Assalaamu'alaikum wr wb Ambo setuju dengan sanak Andri. Dari caranya beda sekali cara di Yos Sudarso dengan yang di Mentawai. Kalau di Yos Sudarso kita lihat orang Katolik memaksa orang yang beragama Islam dengan kekuasaannya untuk meninggalkan salah satu ajaran agamanya yang mengajarkan untuk menutup aurat. Juga satpamnya yang memperkosa seorang muslimah sampai hamil terus memaksanya masuk agamanya kalau mau minta pertanggungjawabannya...Ini namanya pemurtadan. Mungkin ada yang bilang seseorang tidak mungkin dimurtadkan oleh orang lain, itu hanya berlaku bagi orang-orang yang 'merdeka', maksudnya merdeka dalam berpikir dan juga dalam hal-hal lainnya seperti ekonomi dan lainnya.
Tetapi misalnya orang yang tidak merdeka dalam ekonominya kemudian ditawari makanan dengan ganti agamanya tidak bisa dikatakan dia dengan sukarela memurtadkan dirinya, yang terjadi adalah pemurtadan. Dan bukan ini saja, makanan masih lumayan, yang terjadi di Maluku dan Poso misalnya, karena kaum muslimin di sana beriman kepada Allaah, orang-orang kafir di sana mengusir bahkan menyiksa dan membunuhi mereka, hal yang memang sudah difirmankan Allaah dalam Surat Al-Buruuj 8. Yang bisa bertahan tanpa mau menerima iming-iming atau walaupun disiksa tersebut memang ada, tentu saja dengan iman yang kuat. Tapi apakah ini dimiliki oleh banyak orang-orang yang tidak merdeka ekonominya? Rasulullaah SAW mengajarkan kita doa 'Allaahumma inni a'udzubika minal kufri wal faqr' karena beliau mengetahui bahwa kefakiran itu bisa membawa kepada kekafiran. So, tindakan GMM yang mengajak kita untuk peduli kepada pemurtadan di kampung sendiri sangatlah tepat dan perlu didukung. Orang Islam yang tidak perduli kepada keadaan keimanan saudaranya dikatakan orang yang merugi (Surat Al-Ashr), jadi janganlah kita mau jadi orang yang merugi. Wassalaamu'alaikum wr wb Muhammad Arfian [EMAIL PROTECTED] 044-861-0217 (Home) 090-3909-5742 (Mobile) "Isy Kariman Aw Mut Syahidan" ----- Original Message ----- From: "Andri Ca-An Mandai" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, July 31, 2002 7:41 PM Subject: Re: [RantauNet] Di RS Yos Sudarso: 2 Karyawan Dimurtadkan, 15 Diintimidasi > Salammu'alaikum wr, wb. > > Saya cuma bisa prihatin setelah membaca berita tersebut. Tanpa bisa berbuat banyak. > > Menurut ambo, kalaupun ingin mengajak orang yang telah beragama untuk masuk ke suatu agama lain, apapun, baik Islam, Kristen, Budha, Hindu atau apapun namanya, sebaiknya digunakan cara-cara yang 'bersih'. Mungkin dengan ceramah-ceramah keagamaan, syukur-syukur dengan cara intelektual seperti debat, pembuktian ilmiah kandungan kitab-kitab suci, dan masih banyak cara-cara 'bersih' lainnya. Tidak dengan cara-cara yang 'curang' seperti (maaf) menyetubuhi/disetubuhi, menjelek-jelekan agama lain sembari mengumbar kehebatan agama yang dibawanya, atau cara-cara 'busuk' lainnya. Jadi apapun istilahnya, pe-murtadan kek, di-murtadkan kek, me-murtadkan kek, ber-murtadan kek, dan kek-kek yang lain. Hindarilah cara-cara curang. Mungkin lebih baik menggiring orang-orang dipedalaman hutan yang masih menyembah matahari, pohon-pohon besar, roh-roh leluhur, dll untuk masuk suatu agama dari pada menggiring orang-orang yang telah beragama. > > Sagitu saja dulu pendapat saya. Terlabih terkurang atau kalau ada kata nan tidak pada tempatnya tolong saja dimaafkan. Oya, apa pendapat sanak tantang Joshua Project. > Sakali lagi mohon dimaafkan. > > > Wassalam, > @ndri > > -- > > On Wed, 31 Jul 2002 16:53:50 > Indra Piliang wrote: > >Bagaimana dengan upaya mengkristenkan atau mengislamkan orang-orang Mentawai yang sudah beragama, > -----bakuduang----------- RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 =============================================== Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===============================================