Assalamu'alaikum wr.wb., Menegakkan syariat Islam pada sebuah negara itu memang sulit, karena musuhnya adalah setan yang terkutuk. Sesudah Rasulullah SAW diikuti oleh dua khalifah beliau yang pertama Abu Bakar dan Umar bin Khattab mampu menegakkan pemerintahan Islam yang sangat bersih berwibawa, khalifah ketiga dan keempat mulai digoyang oleh bermacam-macam masalah yang kental berbau 'hubuddunya', cinta kepada dunia. Khalifah Utsman bin Affan yang saleh, yang penyantun, tidak mampu membebaskan kepemimpinan beliau dari prilaku KKN keluarga dekatnya. Maka pemerintahan beliau berakhir dengan sangat menyedihkan tatkala beliau syahid terbunuh oleh para perusuh yang merasa bahwa beliau tidak lagi adil. Khalifah Ali yang menggantikan Utsman di rongrong habis-habisan oleh Umayah bin Abi Sufyan.
Sebenarnya menegakkan sebuah daulah Islamyah itu tidaklah sulit seandainya ada pemimpin sekaliber Umar bin Khattab, yang mempunyai hanya dua salin baju, yang menyuruh kembalikan ke baitul maal hadiah yang diberikan seorang tamu negara kepada istrinya, yang memanggul sendiri karung gandum kepada seorang ibu yang memasak batu untuk perintang lapar anak-anaknya, yang bergantian mengendarai keledai dengan pengawal pribadinya tatkala mengunjungi Baitul Maqdis untuk menerima penyerahan kota kepada pemimpin orang-orang beriman. Mencari pemimpin sekaliber Umar, apatah lagi sekarang ini, adalah ibarat mencari jarum dalam sekam. Namun, adalah suatu keharusan bagi orang yang beriman kepada kitab Allah (Al Quranul karim) untuk mendambakan tegaknya daulah Islamyah, mencita-citakannya, paling tidak mendoakan agar Allah memudahkan tercapainya cita-cita itu, sementara mereka, orang-orang yang beriman itu memulai menerapkan syariat Islam itu atas dirinya, kemudian atas keluarganya, kemudian atas karib kerabatnya. Pada waktu sebuah kumpulan masyarakat biar sekecil apapun (mungkin setingkat RT sekalipun)dikelola dengan ketentuan yang bukan islami, silahkan lihat betapa rapuhnya masyarakat itu menghadapi persiapan ukhrawi. Agama tidak penting, ibadah urusan pribadi-pribadi, pelanggaran sosial menjadi hiasan hidup, cinta kepada dunia sangat kental, takut mati, dan tidak punya gambaran yang jelas tentang kehidupan akhirat. Adalah setan yang selalu membisikkan di telinga manusia-manusia Islam sekalipun, berpredikat ulama sekalipun, apa lagi yang tidak mau atau tidak pernah mau mengenali Islam seperti yang tertulis dalam Al Quran, agar senantiasa menolak tegaknya syariat Islam di bagian bumi ini. "Tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia itu kecuali untuk mengabdi kepadaKU" firman Allah Ta'ala. Allah ajarkan kepada 'kita'(orang yang mengaku Islam, yang mudah-mudahan beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhirat, dan ketentuan-ketentuanNya, yang baik maupun yang buruk. Beriman kepada kitab-kitab Allah, artinya meyakini bahwa hukum-hukum yang di perintahkan Allah untuk ditegakkan itu adalah untuk kemashlahatan 'kita' juga. Tanyai hati kita masing-masing, apakah pantas kita untuk alergi dengan tegaknya hukum-hukum Allah di muka bumi ini? Kalau iya, tanyai sekali lagi, apakah pantas kita mengaku orang yang beriman? Wabillahit taufiq walhidayah, Wassalamu'alaikum wr.wb., Lembang Alam --- rahim rahima <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamualaikum Wr.Wb. > > Bagus sekali komentar dari saudara Basri Hasan,hanya > ada yang akan saya tambahkan: > > Petama : Indonesia tidak perlu harus sibuk-sibuk > menyuarakan,"Dirikan Syariat Islaa...mm!!"Dgn Demo > yang berketerusan utk itu.Menurut saya,Syariat Islam > itu,tak perlu harus disorak-sorakkan. > > "LAKSANAKAN SAJA,SYARIAT ISLAM,ITU LAKUKAN SEGALA > AJARAN-AJARANNYA,TINGGALKAN LARANGANNYA BAGI SAYA > ITU > SUDAH CUKUP MENDIRIKAN AJARAN DAN SYARIAT ISLAM" > > Mengapa saya katakan begitu.Buat apa Islam > dituliskan > dan diumumkan hanya dgn beberapa lembar > kertas."Indonesia adalah negara Islam".Orangnya saja > Amburadul.(Tapi sebagian...jgn khawatir masih ada > yang > menjalankan Islam dgn sebaik-baiknya,cuma > kwantitas,dan kapasitasnya saja yang sangat sedikit) > > Memulai itu memang berat,terutama bila memulainya > dari > diri sendiri,tapi,bila telah dimulai yang berat itu > akan terasa ringan, dgn sikap optimis dan keyakinan > yang pasti,saya rasa,masih bisa.Selagi ada rasa > Optimisme,maka harapanpun masih ada.Keputus asaanpun > sirna.saya masih tetap optimis.Putus asa itu tidak > boleh dalam Agama Islam"Jangan kamu putus asa akan > Rahmat Allah"(Qur'an). > > Kita memang tidak boleh melupakan apa yang namanya > "SEJARAH",Karena kita hidup tak pernah lepas dari > sejarah,dan memulai hiduppun dari Sejarah.Ingat kita > Ummat Islam,mulai berjalan,semenjak Sejarah > Rasulullah > Dan Para Sahabat Ra,memulai Hijrah ke Medinah.Nah > Mulai Hijrah itu juga namanya sejarah.Jadi > Sejarah,tak > boleh dilupakan begitu saja,Utk membangun Ummat yang > Madani. > > Cara memulai dari diri sendiri itu saya rasa cukup > gampang.Pertebal Iman,perkuat keyakinan pada > Allah,bahwa segala Amalan kita sekecil apapun pasti > akan dihisab,dan ada yang melihatnya.Kita mau > macam-macam,korupsi..?bohong...?Munafik..?dllnya.Ingat > saja,pasti ada Allah yang melihat.Itulah yang > dinamakan "IHSAN",dalam Hadist Rasulullah. > Wassalam(Rahimarahim) > --- Basri Hasan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamualaikum Wr.Wb. > > -------------------- __________________________________________________ Do You Yahoo!? Yahoo! Greetings - send holiday greetings for Easter, Passover http://greetings.yahoo.com/ RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 =============================================== Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===============================================