Bisa jadi semua yang dikemukakan ini betul bisa juga enggak tergantung sudut pandang orang menilai.
Kalau yang menilai adalah orang yang gagal dalam MLM maka mereka mungkin akan sependapat dengan hal-hal tersebut. Tetapi bagi mereka yang berhasil justru akan menolak hal tersebut. Sebagai contoh seorang Milyarder Robert T. Kiyosaki yang terkenal dengan bukunya Rich Dad and Poor Dad, sangat menganjurkan bisnis MLM karena selain menguntungkan dari segi bisnis juga dari segi sosial soalnya kita akan banyak berinteraksi dan bertemu dengan rekan-rekan baru yang memiliki latar belakang dan usaha yang berbeda. Disamping itu juga banyak konsultan pemasaran yang pro dengan MLM misalnya Michael Sheffield dll..
Tidak bisa kita pungkiri dinegara kita yang dapat dikatakan sekarat saat ini justru banyak yang tertolong dengan hadirnya CNI misalnya, karena memunculkan usahawan-usahawan baru, yang mungkin sebelumnya mereka adalah pengangguran...??????
Kalau perusahaan yang masuk dalam top 100 Fortune menentang system MLM ya jelas karena mereka menggunakan sistim pemasaran konfensional, Pada awalnya AMWAY sekitar awal 90-an memang merupakan ancaman bagi perusahan2 yang konfensional karena omzetnya gila-gilaan.............dan sampai sekarangpun tetap exis, belum lagi sekarang muncul perusahaan MLM yang bertaraf internasional yang tingkat omzetnya mengalami peningkatan berlipat ganda dari waktu ke waktu jelas hal ini akan menurunkan tingkat penjualan produk serupa yang dipasarkan dengan sistim konfensional.
Buat kita selagi Produknya dan sisi bisnisnya memang bermanfaat bagi kita ya.. nggak ada salahnya mencoba...
tapi sebelum bergabung dengan MLM ada baiknya kita perhatikan beberapa hal;
Apakah produk yang dipasarkan adalah hasil produk sendiri atau bukan dan tentunya company profile harus juga kita pelajari.
Perlu dikalkulasi tingkat bonus yang kita peroleh dalam jaringan, dengan mengkalkulasinya akan diketahui apakan ada unsur money game atau tidak.
Perlu diperhatikan kualitas produk, misalnya untuk produk kesehatan apakah sudah duuji secara klinis dan syarat2 untuk memenuhi unsur kesehatan.
Bagi yang muslim munkin perlu juga diperhatikan apakah produk tersebut terdaptar pada MUI sebagi produk yg halal
mungkin masih banyak pertimbangan lain yang harus kita kaji sbelum kita bergabung, tapi kalau memang menguntungkan kenapa enggak.................


Linda ( batam )


At 03:30 PM 6/20/03, Dewis Natra wrote:
ambo dapek dari palanta lain, iko dapek juo jadi bahan sanak nan ikuik MLM dan yg nan ka ikuik
 
Salam
Is, 33
 
Subject: 10 kebohongan MLM

Kirim email ke