KAJIAN FENOMENA: "DIBIARKAN ATAU DIPERHATIKAN?"

JAKARTA (RantauNet):  Saya prihatin membaca kekhawatiran dunsanak terhadap nasib 
saudara2 kita yang hidup dalam ancaman teror di AS. Karena itu izinkanlah saya 
memaparkan apa yang menurut saya adalah, "Siapa sih yang sesungguhnya dilindungi Allah 
dari tragedi WTC itu?"

Ada fenomena baru di AS berupa kesadaran kolektif kaum intelektual negeri Paman Sam 
itu untuk introspeksi, koreksi diri. Saya tak peduli dengan sekelompok kaum yang 
kerjanya hanya menuding, menuduh tanpa bukti. Tapi saya sangat perhatian dengan mereka 
yang mau peduli untuk serta mengimbau & mengingatkan.

Dalam laporan yang ditulis Gustav Niebuhr dari The New York Times dan dikutip 
Yahoo.com, diberitakan seorang Jerry Falwell, politikus ternama AS dengan pedas 
mengkritik negaranya sendiri sebagai "terlalu sekuler" sampai-sampai sesat dari firman 
Tuhan.

Menurut Falwell, kaum sekuler yang tergabung dalam Amerincan Civil Liberites Union 
(ACLU), gerakan pendukung praktek aborsi, pendukung kaum homo dan pihak-pihak di 
pengadilan2 federal yang melarang doa dipanjatkan di sekolah-sekolah sebagai salah 
satu sebab Allah menarik perlindungan bagi AS. 

Falwell adalah mentri baptis yang juga merangkap penasehat Liberty University di 
Lynchburg, Va. Menurutnya, ACLU layak dipersalahkan atas tragedi WTC. 

Dia mengatakan itu dalam naskah tertulis yang dibacakan dalam program spiritual "The 
700 Club" yang disponsori Pat Robertson, seorang penyiar spiritual Kristen terkemuka 
di AS.

"Saya secara tulus percaya bahwa usaha kolektif dari kelompok-kelompok sekuler pada 
generasi sebelumnya berakibat pada busuknya sekolah-sekolah dan tempat-tempat umum 
hingga kita semua rentan (dari malapetaka)," kata Falwell.

Dia menambahkan dari analisa teologis, kebijakan2 yang dibuat oleh kelompok2 sekuler 
itu telah menghina Tuhan sehingga serangan (musibah) dalam bentuk apapun dengan mudah 
datang.

Dia tidak percaya dengan anggapan bahwa Tuhan tak ada kaitan dengan tragedi itu. 
Justru Tuhan, kata dia, cenderung "membiarkan" musibah itu terjadi. "Dia telah menarik 
perlindungan-Nya."

Dia menambahkan, "Saya percaya jika Amerika tak cepat kembali kepada keyakinan agama 
yang murni, kita mungkin bakal mendapat lebih banyak musibah di masa depan."

Menurut Pat Robertson, di AS terjadi pembusukan sosial karena kompetisi untuk harta 
kekayaan, kesenangan materi dan seksualitas sehingga lalai dari jalan Tuhan. Kondisi 
itu, katanya, membuat rakyat AS semakin keropos.

"Mereka yang telah mensekulerkan AS. Saya langsung tunjuk hidung saja, hey kalian 
telah ikut menyebabkan semua ini terjadi," tutur Pat mengacu pada putusan hakim2 di 
pengadilan2 AS yang melarang doa di sekolah2 dan kelompok2 pro-pornografi dan 
kebebasan seksual.

FENOMENA TRAGEDI WTC 

Menurut saya, wacana-wacana religius yang dilontarkan Falwell dan Robertson akan 
semakin menghangat pasca tragedi WTC. Hal itu diharapkan sedikit banyak menimbulkan 
kesadaran kolektif masyarakat Barat untuk kembali ke nilai-nilai spiritual (takwa) 
yang sesungguhnya.

Dalam Quran disebut dengan istilah, "MEMURNIKAN KETAATAN KEPADA ALLAH."

Saya melihat, tragedi WTC hanyalah sebuah "bidak" dalam "blue print" sunatullah untuk 
mengingatkan saudara2 intelektual di AS yang selama ini salah jalan untuk mau kembali 
ke jalan yang diridhoinya.

"Dan kami uji mereka dengan kebaikan dan keburukan supaya mereka kembali (ke jalan 
Kami)," firman Allah seperti dikutip Quran.

