Nung Administrator, apa benar anda telah melakukan banned dari milis, kalau benar artinya anda juga tidak mampu bersikap sebagai "urang Minang"
----- Original Message ----- From: "minang minang" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Cc: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, March 12, 2002 10:47 AM Subject: [RantauNet] Penghabisan dari Pang > > Saya kirimkan tulisan berjudul "menjawab evi + yang lain" (terlampir di > bawah) tanggal 8 Maret yang lalu ke rantaunet tetapi ditolak dan juga tidak > lagi menerima kiriman otomatis dari milis tersebut. Cukup jelas membuktikan > bahwa saya sudah di-blacklist oleh penguasa milis ini. > > Sementang pun begitu, izinkan saya sedikit memberikan pandangan yang tidak > perlu ditanggapi dikarena saya langsung unsubscribe dari milis rantaunet > sehabis mengirimkan tulisan ini. Alamat imel ini pun tidak akan dibuka lagi. > > Saya mengetahui betul beberapa orang minang yang berpandangan berbeda atau > bertolak belakang dengan pandangan umum yang berlaku dalam masyarakat minang > sudah di-blacklist dari milis ini. Oleh karena itu, pandangan saya yang > sering ganjil di mata netters rantaunet (berapa %?) menjadi pemicu > ditendangnya saya dari palanta tersebut. > > Pengikut milis tersebut sangat beragam yang di dalamnya terdapat para > intelektual yang seharusnya punya tradisi mendukung kejujuran, kebenaran > yang berlandaskan nalar serta objektif, dan memberikan tempat bagi setiap > ideologi (termasuk ideologi padang pasir, tentunya). Karena semuanya bisu > terhadap penendangan saya dari milis tersebut, saya jadi mempertanyakan > keabsahan mereka sebagai intelektual. Juga, terhadap anggota milis lain dan > penguasa milis itu sendiri yang bagai kebakaran jenggot bila saya > menggunakan kata yang mungkin agak keras terhadap manusia yang merendahkan > kaum minoritas dan wanita, tetapi dia membisu bila netters lain yang > menggunakan kata-kata yang dialamatkan saya seperti "biarkan dia menyalak, > iblis, .....". Ini merupakan suatu bahwa tidak ditemukan konsistensi dalam > jiwa mereka. > > Ada yang bicara tentang DNA dan cloning sambil menghubungkan dengan > ketuhanan. Tetapi, karena penghubungan ini dipaksakan kelihatan begitu > naifnya dan tidak masuk akal. Sesuatu yang boleh jadi bikin mahasiswa minang > manggut-manggut tetapi akan menjadi bahan tertawaan bagi siswa SMU di negara > maju seperti amerika. > > Dari banyak segi, manusia minang (terutama yang tinggal di sumbar) berada > dalam zaman kekelaman dengan sifat-sifat manusia yang kian menurun. Contoh > nyata dapat dilihat dari bagaimana mereka berlaku setiap hari dalam > keegoisan yang mengerikan. Masyarakat ini perlu dibedah dan mengeluarkan > kanker yang menjadi penyebab segala kenistaan ini. Sesuatu yang cukup > mustahil karena ini menyangkut adat dan agama yang mereka anut yang tidak > boleh diganggu-gugat betapapun ganjilnya hakekat institusi ini. Tidak ada > keterbukaan dan segala sesuatunya sudah merupakan harga mati yang tidak > boleh diungkit-ungkit. Siapa pun tahu bahwa kehidupan tidak ada yang > berharga mati, segala sesuatunya berubah sejalan dengan gerakan waktu. Itu > adalah hukum alam yang tidak bisa diubah. > > Manusia ini begitu bersibebas mengkritik ajaran orang lain dan naik darah > apabila keganjilan agamanya disinggung sedikit saja. Suatu standar ganda > yang menyedihkan. Sikap tutup mata terhadap realitas dan logika yang berlaku > tidak akan membantu perkembangan apa-apa. Teori evolusi dan dialektika > diusahakan tidak disinggung-singgung. > > Dalam kondisi begini generasi muda yang akan menentukan hitam putihnya > negeri minang tidak beroleh kesempatan untuk memilih budaya atau ideologi > yang sesuai dengan zamannya. Mereka terpaksa mengikuti apa yang dianut oleh > orang tuanya selagi masih mau dianggap sebagai manusia beradab. Tidak ada > perkembangan