Yang Berakad dengan Cinta-Nya


Saat ini, mungkin kita sering tersentak dengan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat. Setiap hari, media seakan tiada pernah berhenti menyuguhkan berbagai peristiwa yang secara kemanusiaan tidak dapat kita terima dengan akal sehat. Dalam beberapa hal, seolah sudah pudar rasa cinta antar manusia. Misalnya, bentrokan antar desa yang penyebabnya hanya karena hal yang sangat sepele, bahkan tidak bisa kita terima dengan akal sehat. Kita juga masih teringat kasus-kasus pembunuhan yang terjadi hanya karena alasan yang sepele, nyawa sedemikian mudah melayang. Padahal kalau kita benar-benar bertekad untuk merajuk pada konsep Islam, begitu sempurnanya konsep ia tentang adab bergaul, yang banyak tersurat dalam Alquran, tergores dalam kisah-kisah teladan indah para pendahulu kita di zaman Rasulullah Muhammad saw.

Satu hakikat yang sangat mulia, dimana Rasulullah saw. membawa risalah yang mengharuskan agar kita hidup saling berdampingan, saling membagi kebahagiaan, saling memberikan kebaikan, saling merasakan apa yang saudara kita rasakan. Tentu kita masih ingat nasihat yang sering kita dengar, bahwa antara Muslim yang satu dengan Muslim yang lain ibarat satu bangunan yang saling menopang, saling menguatkan, saling melengkapi. Ibarat sebuah rumah, kita bisa bayangkan bagaimana rasanya apabila rumah kita tidak panya pintu, tentu kita merasa tidak aman, selalu merasa gelisah, hati ini tiada tenang; Jangan-jangan ada orang berniat buruk yang masuk kerumah kita, atau rumah kita yang tidak lengkap dengan salah satu pondasi saja, pasti rumah kita tidak kuat, rapuh dan gampang roboh dan lain-lain.

Ketika hati kita telah berakal dan terbuka pada keyakinan dan cahaya-Nya, Allah akan menyatukan dan menaburkan kasih sayang di dalamnya. Firman Allah Swt. yang terdapat dalam QS. Maryam:96, mengungkapkan, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang". Hati yang terpaut dengan cinta kepada-Nya adalah sebuah akar kuat yang akan menebarkan rasa cinta kepada sesamanya.

Ada lagi keutamaan yang Allah Swt. janjikan bagi orang-orang yang telah mengkristalkan hatinya penuh keimanan kepada Allah, seperti yang tercantum dalam QS. Al-Baqarah:257, "Allah Pelindung orang-orang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Adapun orang-orang kafir (Pelindung-pelindung mereka ialah syaithan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."

Adakah keindahan yang lain, apabila Rasulullah saw. pernah bersabda bahwa; "Seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya seperti sebuah tangan yang saling mencuci membersihkan yang satu dengan yang lainnya." Sebuah perenungan tentang sejauhmana rasa kasih sayang dan cinta yang tumbuh dalam jiwa kemanusiaan kita…

Ustd. Abu Sauqi, Lc

Kirim email ke