sebagai hiburan atau barang dagangan,
> dan dijadikan
> sebagai salah satu sumber devisa negara.
> 
> Tidak mengherankan jika di Amerika misalnya, sebagai
> salah satu model
> negara sekuler yang dianggap sukses, seperti
> dilaporkan US News & Word
> Report pada akhir Juli 1993, tidak kurang dari 40%
> gadis-gadis berusia
> 15 th telah berbuat zina. Dan setiap tahunnya, satu
> dari sepuluh gadis
> di sana menjadi hamil. Sedang kehamilan menurut
> mereka, bukan suatu aib
> atau dosa, tapi merupakan hal yang biasa saja.
> Mereka selalu mengatakan
> kehamilannya itu sebagai suatu "kecelakaan biasa",
> tidak perlu
> dirisaukan.
> 
> Dari itu, para guru, orang tua, serta
> lembaga-lembaga yang terkait
> dengan pembinaan remaja, selalu memberi nasehat
> kepada rnurid-muridnya,
> agar selalu menyediakan diri dengan "alat pengaman"
> sebelum berzina.
> "Nasehat-nasehatnya" itu disampaikan berulangkali
> dengan 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Make international calls for as low as $.04/minute with Yahoo! Messenger
http://phonecard.yahoo.com/

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Kirim email ke