pemikiran yang manusiawi di sini dan mereka terpaksa mewarisi > jiwa miskin sehingga menjadi budak terus-menerus dalam arahan dunia maju. > Monster dusta dan kepalsuan akan tetap bersarang dalam masyarakat ini. > > Banyak yang hendak saya tulis dan diskusikan dengan sanak semua. Tetapi, itu > sudah berakhir sebelum terwujud dan mungkin saya akan muncul lagi > kapan-kapan apabila sudah terjadi revolusi dalam milis ini. Ingat, bahwa > revolusi dalam alam semesta ini tidak pernah berhenti sebagaimana juga yang > diungkapkan oleh filipina sebagai "never ending revolution" dan amerika > sebagai "permanent revolution". Jadi, orang minang sudah menjadi mayat kalau > tidak terdapat jiwa revolusi dalam batin mereka. > > Saya tegaskan lagi bahwa keinginan saya adalah melihat minang maju seperti > negara maju lainnya serta menentang semua penghinaan terhadap minoritas dan > perempuan. > > Saya mohon diri sambil meninggalkan harapan agar anda semua selalu berada > dalam lindungan kebahagiaan. > > Salam, > Pang > NB: Sekali lagi saya sampaikan bahwa alamat imel ini tidak akan dipakai > lagi. > > > Menjawab evi + yang lain > > Evi agak menuding saya sebagai golongan narsisme dengan bahasa inggris dan > indonesia yang campur aduk. Karena kemampuan bahasa inggris saya yang rendah > tidak semua dapat saya cerna dengan baik. Ada baiknya bersikap seperti ismet > fanany, meski pialang berbahasa inggris dan juga arab, pernah hidup di > banyak negara dengan bini orang amerika, rasanya dia tidak > petentang-petenteng dengan bahasa inggrisnya. Usulan saya, baiknya menulis > dengan bahasa indonesia saja (sekedar usulan). > > Saya seperti "si lugu" dalam novel voltaire yang hanya bisa berpikir > sederhana, praktis, dan tidak bisa berpikir secara rumit. Dalam hal ini, > saya tidak bisa melihat adanya kesesuaian antara harga mati yang tuhan > tentukan melahirkan manusia di mana saja sekehendaknya, beragama atau tidak, > dan konstruksi sosial yang evi teorikan tersebut. Saya tidak mampu mencerna > jalan pikiran anda. > > Buat sanak yang lain, saya menguraikan sesuatu berdasarkan nalar yang saya > miliki tanpa adanya keinginan mengubah cara pikir anda atau orang minang > lainnya yang sudah mengakar dalam tulang-belulangnya. Kalau suku ini mau > maju, seharusnya bisa mendengar segala pandangan yang berbeda bahkan > bertentangan sekalipun sehingga bisa introspeksi diri mengapa masyarakat > minang dewasa ini begitu liarnya mulai dari dewan sampai sopir dengan > semangat hukum rimba yang mengembani mereka. > > Kita berangkat dari titik yang berbeda yaitu nalar dan agama. Perbedaan > pandangan dari titik yang berbeda ini akan selalu eksis. Adanya dialog yang > demokratis, terbuka, akan memberikan pencerahan yang lebih baik bagi jiwa > kita. Dengan begini, orang minang akan melihat pelita yang mendekat di akhir > terowongan gelap peradaban mereka sekarang ini. > > Pang > > _________________________________________________________________ > MSN Photos is the easiest way to share and print your photos: > http://photos.msn.com/support/worldwide.aspx > > > RantauNet http://www.rantaunet.com > > Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 > =============================================== > Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di > http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 > > ATAU Kirimkan email > Ke/To: [EMAIL PROTECTED] > Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: > -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] > -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] > Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung > =============================================== > RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 =============================================== Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===============================================