http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0302/17/daerah/133135.htm
Senin, 17 Februari 2003
Warga Solok Kembali Siaga Banjir
Solok, Kompas - Saat banjir mulai menyurut, sedikitnya 10 ribu warga delapan kecamatan di Kabupaten Solok dan tujuh kelurahan di Kota Solok, Sumatera Barat, Sabtu (15/2) petang, kembali siaga banjir, menyusul turunnya hujan.
Pemerintah Kabupaten Solok dan Kota Solok berharap bantuan dari pemerintah pusat, karena kerugian yang dialami warga akibat banjir tersebut relatif besar, untuk sementara ditaksir sekitar Rp 13 milyar.
"Yang mendesak adalah membenahi daerah aliran sungai (DAS) Batang Lembang, yang bila hujan, airnya meluap sampai mencapai ketinggian lima meter dari kondisi normal. Akibatnya, ribuan rumah warga, sekolah, dan perkantoran, serta fasilitas umum digenangi air hingga mencapai ketinggian 1-1,8 meter," kata Bupati Solok Gamawan Fauzi, Sabtu.
Hal senada juga dikemukakan Sekretaris Daerah Kota Solok Yohanes Dahlan, yang ditemui secara terpisah di kantornya. "Sejak akhir Desember 2002 sampai sekarang, sudah tiga kali terjadi banjir. Februari-Maret 2003 curah hujan tinggi, ancaman banjir membuat ribuan keluarga terus dilanda kecemasan. Yang paling penting untuk antisipasi adalah membenahi DAS Batang Lembang. Karena butuh biaya besar, bantuan pemerintah pusat sangat diharapkan," katanya.
Pengecekan Kompas, air bah yang menggenangi rumah warga sudah mulai menyurut, bahkan sebagian hanya menyisakan lumpur setebal 5-10 cm. Para pelajar di sejumlah sekolah, membersihkan ruangan kelas dari lumpur dan tidak melakukan proses belajar mengajar. Pegawai sejumlah perkantoran pemerintah membenahi arsip-arsip dan fasilitas kantor lainnya yang direndam banjir.
Bupati Gamawan Fauzi mengatakan, sampai Sabtu kemarin, laporan akibat banjir dari sejumlah wali nagari belum sampai ke Pemerintah Kabupaten Solok.
Namun demikian, korban jiwa menurut laporan sementara tidak ada. Warga diminta untuk terus waspada dan siaga, karena banjir bisa datang sewaktu-waktu. Banjir besar yang terjadi hari Jumat terjadi pukul 02.00 dini hari.
"Kerugian material akibat banjir mencapai Rp 7,9 milyar. Ratusan hektar tanaman padi rusak dan gagal panen, ratusan buah keramba ikan rusak, serta ribuan ekor ternak mati," ungkap Gamawan.
Sedang dua jalur jalan di Bukitsundi dan Kotoanau yang terputus akibat timbunan tanah longsor, sampai Sabtu kemarin masih belum bisa dilewati kendaraan. Karena selain tertimbun tanah longsor sepanjang 50 meter, badan jalan juga terban. "Besok mungkin sudah bisa dilewati," ujar Bupati Solok itu.
Sementara itu, di Kota Solok, menurut Yohanes Dahlan, air mulai menyusut pukul 09.00 WIB. Dari tujuh kelurahan, hanya dua kelurahan yang terparah, yakni Kelurahan Kampai Tabu Karambia (KTK) dan IX Korong. Warga yang menjadi korban banjir sebanyak 1.748 keluarga atau 8.680 jiwa. Korban meninggal tidak ada.
"Kerugian material akibat ternak mati, tanaman padi rusak, ikan keramba hanyut, dan kerusakan fasilitas kota, sejumlah bangunan rusak, sebesar Rp 4,943 milyar," katanya. (NAL)





====================================================================== Alam Takambang Jadi Guru ======================================================================





From: bandaro <[EMAIL PROTECTED]>

Z
  Tolong postingkan baliak Banjir Solok
  Mokasi.

Wass
mak montir .....eh mantan montir lauk jawa
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



_________________________________________________________________
Help STOP SPAM with the new MSN 8 and get 2 months FREE* http://join.msn.com/?page=features/junkmail



RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 =============================================== Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Kirim email ke