Karena itu, kita tak perlu khawatir tentang dunsanak2 di AS karena justru mereka 
dikelilingi oleh kaum-kaum cerdas yang masih disayangi Allah yang kalaulah mereka  
salah jalan, tentu akan digiring kembali oleh Al Alim wa'l Jabbar supaya mau kembali 
ke jalur-Nya. 

"Dan kalau mereka bertindak melampaui batas, sesungguhnya azabku sangat keras," kata 
Allah seperti dikutip Quran.

Salah satu sebab karena manusia2 cerdas adalah aset yang akan ikut berpartisipasi 
aktif dalam proses penyempurnaan cahaya (akal) di jagad raya ini. 

Cahaya (aqal) manusia sangat penting, karena komponen itulah yang membuat Adam AS 
lebih mulia dari Malaikat di majelis Allah --ditandai dengan patuhnya malaikat memberi 
hormat (sujud) di depan Adam. 

Kita jangan lupa bagaima istimewanya Ibrahim di mata-Nya karena dia bisa menemukan 
Tuhan dengan mengerahkan akal, tanpa didului wahyu apapun. Sepertinya Tuhan bangga dan 
berkata, "Ini lho, prototipe ciptaan-Ku yang sesungguhnya."

Karena itu wajar kalau Ibrahim menyandang segala predikat "INSAN" seutuhnya.  
Menyandang atribut Islam belum menjamin seseorang itu menjadi Muslim (manusia 
seutuhnya) yang diajarkan Ibrahim dan keturunannya yang menjadi Nabi dan Rasul Allah.

Menurut saya, semua gerakan/aktifitas yang mendukung penyempurnaan akal di muka bumi 
berarti selaras dengan sunatullah (grand system). Dan gerakan yang selaras dengan 
sunatullah dan penyempurnaan akal pastilah menang. 

"Dan kamu tak akan mendapati ada perubahan apapun pada sunatullah itu," tegas Allah 
seperti dikutip Quran.

Sementara aktifitas yang malas mencari solusi, mematikan kreatifitas akal, alam 
kebodohan, kebencian, permusuhan dan segala sifat jelek lain (satanic) hanya "zat 
penguji" untuk menemukan format penyemurnaan cahaya (akal) tersebut.

"Kami lemparkan yang haq (logika, kebenaran, kekuatan aqal) dengan serta merta yang 
bathil (bodoh, terkungkung, satanic) sirna," lanjut Quran.

Motivasi dari kesemua itu, menurut Quran adalah karena,  "Tuhan hendak menyempurnakan 
cahaya-Nya di muka bumi." 

Karena itu izinkan saya bertanya, "Adakah makhluk super cerdas atau super kuat di 
jagad ini yang mampu menentang kehendak Allah? Masih adakah manusia2 sekelas Firaun 
itu dalam umat pertengahan ini?"

Saya berharap di masa pasca tragedi WTC, kita bisa menyaksikan adanya peningkatan 
spiritual (takwa) di kalangan masyarakat dunia via simpul-simpul wacana yang 
ditransmisikan dari negara Paman Sam tersebut.

Ini penting karena negara-negara berkembang termasuk negara-negara Islam 
("sepertinya") kurang bisa diharapkan sebagai pusat simpul transmisi wacana 
penyempurnaan akal yang dimaksud di atas.

Amat disayangkan kalau ada negara beratribut "Islam" yang justru menjadi sarang 
penyamun, kartel obat bius, markas teroris, kampung maling, industri barbar, pabrik 
mesin pembunuh, sentra-sentra provokasi/penghasut, dll, walaupun semua tak lepas dari 
pengetahuan, izin, azab dan kehendak Allah SWT.

NOTE: Sekedar untuk penyegaran, tregedi WTC mengandung sejumlah faktor koinsiden yakni 
angka 11. Saya minta dunsanak2 nan santiang di RantauNet ko ikut mencoba memecahkan 
fenomena kode ini. Siapa tahu bermanfaat buat kita semua (dikirim oleh emailer berkode 
nama: "Mirjana Raskov").

1. Tanggal kejadian 9/11, 9+1+1=11
2. Emergency Call favorit di AS: 911
3. 9 Sept. adalah hari ke 254 tahun ini. 2+5+4=11
4. Kode area Iraq/Iran: 119
5. Bentuk tower bersanding seperti angka 11
6. Pesawat penabrak: Flight 11 on board 92 (9+2=11)
7. New York City = 11 huruf
8. Afghanistan = 11 huruf
9. The Pentagon = 11 huruf

Cukup sekian dulu
ttd:
(Esteranc Labeh)
JKT




____________________________________________________
Dapatkan email gratis Anda di http://mail.astaga.com

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Reply via email to